Jambi (Desapenari.id) – Kapolda Jambi, Irjen Pol Krisno H Siregar, dengan tegas menyatakan bahwa lima personel kepolisian mengalami luka-luka. Lebih lanjut, ia memaparkan bahwa luka-luka tersebut mereka dapatkan akibat lemparan batu dan pukulan kayu dari massa aksi yang berperilaku anarkis di sekitar gedung DPRD Provinsi Jambi.

Pada kesempatan tersebut, Kapolda menegaskan, “Benar, ada lima anggota kita yang akhirnya harus mengalami luka akibat aksi unjuk rasa yang ricuh dan berujung anarkis ini,” ujarnya kepada para awak media pada Jumat. Sementara itu, kondisi kelima anggota polisi yang menjadi korban kekerasan itu saat ini masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi untuk memulihkan diri.

Di tempat kejadian, situasi justru semakin memanas. Berdasarkan pantauan langsung di lapangan, pihak kepolisian akhirnya melepaskan tembakan gas air mata sebagai upaya untuk membubarkan massa demonstran yang masih membandel dan bertahan di Jalan Jenderal Ahmad Yani, tepatnya di kawasan Telenai Pura, Kota Jambi. Peristiwa ini terjadi pada Jumat malam sekitar pukul 21.00 WIB. Yang perlu digarisbawahi, rentetan tembakan tersebut polisi lakukan hanya setelah seluruh peringatan dari pihak keamanan agar massa segera membubarkan diri sama sekali tidak mereka hiraukan. Akibatnya, para pengunjuk rasa pun langsung berlarian menjauh dari lokasi untuk mencari perlindungan.

Sebelumnya, unjuk rasa sebenarnya sempat mereda dan bubar pada pukul 18.30 WIB. Akan tetapi, yang mengejutkan, sekitar pukul 19.30 WIB, massa justru kembali mendatangi kantor DPRD Provinsi Jambi dan melanjutkan aksi dengan melakukan orasi secara singkat. Setelahnya, mereka bertahan selama kurang lebih 30 menit, lalu massa pun bergeser menuju simpang empat lampu merah Bank Indonesia (BI). Di lokasi baru ini, mereka kembali melanjutkan orasi dengan penuh semangat. Yang membuat situasi genting, massa kemudian mencoba untuk kembali ke area kantor DPRD dengan membawa kayu dan batu, yang jelas menunjukkan niat untuk melakukan pengrusakan.

baca juga artikel gadget terbaru dan lengkap di Newtechclub.com

Hingga berita ini diturunkan, tepatnya pada pukul 21.15 WIB, upaya pembubaran massa secara paksa masih terus berlangsung di sepanjang Jalan Jenderal Ahmad Yani, terutama di sekitar simpang empat BI. Operasi keamanan ini pihak kepolisian jalankan untuk benar-benar memastikan situasi dapat kembali kondusif dan mencegah terjadinya kerusakan yang lebih parah lagi.