MEDAN, Desapenari.id – Sebuah insiden yang menggemparkan dunia pendidikan langsung terjadi di SMP Negeri 1 Laguboti, Kabupaten Toba, Sumatera Utara! Pada Rabu (15/10/2025) lalu, program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang seharusnya menyehatkan justru berbalik menjadi malapetaka. Akibatnya, sebanyak 84 siswa secara serentak mengalami keracunan usai menyantap hidangan yang disediakan. Lebih mencengangkan lagi, dua orang petugas dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di sekolah tersebut juga ikut “tumbang” karena turut mengonsumsi menu yang sama, membuktikan bahwa tidak ada yang kebal dari kejadian ini.
Tanpa menunggu lama, Kepala Dinas Kesehatan Toba, Freddi Seventry, langsung mengonfirmasi kabar buruk ini melalui sambungan telepon seluler pada Rabu malam. Meski demikian, Freddi masih menahan diri untuk merinci identitas kedua petugas SPPG yang menjadi korban. “Karyawan SPPG, 2 orang dirawat di Rumah Sakit HKBP Balige,” ujarnya dengan singkat, meninggalkan tanda tanya besar tentang kondisi mereka.
Selanjutnya, Freddi pun mulai membongkar temuan awal dari tim investigasi. Walaupun penyebab pasti keracunan masih diselidiki, tim yang mengambil sampel makanan berhasil menemukan sebuah titik mencurigakan. “Dari laporan tim yang mengambil sampel ditemukan makanan diduga buah semangka agak berlendir,” tutur Freddi membagikan temuan krusial ini. Namun demikian, ia dengan tegas menyatakan bahwa pihaknya belum bisa memastikan semangka sebagai biang keladi satu-satunya. Pasalnya, masih ada beberapa menu lain yang ikut harus diusut, seperti ikan mujair asam manis, tempe, dan sayur pakcoy. Sebagai langkah lanjutan, sampel makanan tersebut akhirnya diamankan oleh tenaga analis yang didampingi tim dari Loka BPOM Toba untuk pengujian lebih mendalam.
Lantas, bagaimana sebenarnya kronologi peristiwa mencekam ini berlangsung? Ternyata, insiden ini berawal ketika para siswa dengan riang disajikan menu makanan bergizi gratis dari SPPG Pardomuan Nauli Laguboti. Menu yang terlihat lezat dan menggiurkan itu terdiri dari ikan mujair asam manis, tempe, sayur pakcoy, dan potongan semangka yang segar. Akan tetapi, euforia makan siang itu sirna dalam sekejap. Beberapa saat setelah menyantap makanan tersebut, para siswa langsung merasakan tubuh mereka tidak beres dan mengalami berbagai gejala sakit.
Lebih detail lagi, Freddi memaparkan gejala keracunan yang menghampiri para siswa. Rangkaian gejala yang dialami cukup kompleks, mulai dari mual, muntah, pusing, mulas, nyeri ulu hati, hingga sesak napas. Kondisi darurat ini memaksa semua korban untuk segera dilarikan ke rumah sakit guna mendapatkan penanganan medis yang intensif. Saat ini, mereka menempati dua lokasi perawatan, yaitu Rumah Sakit HKBP Balige dan RSUD Porsea. Kabar baiknya, sebagian siswa yang kondisi kesehatannya sudah stabil akhirnya diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit. Sebaliknya, siswa yang kondisinya belum stabil masih harus menjalani observasi ketat oleh tim medis. “(Yang masih dirawat) di RSUD Porsea ada 28 orang, dan di RS HKBP Balige ada 19 orang. Sebagian siswa yang sudah stabil dipulangkan, sementara yang belum stabil masih diobservasi,” tutup Freddi memberikan update terakhir mengenai kondisi para korban.
Dengan demikian, komunitas sekolah dan masyarakat luas kini menanti dengan waspada hasil investigasi resmi dari pihak berwenang. Insiden ini jelas menjadi pengingat keras bagi semua pihak tentang betapa kritisnya standar keamanan dan kebersihan dalam penyediaan makanan, terutama untuk konsumsi anak-anak sekolah.
Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com


**prostadine**
prostadine is a next-generation prostate support formula designed to help maintain, restore, and enhance optimal male prostate performance.
**gl pro**
gl pro is a natural dietary supplement designed to promote balanced blood sugar levels and curb sugar cravings.
**breathe**
breathe is a plant-powered tincture crafted to promote lung performance and enhance your breathing quality.