Desapenari.id – Pendakian Gunung Rinjani kembali memakan korban! Untuk yang kesekian kalinya, sebuah insiden menimpa pendaki asing di gunung kebanggaan Nusa Tenggara Barat ini. Kali ini, seorang Warga Negara Belgia, De Vuyst Anke (28 tahun), menjadi yang terbaru. Namun, Anda harus tahu, ini bukan sekadar berita kecelakaan biasa, melainkan sebuah peringatan keras bagi semua calon pendaki.

Pada Minggu (7/9/2025), Anke dilaporkan terpeleset dan jatuh saat menuruni tebing menuju Danau Segara Anak yang legendaris itu. Meskipun dia hanya menderita luka lecet di pahanya dan berhasil diselamatkan, insiden ini ibarat alarm yang berbunyi nyaring. Alarm yang mengingatkan kita semua bahwa Rinjani bukan gunung untuk diremehkan.

Lalu, apa sebenarnya kunci untuk menaklukkan sang raksasa dengan selamat? Baca sampai habis untuk menemukan panduan lengkapnya!

Rinjani Grade 4: Tantangan Level Berat yang Harus Dihormati

Penanggung Jawab SAR Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), I Gede Mustika, dengan tegas menegaskan posisi Rinjani. “Gunung Rinjani masuk grade 4 dan termasuk kategori berat dalam pendakian,” ujarnya pada Selasa (9/9/2025). Pernyataan ini bukanlah omong kosong, melainkan berdasarkan hasil grading resmi dari Kementerian Kehutanan.

Oleh karena itu, Gede sangat tidak menyarankan pendaki pemula untuk mencoba mendakinya. “Anda harus benar-benar dalam kondisi fisik prima dan mental yang benar-benar siap untuk mendaki Rinjani,” pesannya. Ini berarti, persiapan matang adalah harga mati!

SOP adalah Nyawa! Jangan Sekali-Kali Abaikan

Nah, di titik inilah aturan mainnya. Gede Mustika kembali mengingatkan para pendaki untuk mematuhi Prosedur Operasional Standar (SOP) secara ketat. “Kami mengimbau bagi semua pendaki agar mengikuti arahan dari petugas Taman Nasional dan mentaati setiap peraturan yang berlaku sesuai SOP pendakian,” tegasnya.

Intinya, setiap langkah Anda harus terpantau oleh petugas demi keselamatan bersama. Lantas, apa saja sih aturan wajib yang harus Anda taati? Simak daftarnya berikut ini.

1. Cek Kuota Tiket via E-Rinjani! Jangan Sampai Kehabisan

Pertama, Anda wajib mengecek ketersediaan kuota tiket masuk melalui aplikasi E-Rinjani. Kenapa? Karena TNGR memberlakukan sistem pembatasan jumlah pendaki yang ketat, yaitu hanya 240 orang per hari yang dibagi di tiga rute pendakian: Sembalun, Senaru, dan Torean. “Jika tiket sudah penuh, Anda tidak akan bisa mendaki,” jelas Gede. Jadi, pastikan Anda booking jauh-jauh hari!

2. Daftar dan Cek Kesehatan Sehari Sebelum Pendakian

Aturan lain yang tidak kalah penting adalah pendaftaran ulang dan pemeriksaan kesehatan. Anda harus menyiapkannya sehari sebelum pendakian. Ingat, tanpa surat keterangan kesehatan yang valid, Anda pasti tidak akan diizinkan untuk mendaki. So, jangan coba-coba mengakali aturan ini ya!

