BANDA ACEH, Desapenari.id – Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau akrab disapa Mualem, baru saja melayangkan perintah tegas! Dengan nada lantang, ia memerintahkan Satpol PP, kepolisian, serta instansi terkait lainnya untuk segera menindak tegas pedagang-pedagang nakal yang nekat menaikkan harga sembako di tengah musibah banjir dan longsor yang sedang melanda Aceh. Perintah keras ini ia sampaikan langsung dalam rapat koordinasi penanganan darurat yang digelar di Posko Kantor Gubernur Aceh, Jumat (5/12/2025) malam lalu.
Tak tanggung-tanggung, Mualem secara spesifik menyoroti dua masalah yang sedang meresahkan masyarakat, yakni praktik kenaikan harga sembako secara semena-mena dan penyalahgunaan distribusi BBM yang seharusnya untuk korban. “Saya sudah perintahkan Satpol PP, Polisi, dan juga Disperindag untuk mengawal semua distribusi. Tujuannya jelas: supaya tidak ada pedagang yang mengambil kesempatan yang tidak patut. Ingat, jangan sampai mencekik leher orang yang sedang susah, jangan mencari kesempatan di air keruh!” tegas Mualem dengan mimik serius.
Selanjutnya, Gubernur juga menyentil fenomena antrean panjang pengisian BBM yang akhirnya dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab. “Lihat saja, antrean motor begitu panjang, mereka isi minyak lalu justru dijual kembali. Minyak diisi dalam botol-botol lalu dijual sampai Rp 30 ribu! Praktik seperti ini harus kita cegah betul-betul. Kalau ada yang ketahuan jual di jalan, sapu saja!” ungkapnya dengan nada tidak bermain-main.
Tidak hanya pedagang eceran kecil, ancaman sanksi berat juga ditujukan kepada minimarket dan toko modern. Mualem menegaskan, minimarket mana pun yang terbukti menaikkan harga seenaknya bakal langsung dikenai sanksi tegas, bahkan izin usahanya berisiko dicabut. “Jika mereka terbukti mengambil kesempatan di tengah penderitaan rakyat, nanti kita akan ambil tindakan tanpa kompromi. Minimal, kita tidak akan perpanjang izin usaha mereka,” paparnya dengan penuh wibawa.
Sementara itu, Mualem juga memaparkan kondisi lapangan yang ia sebut sangat memprihatinkan dan berat, terutama di wilayah-wilayah seperti Aceh Tamiang, Aceh Timur, Aceh Utara, dan sebagian Bireuen. Bahkan, ia menyebut ada beberapa kampung yang hilang terseret oleh banjir bandang yang datang begitu cepat. Oleh karena itu, perhatian ekstra juga ia berikan terhadap titik-titik penyeberangan darurat, salah satunya di Jembatan Kuta Blang. Ia segera meminta Basarnas serta Dinas Perhubungan untuk mengambil alih operasional perahu kecil setelah dilaporkan muncul korban jiwa akibat arus yang terlalu deras. “Airnya tajam sekali, sangat berbahaya. Ini perlu kita awasi ketat,” ujarnya prihatin.
Di sisi lain, untuk mempercepat distribusi bantuan logistik kepada para pengungsi, Mualem mengambil langkah cepat dan strategis. Ia menginstruksikan pemindahan arus pengambilan sembako dari Banda Aceh ke dua titik yang lebih dekat dengan area terdampak, yaitu Krueng Geukueh dan Bandara Malikussaleh. Dengan begitu, bantuan bisa lebih cepat sampai dan tidak terlambat lagi. Selain itu, ia juga menekankan bahwa kebutuhan tenda dan air bersih yang masih sangat minim di sejumlah titik pengungsian harus segera dipenuhi oleh semua pihak terkait. “Kita tidak boleh lambat. Setiap detik sangat berharga bagi mereka yang terdampak,” pesannya.
Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com

