JAYAPURA, Desapenari.id – Kepala Polres Yahukimo AKBP Zeth Zalino baru saja mengungkap sebuah tragedi yang sangat memilukan dari Holuwon, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Sebagai pembuka yang mengejutkan, Kapolres Yahukimo dengan tegas mengonfirmasi bahwa kelompok kriminal bersenjata (KKB) baru saja melancarkan aksi penyerangan biadab. Yang membuat hati kita semua trenyuh, aksi kekerasan ini secara tragis merenggut nyawa seorang pahlawan pendidikan, seorang guru yang sedang bertugas.
Lebih detail lagi, AKBP Zeth Zalino memaparkan kronologi yang sangat menyedihkan ini. Beliau menyatakan dengan jelas, “Melani Wamea yang berprofesi sebagai guru, pada Jumat ini meninggal akibat luka setelah dianiaya KKB.” Dari pernyataan resmi ini, kita langsung memahami betapa kejamnya peristiwa yang menimpa Ibu Melani ini. Oleh karena itu, masyarakat pun dirundung duka yang mendalam atas gugurnya seorang pengabdi bangsa di medan yang seharusnya paling aman.
Sementara itu, dari kota Jayapura, Kapolres Yahukimo terus membeberkan fakta-fakta mengerikan yang berhasil dihimpun. Berdasarkan laporan yang diterima timnya, terungkaplah bahwa seorang saksi mata pertama kali mendapat informasi dari salah satu murid korban. Yang membuat bulu kudu merinding, murid kecil itu dengan ketakutan melaporkan bahwa ia melihat dua orang lelaki tak dikenal membawa senjata tajam berupa parang. Akibatnya, rasa waspada pun langsung menyelimuti area tersebut.
Tanpa membuang waktu sedetik pun, sang saksi kemudian langsung bergerak cepat untuk mengecek kebenaran laporan tersebut. Begitu tiba di lokasi, alih-alih ketenangan, yang ia dengar justru suara rintihan lemah dari ibu guru Melani yang sudah terbaring tak berdaya dengan kondisi bersimbah darah. Dengan kata lain, pemandangan mengerikan itulah yang kemudian disaksikan langsung oleh saksi. Pada akhirnya, keputusasaan pun memenuhi suasana saat menyadari betapa kritisnya keadaan sang guru.
Di saat yang kritis itu, saksi tidak tinggal diam. Dengan sigap, ia segera berlari mencari bantuan untuk mengevakuasi korban. Selanjutnya, tiga orang guru lain bersama dengan beberapa pekerja bangunan segera berkoordinasi. Mereka lantas memanfaatkan dua pesawat milik organisasi Mission Aviation Fellowship (MAF) untuk menerbangkan Ibu Melani yang kritis ke rumah sakit di Wamena. Namun sayangnya, di tengah perjalanan yang penuh harap itu, nyawa Ibu Melani tak dapat diselamatkan. Dengan demikian, perjalanan evakuasi berubah menjadi perjalanan duka.
Pasca kejadian tragis tersebut, jenazah almarhumah Melani Wamea kemudian diterbangkan menuju Sentani untuk proses selanjutnya. Sementara itu, para guru dan pekerja bangunan yang ikut dalam misi evakuasi tersebut saat ini masih berada di Wamena untuk memulihkan kondisi trauma mereka. Sebagai informasi untuk masyarakat, jenazah korban kini masih disemayamkan di RS Bhayangkara sambil menunggu kepastian dari keluarga.
Lalu, timbul pertanyaan besar di benak kita semua: dari kelompok KKB mana pelaku berasal? Menanggapi pertanyaan krusial ini, Kapolres Yahukimo dengan hati-hati menjawab bahwa pihak kepolisian belum dapat memastikan identitas kelompok tersebut. Pasalnya, proses penyelidikan masih terus berjalan dengan intensif oleh anggota di lapangan. “Anggota masih menyelidiki pelaku penyerangan terhadap para guru,” tegas Kapolres, menutup pernyataannya dengan sebuah janji untuk menuntaskan kasus ini. Dengan demikian, kita semua berharap agar keadilan segera ditegakkan untuk almarhumah Melani Wamea.
Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com
**mind vault**
mind vault is a premium cognitive support formula created for adults 45+. It’s thoughtfully designed to help maintain clear thinking