desapenari.id, Jakarta – Denmark Desak Sidang Darurat DK PBB untuk Tekan Israel Hentikan Agresi di Gaza. Denmark kini bergabung dengan gelombang seruan internasional yang mendesak Israel agar menghentikan rencana serangan besar-besaran di Gaza. Pemerintah Denmark menilai situasi di Gaza semakin “mengkhawatirkan dan tidak berkelanjutan,” sekaligus mendorong Dewan Keamanan PBB untuk segera menggelar pertemuan darurat. Laporan tersebut disampaikan oleh penyiar negara Denmark, DR, seperti dikutip Anadolu pada Rabu, 14 Mei 2025.
Menteri Luar Negeri Denmark, Lars Lokke Rasmussen, menegaskan bahwa negaranya bersama Prancis, Inggris, dan beberapa negara lainnya telah mengajukan permintaan pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB. Tujuannya jelas: mengatasi krisis kemanusiaan yang kian memburuk di Gaza. “Kami sangat menentang serangan Israel, dan mereka harus membuka akses bantuan kemanusiaan tanpa hambatan,” tegas Rasmussen melalui akun X (sebelumnya Twitter).
Sebelumnya, dalam wawancara dengan DR, Rasmussen juga mengutuk keras pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang berencana menyerang Gaza “dengan kekuatan penuh.” Menurutnya, tindakan semacam itu jelas “melanggar semua aturan internasional” dan membuktikan bahwa Israel gagal memenuhi kewajibannya sebagai anggota masyarakat global.
Duta Besar Denmark untuk PBB, Christina Markus Lassen, sejalan dengan rekan-rekannya di Eropa, menyuarakan keprihatinan yang sama. Lassen menekankan bahwa warga Palestina di Gaza tidak membutuhkan mekanisme bantuan baru, melainkan penghentian blokade bantuan kemanusiaan di perbatasan secara tanpa syarat. “Rakyat Gaza membutuhkan akses segera, bukan janji-janji yang tertunda,” ujarnya.
Denmark juga telah menolak rencana kontroversial dari mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang ingin mengambil alih kendali Jalur Gaza. Menurut Denmark, pendekatan tersebut tidak realistis dan justru berpotensi memperburuk konflik Israel-Palestina.
Menteri Luar Negeri Rasmussen dengan tegas menyatakan, “Bagi kami, itu bukan solusi yang realistis.” Ia mengingatkan bahwa negara-negara sekitar Israel dan Palestina, seperti Yordania dan Lebanon, telah jelas menolak segala bentuk pengusiran etnis warga Palestina. “Mereka sudah menanggung beban besar dengan menerima pengungsi Palestina selama ini,” tambahnya.
Denmark terus mendorong komunitas internasional agar tidak hanya berhenti pada pernyataan, tetapi juga mengambil langkah konkret. Pemerintahnya menegaskan bahwa krisis kemanusiaan di Gaza harus segera diakhiri, dan tekanan terhadap Israel harus diperkuat melalui mekanisme PBB.
Dengan bergabungnya Denmark dalam seruan ini, harapan akan intervensi global untuk menghentikan agresi Israel semakin menguat. Namun, pertanyaannya kini adalah: akankah Dewan Keamanan PBB mampu bertindak tegas sebelum situasi di Gaza mencapai titik terburuk?