Banyak Calo PMI Incar Pelajar Baru Lulus, Janji Gaji Besar Tanpa Syarat

SUMBAWA BESAR, Desapenari.id – Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Sumbawa Besar, Tedy Anugraha, membongkar modus para calo yang aktif membujuk calon Pekerja Migran Indonesia (PMI), khususnya pelajar yang baru lulus sekolah. Menurutnya, para calo ini gencar menyebarkan pesan melalui WhatsApp, menawarkan gaji menggiurkan tanpa memerlukan keahlian khusus atau ijazah.

“Mereka biasanya menyasar anak-anak SMA yang baru lulus. Lewat chat WhatsApp, mereka diiming-imingi pekerjaan dengan gaji besar, tanpa perlu skill tinggi, bahkan tanpa ijazah sekalipun,” ungkap Tedy saat diwawancarai di kantornya, Selasa (8/7/2025).

Iming-iming Gaji Besar Bikin Tertarik

Tedy memaparkan bahwa tawaran semacam ini kerap berhasil memikat lulusan baru. Pasalnya, banyak pemuda yang langsung tergoda dengan janji penghasilan tinggi di luar negeri. Tak jarang, calo juga meminta sejumlah uang sebagai biaya pemberangkatan, padahal prosesnya tidak transparan.

“Makanya, masyarakat harus hati-hati. Jika ada tawaran kerja ke luar negeri dengan gaji fantastis tapi tanpa seleksi, pendidikan, atau pelatihan resmi, itu patut dicurigai,” tegasnya.

Imigrasi Gencar Sosialisasi Anti-TPPO

Untuk melindungi warga Sumbawa Besar dari praktik Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), Kantor Imigrasi setempat terus memperkuat sosialisasi. Mereka mendorong masyarakat agar hanya menggunakan jalur resmi jika ingin bekerja ke luar negeri.

“Bekerja di luar negeri itu boleh, asal melalui prosedur yang benar. Kami akan terus menjaga PMI asal Sumbawa dan Sumbawa Besar. Edukasi ke masyarakat kami tingkatkan agar tidak ada yang terjebak calo,” jelas Tedy.

Agar prosesnya semakin lancar, Kantor Imigrasi Sumbawa Besar menyediakan tiga titik layanan untuk memudahkan pengurusan dokumen. Layanan tersebut tersedia di Kantor Imigrasi Sumbawa Besar, Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) di Sumbawa, dan Gedung Unit Kerja Kantor (UKK) di Sumbawa Barat.

“Kami berusaha menjangkau warga Sumbawa Barat melalui Gedung UKK. Alhamdulillah, respons masyarakat cukup baik. Kami akan terus memperluas sosialisasi ini,” tandas Tedy.

baca juga : Sri Mulyani Singkat Menanggapi Tarif Impor 32% Trump untuk Indonesia

Tedy kembali mengingatkan agar masyarakat tidak mudah percaya pada tawaran kerja instan. Menurutnya, semua proses migrasi pekerja harus melalui tahapan resmi, termasuk pelatihan dan seleksi.

“Jangan sampai tergiur iming-iming gaji besar tapi abai dengan prosedur. Lebih baik ikuti jalur resmi agar terhindar dari penipuan,” pesannya.

Dengan upaya ini, diharapkan angka kasus TPPO bisa ditekan dan masyarakat Sumbawa Besar bisa bekerja di luar negeri dengan aman dan legal.

More From Author

Kemenlu Tak Akan Spekulasi soal Kematian Misterius Diplomat Muda

Indonesia Alami Anomali Curah Hujan sampe kapan?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *