Desapenari.id – Israel baru saja melancarkan serangan udara dahsyat di dekat markas besar militer dan Kementerian Pertahanan Suriah di Damaskus, Rabu (16/7/2025). Serangan ini terjadi setelah konflik berdarah meletus antara pasukan Suriah dan kelompok Druze di wilayah selatan negara itu.
Stasiun televisi pemerintah Suriah langsung melaporkan bahwa serangan udara tersebut menghantam Lapangan Umayyah, yang letaknya hanya sepelemparan batu dari kompleks markas militer di jantung kota Damaskus.
Sebelumnya, puluhan orang tewas dalam bentrokan sengit antara loyalis pemerintah Suriah dan milisi Druze di kota Suwayda, Suriah selatan. Situasi makin memanas hingga memaksa pasukan Suriah turun tangan.
Konflik ini ternyata memicu respons cepat dari Israel, yang sejak lama berkomitmen melindungi komunitas Druze. Bahkan, Israel tak ragu memperluas pengaruhnya di Suriah selatan demi menjamin keamanan mereka.
Lalu, siapa sebenarnya Druze, dan mengapa Israel begitu membela mereka?
Mengenal Druze: Komunitas Unik dengan Keyakinan Kuat
Druze merupakan kelompok keagamaan minoritas yang sebagian besar bermukim di Suriah, Lebanon, dan Israel. Jumlah mereka diperkirakan mencapai satu juta orang.
Yang membuat Druze istimewa adalah sistem doktrin mereka yang sangat eklektik, memadukan berbagai keyakinan sekaligus menjaga solidaritas tinggi di antara anggota komunitasnya.
Berkat kesetiaan itu, Druze berhasil mempertahankan identitas dan kepercayaan khas mereka selama berabad-abad, meski sering berada di tengah konflik.
Agama Druze dideklarasikan sebagai monoteistik, tetapi ajarannya dirahasiakan secara ketat. Mereka mengintegrasikan unsur-unsur Islam, Hindu, bahkan filsafat Yunani dalam keyakinannya.
Uniknya, Druze melarang keras perpindahan agama, baik masuk maupun keluar dari komunitas mereka. Pernikahan dengan non-Druze juga dilarang.
Selain itu, mereka tidak melakukan dakwah dan hanya mempraktikkan ritual keagamaan secara tertutup di kalangan sendiri.
Druze dan Perlindungan Israel: Hubungan Khusus yang Tak Biasa
Kemudian, Israel secara resmi mencaploknya pada 1981.
Di sana, Druze hidup berdampingan dengan sekitar 25.000 pemukim Yahudi yang tersebar di lebih dari 30 permukiman.
Tak heran, ketika konflik pecah di Suriah selatan, Israel langsung mengambil tindakan.
Kenapa Israel Begitu Melindungi Druze?
Pertama, Druze di Israel dikenal setia kepada negara dan banyak yang bergabung dengan tentara Israel. Kedua, posisi strategis mereka di Golan membuat Israel ingin menjaga stabilitas wilayah itu.
Selain itu, Israel melihat Druze sebagai sekutu alami melawan pengaruh Suriah dan kelompok bersenjata di perbatasan.
Dengan segala keunikan dan peran strategisnya, Druze terus menjadi salah satu kelompok paling menarik di Timur Tengah—baik dari segi agama maupun politik.
baca juga: Iran Siap Serang AS Jika Bantu Israel, Irak Jadi Target Pertama!
Situasi di Suriah selatan masih panas, dan Israel sudah memberi sinyal akan terus melindungi Druze. Jika konflik berkecamuk, bukan tidak mungkin intervensi militer Israel akan semakin intens.
Satu hal yang pasti: Druze tetap menjadi aktor kunci dalam dinamika politik dan keamanan di wilayah tersebut.
Nantikan update terbaru dari Desapenari.id untuk perkembangan terkini!
2pe9tl
thlqxa