Jakarta, Desapenari.id – Menanggapi rencana demonstrasi di Gedung DPR/MPR, PT KAI Commuter pun segera mengambil langkah antisipatif. Perusahaan secara proaktif menyiagakan personel keamanan di beberapa stasiun yang letaknya berdekatan dengan lokasi unjuk rasa, seperti Stasiun Palmerah, Stasiun Sudirman, dan Stasiun Tanah Abang. Langkah ini terutama bertujuan untuk menjamin kenyamanan dan keamanan seluruh pengguna jasa commuter line.

Selanjutnya, VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, menjelaskan komposisi personel yang diterjunkan. “Tim pengamanan kita bentuk dari petugas internal KAI Commuter yang bekerjasama dengan unsur TNI dan Polri,” ujarnya di Jakarta pada hari Senin. Seluruh personel ini secara khusus ditempatkan di stasiun-stasiun yang berpotensi terdampak langsung oleh arus masa demo.
kunjungi laman gadget teknologi di Newtechclub.com
Selain itu, Joni juga membeberkan jumlah detail petugas yang disiagakan. Secara keseluruhan, perusahaan mengerahkan 82 personel yang terbagi merata di tiga titik. Sebanyak 26 personel bertugas di Stasiun Palmerah, 20 personel berjaga di Stasiun Sudirman, dan 36 personel mengamankan area Stasiun Tanah Abang. Penempatan ini sengaja didesain untuk membuat pengawasan menjadi lebih efektif dan responsif.

Selanjutnya, untuk mendukung operasi pengamanan, KAI Commuter juga mempersiapkan sejumlah fasilitas pendukung. Perusahaan tidak hanya mengandalkan personel, melainkan juga menyiagakan mobil rescue, mobil ambulans, serta tenaga medis yang siap bekerja. Dengan demikian, mereka dapat merespon segala kemungkinan situasi darurat dengan cepat dan tepat.
Kemudian, Joni menegaskan kembali bahwa semua langkah ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan. “KAI Commuter mengambil langkah antisipasi agar penumpang tetap nyaman, dan stasiun tetap aman,” jelasnya. Prinsip utama mereka adalah mengutamakan keselamatan penumpang dan kelancaran operasional, meskipun kondisi di sekitarnya sedang tidak pasti.

Selain pengamanan, perusahaan juga terpaksa melakukan beberapa penyesuaian operasional. Sebagai contoh, KAI Commuter memberlakukan pembatasan perjalanan untuk kereta rel listrik (KRL) pada relasi Rangkasbitung/Parung Panjang/Serpong-Tanah Abang. Mulai pukul 16.30 WIB, seluruh perjalanan Commuter Line tujuan Tanah Abang hanya diperbolehkan sampai Stasiun Kebayoran saja.
Selanjutnya, untuk perjalanan pulang, penumpang harus memulai perjalanan dari Stasiun Kebayoran menuju Stasiun Serpong, Parung Panjang, atau Rangkasbitung. Keputusan ini mereka ambil setelah mempertimbangkan kondisi keamanan di sekitar Stasiun Tanah Abang yang dinilai belum kondusif untuk dijadikan titik terminus.
Sementara itu, untuk perjalanan KRL pada relasi Tanah Abang-Rangkasbitung dan sebaliknya, pihaknya memutuskan untuk menahan perjalanan sementara. “Kita masih menunggu situasi benar-benar aman untuk bisa memberangkatkan kereta kembali,” kata Joni. Alasan utamanya adalah karena adanya kerumunan massa yang memadati perlintasan kereta api di JPL 41.
Tidak hanya itu, Joni juga memberikan penjelasan lebih rinci mengenai penghentian operasi sementara. “Untuk memastikan keselamatan pengguna Commuter Line, perjalanan KRL lintas Tanah Abang – Palmerah untuk sementara kita tutup,” jelasnya. Keputusan ini mereka ambil secara hati-hati berdasarkan pemantauan lapangan dan koordinasi dengan pihak berwajib.
Di akhir pernyataannya, Joni menghimbau kepada seluruh penumpang untuk selalu mematuhi arahan dari petugas. “Kami imbau penumpang tetap ikuti arahan petugas dan utamakan keselamatan,” pesannya. KAI Commuter sendiri berjanji akan terus memantau perkembangan situasi secara terus-menerus dan berkoordinasi erat dengan semua pihak terkait.
Terakhir, perusahaan berkomitmen penuh untuk memulihkan operasional normal secepatnya. Mereka akan memastikan bahwa keselamatan setiap penumpang dan kelancaran perjalanan tetap menjadi prioritas utama selama masa demonstrasi berlangsung.