Jakarta (Desapenari.id) – PT Bukit Asam (PTBA) kini semakin mempertegas komitmennya untuk melestarikan warisan budaya sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat. Mereka secara aktif merevitalisasi aset bersejarah dengan mengubah bekas kantor pertambangan menjadi sebuah hotel heritage yang megah, yaitu Hotel Ombilin Heritage.
Hebatnya, hotel ini langsung masuk dalam kategori bintang lima berstandar internasional! Harapannya, hotel ini bakal langsung menjadi ikon pariwisata baru yang menyegarkan bagi kota yang berjuluk “Kota Arang” ini.
Selanjutnya, Direktur Sumber Daya Manusia PTBA, Ihsanuddin Usman, menegaskan dalam pernyataannya yang diterima di Jakarta, Selasa, bahwa proyek ambisius ini merupakan wujud nyata dari sinergi brilian antara pengelolaan aset perusahaan dan komitmen kuat terhadap pelestarian budaya.

Lebih lanjut, Ihsanuddin menjelaskan, “Kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci utama. Tujuannya agar Ombilin tidak hanya berdiam diri sebagai situs warisan dunia, tetapi juga bisa berkembang menjadi pusat kegiatan ekonomi dan budaya yang super dinamis.”
kunjungi juga laman berita gadget lengkap di Newtechclub.com
Pada intinya, proyek revitalisasi ini bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan aset perusahaan guna meningkatkan pendapatan. Caranya? Dengan mengubah fungsi bangunan yang awalnya hanya digunakan sebagai kantor menjadi fasilitas penginapan yang elegan.

Menanggapi hal tersebut, Supporting Facilities Construction Project Head PTBA, Panca Kola, kemudian membeberkan detail gedung-gedung yang telah mereka alihfungsikan menjadi kamar hotel. Gedung-gudang tersebut antara lain:
- Gedung Kantor UPO: 11 kamar
- Wisma Dokter: 4 kamar
- Wisma 15: 5 kamar
- Wisma 14: 4 kamar
- Gedung Kantor Perencanaan: 33 kamar
Secara total, Panca Kola menyebutkan bahwa revitalisasi ini akan menghasilkan 57 kamar baru yang pasti akan memberikan lebih banyak pilihan dan kenyamanan bagi para wisatawan yang datang.
Bukan hanya itu, ia juga mengungkapkan sebuah fakta menarik: saat ini, tingkat okupansi KHAS Hotel telah mencapai angka yang fantastis, yaitu 85 persen! Maka dari itu, penambahan kamar ini sangat dinantikan untuk mengakomodasi lonjakan pengunjung yang semakin meningkat.

Kemudian, Direktur SDM PTBA Ihsanuddin Usman kembali menekankan sebuah prinsip penting. Menurutnya, pengelolaan aset dan pengembangan sektor pertambangan harus selalu berjalan beriringan dengan upaya pelestarian sejarah dan budaya lokal.
“Kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah adalah kuncinya. Tujuannya jelas, agar Ombilin tidak hanya pasif sebagai situs warisan dunia, tetapi juga benar-benar hidup sebagai pusat kegiatan ekonomi dan budaya yang dinamis,” ujarnya saat menjadi pembicara dalam Simposium Internasional We Are Site Managers (WASM) pada 24–28 Agustus 2025 di Hotel Saka Ombilin.
Tak berhenti sampai di situ, PTBA juga telah menyiapkan revitalisasi tahap kedua. Tahap ini akan mencakup pembangunan fasilitas pendukung seperti club house dan kolam renang yang ditargetkan akan rampung pada minggu kedua Oktober 2025.
Dengan tambahan 57 kamar baru ini, hotel tersebut akan dikembangkan dengan tema heritage yang kental, namun dengan standar pelayanan internasional setara bintang 4 atau 5. Anda pun bisa menikmati berbagai tipe kamar menarik, seperti Ombilin Suite Room, Junior Suite Room, Grand Deluxe, dan Superior.
Lalu, siapa yang akan mengelola hotel keren ini? Pengelolaannya nanti akan sepenuhnya dipegang oleh PT Bukit Multi Properti (BMP), anak perusahaan Bukit Asam.
“Saat ini kami masih mengevaluasi opsi pengelolaannya. Apakah BMP akan mengelola langsung atau melalui kolaborasi dengan pihak lain. Soalnya, sebelumnya kami sudah sukses bekerja sama dengan Hotel Indonesia Group (HIG) untuk mengelola KHAS Ombilin Heritage,” jelas Ihsanuddin.
Menutup pembahasan, Corporate Secretary Division Head PTBA, Niko Candra, mengumumkan bahwa hotel ini rencananya akan diresmikan secara meriah bertepatan dengan perayaan Hari Ulang Tahun ke-137 Kota Sawahlunto pada 1 Desember 2025.
“Untuk sementara, hotel akan kami optimalkan dulu untuk kegiatan internal perusahaan sambil menunggu proses perizinan resmi selesai sepenuhnya,” kata Niko.
Pada akhirnya, revitalisasi ini diharapkan dapat memperkuat posisi Sawahlunto sebagai destinasi wisata budaya unggulan, mendongkrak pertumbuhan ekonomi lokal, dan tentunya memberikan nilai tambah yang besar bagi perusahaan. Sebuah langkah cerdas yang memadukan sejarah, budaya, dan bisnis secara harmonis!