TEHERAN, Desapenari.id – Langkah Iran tak bisa lebih cepat lagi. Begitu kabar gugurnya Mayor Jenderal Mohammad Bagheri dalam serangan Israel pada Jumat (13/6/2025) terdengar, Ayatollah Ali Khamenei langsung mengambil sikap tegas. Pemimpin Tertinggi Iran itu segera mengangkat Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi sebagai kepala staf angkatan bersenjata baru. Keputusan penting ini langsung menjadi sorotan dunia setelah The New York Times memberitakannya.
Bagheri bukanlah perwira sembarangan. Selama sembilan tahun terakhir, ia sukses memimpin angkatan bersenjata Iran dengan ketegasan luar biasa. Sebelumnya, pria ini juga sempat memimpin Garda Revolusi Iran. Namun nasib berkata lain, serangan mendadak Israel merenggut nyawanya. Bukan cuma Bagheri, Mayor Jenderal Hossein Salami yang menjabat sebagai panglima Garda Revolusi Iran juga ikut tewas dalam serangan tersebut.
Israel Gebuk Iran Pakai 200 Jet Tempur
Israel benar-benar menunjukkan taringnya. Mereka tak segan-segan mengerahkan armada udara besar-besaran, terdiri dari 200 jet tempur, untuk meluluhlantakkan Iran di pagi buta itu. Juru bicara IDF, Effie Defrin, dengan gamblang mengungkapkan bahwa serangan ini berhasil menghantam lebih dari 100 titik vital di seluruh penjuru Iran. “Kami sudah melumpuhkan lebih dari 100 target strategis,” tegas Defrin seperti dikutip CNN.
Yang bikin merinding, Israel tak cuma menyerang dalam skala besar, tapi juga menggunakan berbagai jenis senjata canggih. Defrin membeberkan, mereka menjatuhkan lebih dari 330 jenis bom dan amunisi berbeda. Operasi ini bahkan diberi nama yang epik: “Operasi Kebangkitan Singa” (Rising Lion).
Sasaran Utama: Instalasi Nuklir Iran
Israel jelas punya misi khusus. Mereka fokus menghancurkan fasilitas nuklir Iran yang selama ini jadi sumber pertikaian antara kedua negara. Namun serangan ini ternyata lebih luas dari yang dibayangkan. Berbagai lokasi kunci di Teheran ikut menjadi sasaran, termasuk markas militer dan pusat komando Garda Revolusi Iran.
Akibatnya? Iran langsung panik. Khamenei pun terpaksa mengambil langkah darurat dengan menunjuk Mousavi sebagai pengganti Bagheri. Sekarang, semua mata tertuju pada Mousavi – apakah ia bisa memulihkan keadaan dan membalas serangan Israel?
Apa Langkah Selanjutnya Iran?
Sekarang, seluruh dunia menanti reaksi Iran. Apakah mereka akan langsung melancarkan serangan balasan, atau memilih strategi yang lebih hati-hati? Yang pasti, situasi di Timur Tengah semakin memanas. Serangan Israel ini bukan cuma mengubah peta kekuatan militer Iran, tapi juga berpotensi memicu perang skala besar.
Satu hal yang jelas: Iran takkan tinggal diam. Dengan pergantian pimpinan militer secepat ini, mereka menunjukkan kesiapan untuk bertindak. Tunggu saja, langkah apa berikutnya yang akan diambil oleh pemerintah Tehran.