Desapenari.id – Dalam sebuah insiden yang membuat geram, dua warga negara China, JW (39) dan BR (49), justru menutup pintu masuk mereka sendiri ke Indonesia dengan aksi nekatnya. Alih-alih menikmati destinasi wisata, mereka malah harus berbalik arah karena ketahuan telah menggasak uang tunai dan kartu debit milik penumpang lain tepat di dalam pesawat! Akibatnya, pihak berwajib dengan tegas menolak kedatangan mereka begitu pesawat mendarat.
Lebih detail lagi, kejadian memalukan ini sebenarnya berlangsung di dalam pesawat Scoot Airlines TR-268 yang melayani rute Singapura–Jakarta pada Kamis (2/10/2025). Kemudian, Patuanta Agum Gumilang Rambe, selaku Kepala Seksi Pemeriksaan 1 TPI Imigrasi Soekarno-Hatta, dengan jelas memaparkan kronologi kejadian. Beliau menjelaskan bahwa kedua pencuri tersebut berhasil mengambil paksa uang tunai senilai 750 dollar Singapura atau setara dengan Rp 8 juta, ditambah tiga kartu debit milik seorang penumpang berkewarganegaraan Malaysia. “Kedua pelaku dengan sengaja mencuri uang tunai sejumlah 750 dollar Singapura dan tiga kartu debit milik penumpang warga negara Malaysia,” tegas Rambe dalam keterangannya pada Jumat (3/10/2025).
Selanjutnya, bagaimana aksi mereka ini bisa terbongkar? Ternyata, sang korban sendiri yang merasakan sesuatu yang tidak beres saat pesawat masih mengudara. Dengan sigap, korban langsung melaporkan kejadian ini kepada awak kabin. Tidak berhenti di situ, laporan penting ini kemudian diteruskan secara berantai kepada Air Traffic Control (ATC), petugas keamanan bandara, serta Polresta Bandara Soekarno-Hatta. Hasilnya, begitu pesawat akhirnya mendarat dengan mulus, aparat keamanan sudah bersiap siaga di pintu gate untuk menyambut keduanya dengan ‘tangan terbuka’.
Akibatnya, begitu pintu pesawat terbuka, petugas keamanan langsung menjemput kedua warga negara China itu di depan gate dan segera membawa mereka ke ruang office Imigrasi untuk menjalani pemeriksaan mendalam. Pada akhirnya, dalam pemeriksaan yang intensif tersebut, JW dan BR tidak bisa mengelak lagi dan terpaksa mengakui semua perbuatan jahat mereka. Sebagai bentuk pertanggungjawaban, mereka pun mengembalikan semua barang curian kepada sang korban asal Malaysia. Meskipun demikian, secara mengejutkan, korban memilih untuk tidak melanjutkan proses hukum lebih lanjut.
Namun demikian, walaupun korban sudah memaafkan dan tidak ada tuntutan pidana, pihak Imigrasi sama sekali tidak memberikan toleransi untuk pelanggaran seperti ini. Mereka tetap mengambil langkah tegas dan tanpa kompromi. “Karena mereka belum melewati Tempat Pemeriksaan Imigrasi, maka kita tolak masuk keduanya. Kita secara resmi menolak masuk dan kita berikan cap denied entry di paspor mereka,” jelas Rambe dengan tegas. Keputusan ini menunjukkan komitmen tinggi untuk menjaga keamanan.
Selanjutnya, sebagai konsekuensi dari penolakan masuk ini, Rambe menambahkan bahwa sesuai prosedur standar yang berlaku, pihak maskapai lah yang harus memikul tanggung jawab untuk memulangkan kedua WNA tersebut. “Karena sudah terbukti melakukan tindak pidana, mereka harus kembali ke bandara asal keberangkatan dengan menggunakan pesawat Scoot Airlines TR-279 tujuan Jakarta–Singapura,” ucapnya memastikan. Dengan demikian, kedua WN China itu akhirnya dipastikan gagal total memasuki wilayah Indonesia, berkat aksi pencurian mereka yang berhasil dibongkar tepat di dalam pesawat.
Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com