Kairo (Desapenari.id) – Lebih dari 60.000 warga Gaza telah kehilangan nyawa sejak Israel melancarkan serangan besar-besaran pada 7 Oktober 2023. Data terbaru dari Kementerian Kesehatan Gaza, Selasa, mengungkapkan, korban luka juga mencapai angka mencengangkan: 145.870 orang.
Dalam 24 jam terakhir saja, rumah sakit di Gaza kebanjiran korban. Sebanyak 113 orang tewas dan 637 lainnya terluka akibat serangan yang terus berlanjut. Sejak 18 Maret, ketika Israel kembali menggencarkan operasi militernya, lebih dari 8.800 orang tewas dan 33.800 luka-luka.
Perundingan Gencatan Senjata Mentok, AS dan Israel Tarik Delegasi
Upaya perdamaian sempat kembali dibuka di Doha, Qatar, pada 6 Juli lalu. Namun, putaran pertama perundingan tidak langsung antara Israel dan Hamas berakhir tanpa titik terang. Bahkan, pada 24 Juli, AS dan Israel memutuskan menarik delegasi mereka dari meja perundingan.
Steve Witkoff, Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah, menyebut Hamas tidak menunjukkan keseriusan untuk mencapai kesepakatan. Namun, Hamas justru membantah tuduhan tersebut. Mereka menyatakan tetap berkomitmen menyelesaikan masalah dan mendorong gencatan senjata.
Mesir dan Qatar, sebagai mediator, justru melihat sedikit kemajuan dalam negosiasi terakhir. Menurut laporan Al Qahera News, perundingan akan dilanjutkan pekan ini.
Awal Konflik: Serangan 7 Oktober 2023 yang Mengguncang Israel
Konflik ini berawal dari serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober 2023. Ribuan roket menghujani Israel, sementara pejuang Hamas menerobos perbatasan dan menyandera sejumlah warga. Otoritas Israel mencatat, 1.200 orang tewas dalam serangan tersebut.
Israel pun langsung membalas. Mereka meluncurkan Operation Iron Swords, menghujani Gaza dengan serangan udara dan darat. Blokade total juga diterapkan, mematikan akses makanan, air, dan listrik bagi warga Gaza.
Konflik Meluas ke Lebanon dan Yaman
Pertempuran tidak hanya terpusat di Gaza. Ketegangan merambat ke Lebanon dan Yaman, bahkan memicu serangan rudal antara Israel dan Iran. Beberapa kali gencatan senjata singkat sempat diterapkan, namun tidak bertahan lama.
baca juga: Trump Marah Ke Israel: Jangan Serang Iran!
Dengan korban tewas yang terus bertambah, Gaza kini berada di ambang krisis kemanusiaan terburuk dalam sejarah. Rumah sakit kewalahan menampung korban, sementara bantuan internasional sulit masuk akibat blokade.
Apa yang akan terjadi selanjutnya?
- Apakah perundingan pekan ini akan membawa jalan damai?
- Akankah tekanan internasional memaksa Israel menghentikan serangan?
- Bisakah Hamas dan Israel menemukan titik temu?
Satu hal yang pasti: warga Gaza terus menderita. Setiap jam, nyawa melayang, dan harapan akan perdamaian semakin mengabur.