JAKARTA, Desapenari.id – Teknologi mesin motor modern terus melesat, dengan kompresi tinggi yang mengharuskan penggunaan bahan bakar beroktan minimal RON 90. Namun, masih banyak pengguna motor lawas, khususnya keluaran 2010 ke bawah, yang mesinnya belum secanggih sekarang. Lantas, benarkah motor tua sebaiknya menghindari BBM oktan tinggi? Apa dampaknya jika dipaksakan pakai RON 92 atau lebih?
Kompresi Mesin Jadi Kunci Utama
Victor Assani, 2W Service Head PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), langsung menegaskan bahwa patokan utama pemilihan BBM adalah rasio kompresi mesin. “Setiap tingkatan oktan punya rekomendasi kompresi berbeda.Victor memberikan contoh konkret: “Misalnya, mesin dengan kompresi di bawah 9:1 sebaiknya menggunakan RON 88. Untuk rasio kompresi 9:1 sampai 10:1, RON 90 lebih cocok. Sementara mesin berkompresi 13:1 ke atas baru memerlukan RON 100,” jelasnya kepada Kompas.com, Senin (9/6/2025).
Nah, ketika motor berkompresi rendah nekat menggunakan bahan bakar beroktan tinggi, performanya malah menurun drastis. Mesin jadi kurang responsif dan tenaganya tidak optimal. Masalahnya, pembakaran di ruang mesin jadi tidak optimal, yang ujung-ujungnya bikin tenaga berkurang. “Alhasil, mesin bekerja keras tapi hasilnya tidak maksimal,” tambah Victor.
Dampak Jangka Panjang: Knocking hingga BBM Lebih Boros
Victor memperingatkan, kebiasaan salah pilih oktan ini bisa memicu knocking atau mesin berdetak tidak normal. “Kalau dibiarkan, knocking akan mempercepat keausan komponen dan bikin konsumsi BBM membengkak,” ujarnya.
Kenapa bisa boros? Soalnya, pembakaran tidak sempurna memaksa mesin bekerja ekstra keras. Akhirnya, bukannya irit, malah bensin jadi lebih cepat habis. “Ini seperti lari marathon dengan beban di punggung—mesin pasti cepat lelah,” analog Victor.
Lalu, Solusi untuk Motor Tua?
Pertama, cek buku manual untuk tahu rasio kompresi mesin. Kedua, jangan tergoda ikut-ikutan pakai BBM tinggi oktan kalau mesin tidak mendukung. “Lebih baik ikuti rekomendasi pabrikan daripada mengambil risiko kerusakan,” pesan Victor.
Jadi, buat pemilik motor tua, bijaklah memilih BBM. Salah oktan, bukan cuma bikin kantong jebol, tapi juga memperpendek umur mesin kesayangan!