3. Asuransi Perjalanan Wajib Hingga Ketinggian 3.726 mdpl!

Ketinggian puncak Rinjani yang mencapai 3.726 meter di atas permukaan laut menuntut perlindungan ekstra. Karena itu, pihak TNGR sangat menyarankan—hampir mewajibkan—setiap pendaki untuk memiliki asuransi perjalanan yang secara spesifik mencakup aktivitas pendakian hingga ketinggian tersebut. Ini adalah bentuk antisipasi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

4. Jaga Alam Rinjani: Bawa Turun Sampahmu!

Rinjani adalah warisan alam yang harus kita jaga bersama. Setiap pendaki diwajibkan untuk taat pada aturan penjagaan lingkungan. Anda harus membawa turun kembali semua sampah dan limbah yang dihasilkan selama pendakian. Tujuannya jelas: menjaga jalur pendakian tetap bersih dan melindungi satwa liar serta vegetasi asli Rinjani dari dampak buruk.

5. Ideal Group: Satu Pemandu untuk 5 Pendaki

Ini aturan main yang sering diabaikan! Gede Mustika menekankan pentingnya komposisi kelompok dan pemandu yang ideal. Aturannya adalah: untuk 6 hingga 10 pendaki, diwajibkan menyewa 2 orang pemandu. Prinsipnya, satu pemandu hanya akan mendampingi maksimal 5 pendaki. Selain itu, disarankan juga untuk menyewa 1 porter untuk 1 pendaki, yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Biasanya, semua jasa ini bisa Anda dapatkan melalui Tracking Organizer (TO) terpercaya.

6. Persiapan Fisik & Mental adalah Kunci Mutlak

Selain aturan administratif, persiapan pribadi adalah garis pertahanan pertama Anda. Gede menegaskan kembali bahwa kondisi fisik dan mental yang prima adalah syarat mutlak yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Rinjani akan menguji setiap tapak kaki dan tekad Anda.

Kearifan Lokal: Ritual Sembek untuk Keselamatan

Nah, selain aturan formal, ada hal magis yang tidak kalah penting: menghormati kearifan lokal. Asmuniarti, seorang pendaki senior asal Mataram yang telah mendaki Rinjani sejak 1988, membagikan insight berharganya.

Menurutnya, semua pendaki, baik domestik maupun mancanegara, wajib mematuhi tidak hanya aturan pemerintah, tetapi juga aturan masyarakat adat setempat. “Kalau mendaki lewat jalur Senaru, sangat disarankan untuk mengikuti ritual Sembek dari Amaq Lokaq di Desa Asat Senaru,” ujarnya.

Ritual Sembek ini adalah sebuah permohonan doa keselamatan. Amaq Lokaq (tetua adat) akan mengoleskan ramuan berwarna marun yang terbuat dari sirih, lekok (tembakau rajangan), buak (pinang), dan kapur ke kening setiap pendaki.

“Mendaki Gunung Rinjani tak sekadar menikmati keindahannya saja,” kata Asmuniarti dengan yakin. “Tetapi juga harus menghargai bentuk penjagaan masyarakat lokal terhadap alam semesta. Tujuannya mulia: untuk melindungi hutan, mata air, dan semesta.”

Perubahan Medan Pasca Gempa 2018: Tambah Terjal dan Curam!

Terakhir, sebuah fakta krusial yang harus semua pendaki pahami: medan Rinjani telah berubah. Asmuniarti mengingatkan bahwa pasca gempa bumi tahun 2018, banyak jalur pendakian yang mengalami longsor.

“Dampak gempa membuat beberapa jalur menjadi lebih terjal dan curam,” jelasnya. “Inilah yang harus diwaspadai setiap pendaki. Banyak kontur tanah yang masih labil.”

Balai TNGR sendiri terus melakukan perbaikan jalur, terutama setelah insiden pendaki sebelumnya, Juliana. Namun, perbaikan tersebut tidak lantas membuat medan menjadi mudah. Kewaspadaan ekstra dan kehati-hatian tetap menjadi tameng terbaik Anda.

Jadi, sudah siap menghadapi tantangan sang raksasa? Patuhi aturan, hormati alam dan budayanya, dan pastikan persiapan Anda benar-benar matang. Selamat mendaki !

Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com