FLORES TIMUR, Desapenari.id – Badan Geologi Kementerian ESDM secara resmi meningkatkan status Gunung Lewotobi Laki-laki dari level III siaga ke level IV awas pada Senin (24/11/2025) malam. Keputusan mendesak ini langsung diambil setelah para ahli menganalisis secara mendalam data visual dan instrumental aktivitas gunung selama dua hari terakhir. Mereka dengan cepat menyimpulkan bahwa gunung ini menunjukkan tanda-tanda tidak stabil yang sangat berbahaya. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk segera meningkatkan kewaspadaan secara signifikan.
Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, dengan tegas memaparkan data mengerikan yang berhasil direkam oleh timnya. “Dalam delapan jam terakhir, kami berhasil merekam 64 kali gempa vulkanik dalam dan 21 kali tremor non harmonik,” ungkapnya. Secara mengejutkan, kedua jenis gempa ini menunjukkan peningkatan frekuensi yang sangat drastis. Data ini dengan jelas mengonfirmasi adanya suplai magma baru dalam volume besar yang sedang bergerak cepat ke permukaan. Akibatnya, tekanan di dalam gunung pun meningkat secara eksponensial. “Kondisi tersebut dapat memicu terjadinya erupsi eksplosif,” tegas Wafid dalam keterangannya yang disampaikan pada Senin malam. Dengan demikian, potensi letusan dahsyat sudah berada di depan mata.
Kemudian, pada Senin siang sekitar pukul 14.00 Wita, alat pemantau kembali menangkap eskalasi aktivitas yang sangat mengkhawatirkan. Gempa vulkanik dalam tiba-tiba menunjukkan lonjakan intensitas yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sementara itu, data deformasi dari tiltmeter secara konsisten menunjukkan pola inflasi yang sangat signifikan dalam waktu singkat. Pola inflasi ini membuktikan bahwa tubuh gunung api tersebut mengalami pembengkakan aktif akibat dorongan magma dari kedalaman. Akibatnya, semua parameter monitoring menunjukkan tren yang sama dan mengarah pada satu kesimpulan. “Oleh karena itu, tingkat aktivitasnya dinaikan dari level III siaga ke level IV awas,” tegas Wafid sekali lagi. Maka dari itu, kenaikan status ini merupakan langkah antisipasi mutlak yang tidak bisa ditunda.
Badan Geologi pun secara proaktif memperluas radius bahaya erupsi dari 6 kilometer menjadi 7 kilometer secara sektoral di barat laut dan timur laut. Perluasan zona berbahaya ini tentu saja didasarkan pada perhitungan terbaru mengenai jangkauan material vulkanik. Seluruh warga dan wisatawan di sekitar kawasan tersebut diimbau dengan sangat untuk secara ketat mematuhi batas radius yang telah ditetapkan. Keselamatan jiwa menjadi prioritas utama yang tidak boleh diabaikan sedikitpun. Dengan demikian, kepatuhan terhadap aturan ini merupakan bentuk tanggung jawab setiap individu untuk melindungi diri sendiri dan keluarga.
Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com

