Desapenari.id – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres baru saja mengeluarkan peringatan keras yang bikin merinding! Beliau secara tegas menyatakan bahwa perang di Sudan sudah benar-benar lepas kendali dan mendesak semua pihak yang bertikai untuk segera menghentikan kekerasan. Peringatan mengerikan ini muncul justru setelah Pasukan Dukungan Cepat (Rapid Support Forces/RSF), yang banyak pihak duga kuat mendapat sokongan dari Uni Emirat Arab (UEA), berhasil melumpuhkan dan merebut kota El Fasher di Darfur. Hebatnya lagi, kota ini baru saja mereka taklukkan pekan lalu setelah mereka kepung hampir selama 18 bulan!
Nah, yang bikin situasi ini makin mencekam, beberapa video yang diunggah sendiri oleh anggota RSF dengan bangganya memamerkan aksi brutal mereka terhadap warga sipil yang tak berdosa. Bahkan, salah satu video dengan jelas menunjukkan aksi penembakan keji yang terjadi di rumah sakit bersalin kota tersebut! “Krisis mengerikan di Sudan semakin tak terkendali,” tegas Guterres dalam konferensi persnya saat KTT Dunia untuk Pembangunan Sosial di Doha, Qatar, Senin (3/11/2025). Kemudian, beliau melanjutkan, “El Fasher dan wilayah sekitarnya di Darfur Utara kini menjadi pusat penderitaan, kelaparan, kekerasan, dan pengungsian. Ratusan ribu warga sipil terjebak dalam pengepungan, banyak yang meninggal karena kekurangan gizi, penyakit, dan kekerasan,” seperti yang dikutip The Guardian pada Selasa (4/11/2025).
Sebagai konsekuensinya, perang saudara sadis antara militer Sudan (SAF) dan RSF yang sudah berkecamuk selama dua tahun ini akhirnya memicu apa yang sekarang digambarkan PBB sebagai salah satu krisis kemanusiaan terburuk di abad ke-21! Bayangkan saja, lebih dari 150.000 orang telah meregang nyawa, sementara lebih dari 14 juta warga lainnya terpaksa mengungsi dari rumah mereka sendiri. Tidak berhenti di situ, Kantor Jaksa Pengadilan Pidana Internasional (ICC) pun menyatakan bahwa mereka sedang aktif mengumpulkan bukti-bukti kuat terkait dugaan pembunuhan massal, pemerkosaan sistematis, dan berbagai kejahatan perang keji lainnya yang terjadi di El Fasher.
Sementara di medan perang kekerasan terus terjadi, di meja diplomasi tekanan internasional justru semakin memanas. SAF yang saat ini memindahkan markasnya ke Port Sudan dikabarkan masih mempertimbangkan proposal gencatan senjata yang diusulkan oleh Amerika Serikat. Akan tetapi, pihak militer dengan tegas bersikukuh bahwa kesepakatan apa pun harus mencakup penarikan total pasukan RSF dari semua kota utama, terutama dari El Fasher.
Di sisi lain, jatuhnya El Fasher ke tangan RSF secara dramatis memberi mereka kendali penuh atas lima ibu kota negara bagian di Darfur. Perkembangan terbaru ini lantas memunculkan kekhawatiran sangat besar di kancah internasional bahwa Sudan bisa saja terbelah secara de facto antara wilayah timur dan barat. Meski demikian, Duta Besar Sudan untuk Inggris, Babikir Elamin, dengan cepat membantah keras gagasan tersebut. Beliau menegaskan bahwa prioritas utama saat ini bukanlah sekadar gencatan senjata, melainkan mengakhiri pembantaian massal yang sedang terjadi di El Fasher.
Lebih lanjut, Elamin dengan nada waspada membeberkan, “RSF kini secara terang-terangan bersumpah untuk melakukan kejahatan yang lebih keji lagi di kota-kota dan wilayah negara. Mereka bahkan dengan pongah menyebut nama komunitas dan kelompok etnis spesifik yang akan mereka targetkan!” ujarnya di London. Kemudian, Elamin mendesak Washington untuk segera menetapkan RSF sebagai organisasi teroris dan melarang seluruh penjualan senjata ke UEA, yang diduga menjadi penyokong utama kelompok tersebut.
Namun, rencana perdamaian yang digagas AS ternyata ditolak mentah-mentah! Faktanya, Pemerintah AS sejak September lalu sudah berusaha mati-matian mendorong kedua pihak untuk menerima rencana perdamaian yang didukung oleh tiga negara kunci: Mesir, UEA, dan Arab Saudi. Rencana tersebut sebenarnya cukup komprehensif karena mencakup jeda kemanusiaan selama tiga bulan, yang kemudian akan disusul dengan gencatan senjata permanen untuk membuka jalan menuju pemerintahan sipil dalam sembilan bulan.
Sayangnya, sejumlah sumber internal dari SAF mengindikasikan adanya penolakan keras terhadap rencana yang disusun oleh utusan AS untuk Afrika, Massad Boulos. Penolakan ini terjadi meskipun Mesir memberikan tekanan besar agar gencatan senjata segera disepakati. Dilaporkan, SAF bersikeras menuntut agar pasukan RSF harus dikurung di kamp-kamp yang letaknya jauh di luar kota, sebuah langkah yang masih sangat tidak jelas bagaimana penerapannya di lapangan.
Menyikapi kebuntuan ini, Elamin kembali menegaskan posisinya dengan sangat jelas, “Sebelum membahas proposal perdamaian apa pun, komunitas internasional harus serius dan bertindak nyata untuk menghentikan kekejaman yang sedang berlangsung di El Fasher.” Beliau menambahkan penekanan, “Prioritas sekarang adalah menghentikan kekerasan dan genosida yang terjadi,” tambahnya dengan penuh keprihatinan.
Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com


hgh-x2 review
References:
hgh bivirkninger (https://www.instructables.com/)
sytropin hgh oral supplement spray
References:
hgh results – http://exploreourpubliclands.org/members/lawmother1/activity/956947,
anavar vs hgh
References:
test and hgh cycle dosage (zenwriting.net)
how many ius of hgh per day
References:
hedge.someserver.de
how long is an hgh cycle
References:
http://www.argfx1.com