Berita

JPU Tuntut Ketua Kadin Cilegon 4 Tahun Bui dalam Kasus Dugaan Pemerasan Proyek PT CAA

Posted on 7 Oktober 20257 Oktober 2025

by eko satrio

SERANG, Desapenari.id – Muhamad Salim, yang statusnya sudah berganti dari Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Kota Cilegon menjadi terdakwa. Pada hari Senin yang penuh ketegangan, (6/10/2025), Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Cilegon, Febby Febrian, secara resmi mengumumkan tuntutan pidana penjara selama empat tahun bagi Salim. Tuntutan berat ini menjawab segala tindakannya dalam kasus penghasutan dan pengancaman yang menyeret nama PT Chandra Asri Alkali (CAA). Dengan lantang, Febby menyatakan permintaannya di hadapan sidang Pengadilan Negeri Serang, “Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana penjara selama empat tahun.”

Selanjutnya, tim jaksa pun dengan tegas menyatakan bahwa mereka telah berhasil membuktikan kesalahan Salim. Mereka menyatakan Salim secara nyata melanggar dakwaan pertama dan kedua, yaitu Pasal 160 KUH Pidana tentang Penghasutan serta Pasal 368 KUH Pidara tentang Pemerasan. Tidak hanya itu, dua rekannya sesama pengurus Kadin Cilegon juga tidak luput dari jerat hukum. Ismatulloh, yang menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Industri, dan Isbatullah Alibasja, Wakil Ketua Bidang Organisasi, masing-masing mendapat ‘hadiah’ tuntutan yang sedikit lebih ringan, yaitu tiga tahun penjara.

Selain itu, tuntutan yang sama persis juga menyambar dua figur lainnya yang terlibat dalam kasus ini. Rufaji Zahuri, sang Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cilegon, dan Zul Basit, seorang Ketua LSM Banten Monitoring Perindustrian dan Perdagangan, turut merasakan kerasnya tuntutan jaksa. Keduanya dinyatakan jaksa telah melangkahi aturan dalam Pasal 368 KUH Pidana tentang Pemerasan.

Di sisi lain, jaksa juga memiliki pertimbangan khusus di balik tuntutan tersebut. Dalam pertimbangannya, jaksa dengan jelas menyoroti dampak luas dari perbuatan kelima terdakwa. Tindakan mereka dinilai tidak hanya meresahkan masyarakat, tetapi lebih jauh lagi, telah mengganggu stabilitas dan merusak iklim investasi yang sedang dibangun. Meski demikian, jaksa RM Yudha Pratama mengakui, “Hal yang meringankan, terdakwa bersikap sopan dalam persidangan dan belum pernah dihukum.”

Lalu, bagaimana sebenarnya kasus besar ini bisa berawal? Semuanya berpusat pada sebuah pertemuan yang digelar pada Jumat, 9 Mei 2025, tepat sekitar pukul 12.00 WIB. Kala itu, Salim-lah yang secara aktif menginisiasi dan mempertemukan sejumlah pengurus organisasi seperti HIPMI, HIPPI, HSNI, GAPENSI, GGPMI, pengusaha lokal, serta berbagai LSM. Agenda utamanya adalah membahas proyek raksasa Chandra Asri Alkali yang nilainya fantastis.

Dalam pertemuan yang seharusnya produktif itu, malah berubah menjadi ajang pemerasan terselubung. Kelima terdakwa kemudian diduga kuat mendesak dan memaksa agar nilai proyek senilai Rp 17 triliun itu mengalir kepada pengusaha lokal di bawah naungan Kadin Cilegon. Ismatulloh dengan blak-blakan bahkan melemparkan pertanyaan provokatif, “Ini total proyek kan Rp 17 triliun, mau ngasih Kadin berapa? 5 triliun? 3 triliun?”

Tak ketinggalan, peserta pertemuan lainnya juga ikut memanas dengan mengeluarkan pernyataan-pernyataan bernada ancaman. Mereka tak segan mengancam akan menolak dokumen AMDAL atau bahkan menghentikan seluruh aktivitas proyek jika tuntutan menggiurkan mereka tidak dipenuhi oleh pihak perusahaan.

Akibatnya, aksi yang awalnya tertutup ini akhirnya terbongkar dan menjadi viral di media sosial. Narasi yang beredar kuat menyebutkan bahwa Kadin Cilegon dengan seenaknya meminta jatah proyek senilai 5 triliun kepada pengusaha asing, itupun tanpa melalui proses lelang yang transparan! Dampaknya langsung terasa, sembilan pekerjaan yang sebelumnya dijanjikan untuk Kadin Cilegon akhirnya kandas dan tidak bisa terealisasi sama sekali.

Pada akhirnya, semua perbuatan mereka berujung pada penangkapan. Kelima terdakwa ini akhirnya diamankan oleh anggota Ditreskrimum Polda Banten setelah status mereka resmi dinaikkan menjadi tersangka. Sekarang, tinggal menunggu keputusan hakim yang akan menentukan nasib mereka selanjutnya.

Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com