Eropa Kecam Rencana Israel Kuasai Gaza!

Berlin (Desapenari.id) – Negara-negara Eropa, Uni Eropa (UE), dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) serentak mengecam rencana Israel mengambil alih Gaza City. Mereka memperingatkan, langkah ini bakal memicu krisis kemanusiaan lebih buruk dan menggagalkan perdamaian.

Kabinet Keamanan Israel pada Kamis (7/8) menyetujui usulan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu agar militer “menguasai” Gaza City dan sekitarnya. Keputusan ini langsung memicu gelombang protes dari berbagai pihak.

Sekjen PBB Antonio Guterres, Jumat (8/8), menegaskan Gaza merupakan bagian sah Palestina. “Langkah ini berbahaya dan memperburuk penderitaan warga Gaza,” ujarnya lewat juru bicara Stephanie Tremblay. Dia juga mengingatkan, eskalasi ini mengancam nyawa sandera yang masih ditahan.

Presiden Dewan Eropa Antonio Costa lewat platform X mendesak Israel membatalkan rencana tersebut. “Ini bisa memengaruhi hubungan UE-Israel,” tegasnya. Costa menambahkan, pengambilalihan Gaza bersama perluasan permukiman di Tepi Barat dan blokade bantuan melanggar hukum internasional.

PM Inggris Keir Starmer menegaskan, pendudukan militer tidak akan mengakhiri konflik atau menyelamatkan sandera. “Kita butuh solusi dua negara dan bantuan kemanusiaan segera,” serunya.

Prancis menyatakan penolakan keras terhadap rencana pendudukan militer di Gaza. “Ini merusak stabilitas kawasan dan tidak menjamin keamanan Israel,” kritik pemerintah Prancis. Mereka juga menegaskan, pemindahan paksa warga Gaza adalah kejahatan perang.

baca juga: Truk Bantuan Kemanusiaan Akhirnya Masuk Gaza

Kementerian Luar Negeri Lituania menyatakan sedang berkoordinasi dengan UE untuk respons terpadu. Sementara Swedia mengingatkan, aneksasi Gaza melanggar hukum internasional. Kedua negara khawatir dengan laporan kelaparan massal dan pengungsian 1 juta warga.

Austria menyoroti nasib warga sipil dan sandera, sedangkan Portugal mendesak Israel menunda rencana tersebut. “Bantuan kemanusiaan harus segera dikirim,” tegas pemerintah Portugal.

Slovenia bergabung mengutuk langkah Israel dan mendesak gencatan senjata segera. “Perang hanya memperpanjang penderitaan,” tegas pernyataan resmi mereka.

Kanselir Jerman Friedrich Merz menyatakan keprihatinan mendalam atas krisis kemanusiaan. “Israel harus membuka akses bantuan seluas-luasnya,” tegasnya. Jerman juga menghentikan ekspor senjata yang berpotensi digunakan di Gaza.

Tak mau ketinggalan, Italia mengirim 100 ton bantuan kemanusiaan ke Gaza melalui Yordania. Bantuan ini akan didistribusikan via airdrop untuk menjangkau wilayah yang terisolasi.

Berbagai organisasi kemanusiaan terus memperingatkan ancaman kelaparan dan wabah penyakit di Gaza. Laporan terbaru menyebut puluhan ribu tewas, sementara 1 juta lebih mengungsi. Pemerintah dan ahli global menyerukan tindakan segera sebelum situasi semakin tak terkendali.

Dengan tekanan internasional yang makin kuat, dunia menunggu apakah Israel akan mengubah kebijakannya atau justru melanjutkan rencana kontroversial ini. Satu hal pasti: rakyat Gaza terus terjebak dalam penderitaan tanpa kepastian.

More From Author

Korban Tewas Akibat Kelaparan di Gaza Capai 212 Jiwa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *