KLATEN, Desapenari.id – Bayangkan, Anda sedang berkendara lalu melihat seorang pria dengan jaket bertuliskan protes panjang. Inilah yang sedang heboh media sosial! Sebuah video yang menampilkan seorang pria tengah mengendarai sepeda motor dengan jaket berwarna oranye yang penuh tulisan keluhan untuk polisi tiba-tba menjadi buah bibir. Akun Instagram @klatenkita yang pertama kali mengunggah video ini, dan dalam sekejap, konten tersebut langsung meledak! Buktinya, video itu telah disukai oleh lebih dari 12.000 orang dan dibanjiri lebih dari 730 komentar warganet yang penasaran.
Pada bagian belakang jaketnya, sang pria dengan berani menuliskan, “Saya bikin laporan polisi sejak 26 Juni 2024 hingga sekarang dipersulit & tidak ada kejelasan. Polsek Klaten Kota, Polres Kab Klaten.” Ungkapan hati yang tertuang di jaket itu langsung menyulut badai simpati dan keprihatinan di dunia maya. Alhasil, video yang diunggah sekitar dua hari lalu itu pun berhasil menyedot perhatian publik secara masif.
Tak main-main, gelombang dukungan pun mengalir deras untuk pria tak dikenal ini. Sebagai contoh, warganet dengan akun @rizqintasr dengan haru menulis, “ya Allah.. smoga diberi kemudahan ya pak 😢”. Sementara itu, warganet lain, @reginawijaya4, menyampaikan dukungan dan doa yang sangat mendalam. Dia menulis, “Ini cara kita ketika Nurani menjerit. saya doakan mas segera selesai masalah yg selama ini membebani. Tuhan akan menolong mas. sandarkan pd Tuhan yg maha Kuasa akan mendengar setiap derai airmata kita ❤️.” Komentar-komentar hangat ini jelas membuktikan bahwa publik ikut merasakan apa yang dialami sang pria.
Menanggapi viralnya video ini, pihak kepolisian pun akhirnya angkat bicara. Kasat Reskrim Polres Klaten, AKP Taufik Frida Mustofa, secara tegas membenarkan bahwa Polsek Klaten memang menerima aduan persis seperti yang tertulis pada jaket pria berinisial MSA tersebut. “Benar dari kami jajaran Polres Klaten menerima aduan yang telah diadukan oleh saudara MSA. Yang menindaklanjuti pada saat itu Polsek Klaten dan posisi kasusnya saat ini masih dalam penyelidikan,” jelas Taufik dengan tegas di Mapolres Klaten, Selasa lalu. Pernyataan ini sekaligus menegaskan bahwa laporan tersebut benar-benar ada dan sedang ditangani.
Lebih lanjut, Taufik dengan detail memaparkan akar permasalahan yang diadukan oleh MSA. Dia menjelaskan bahwa MSA melaporkan kasus terkait fitnah dan penghinaan yang menimpa keluarganya. “Itu kami terima aduannya 26 Juni 2024. Kemudian kami melakukan penyelidikan dan kami berkomitmen bahwasanya kita akan melakukan penyelidikan hingga menemukan kekuatan hukum atau mencapai kepastian hukum,” tegasnya, menekankan komitmen pihaknya untuk menuntaskan kasus ini. Komitmen ini menunjukkan keseriusan Polres Klaten dalam menangani setiap laporan masyarakat.
Yang bikin mata terbelalak, Taufik kemudian mengungkapkan sebuah fakta yang cukup mengejutkan. Ternyata, terlapor yang dilaporkan oleh MSA dalam kasus fitnah dan penghinaan ini masih memiliki hubungan satu keluarga dengannya! “Terlapor masih dalam satu keluarga. Yaitu pemfitnahan dalam persidangan perdata di PA Klaten pada saat pembagian waris,” ungkap dia. Pengungkapan ini tentu saja menambah dimensi dramatis pada kasus yang sudah viral ini, menunjukkan bahwa konflik ini berawal dari sengketa internal keluarga.
Untuk membuktikan keseriusan penyelidikannya, Taufik menyampaikan progres yang telah dicapai oleh timnya. Pihak kepolisian telah memeriksa tidak kurang dari 11 saksi dalam perkara rumit ini. Tidak hanya itu, mereka juga secara proaktif meminta pendapat dari ahli pidana maupun ahli bahasa untuk menguatkan analisis kasus. “Pernah juga kita lakukan gelar dan memberitahukan kepada yang bersangkutan bahwasanya sejauh mana kasus ini kita laksanakan. Itu kita sudah mengirimkan SP2HP bahkan kita juga diskusi,” papar Taufik, menggambarkan upaya komunikasi yang telah dilakukan. Namun, dia mengakui, “Hanya yang bersangkutan sampai terakhir kita konfirmasi yang bersangkutan belum merasa puas atas pelaksanaan yang kita lakukan.” Pernyataan terakhir ini mengisyaratkan adanya kesenjangan komunikasi antara pihak pelapor dan penyidik, yang mungkin menjadi penyebab mengapa MSA memilih cara unik dan viral untuk menyuarakan keluhannya.
Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com

