Desapenari.id – Sebuah kasus penganiayaan yang sungguh memilukan menimpa pasangan suami istri, Abdul Haji Rumaday (30) dan Jamina Rumahday (26), di Kota Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Maluku. Lebih mengejutkan lagi, belasan anggota Brimob Kompi 3 Batalyon B Pelopor diduga kuat menjadi otak di balik aksi kekerasan yang terjadi pada Senin (22/9/2025) tersebut. Insiden ini langsung menyulut amarah publik dan memicu gelombang protes besar-besaran.
Kapolres Seram Bagian Timur, AKBP Alhajat, kemudian mencoba melacak akar permasalahannya. Menurut penjelasannya, seluruh insiden berawal dari sebuah pesta pernikahan meriah di Bula pada Minggu (21/9/2025) malam. Akan tetapi, suasana sukacita itu tiba-tiba berubah ricuh akibat sebuah cekcok kecil di antara beberapa tamu. “Jadi ini hanya salah paham saja, saat acara pesta nikah terjadi saling senggol,” kata AKBP Alhajat mencoba meredakan situasi.
Namun, alih-alih mereda, keributan kecil itu justru memicu insiden berantai yang lebih serius. Pasalnya, seorang anggota Brimob diduga menjadi korban pukulan oleh sejumlah orang yang hadir dalam pesta tersebut. Informasi tentang rekannya yang dipukuli inilah yang kemudian memantik kemarahan mendalam di kalangan rekan-rekan Brimob lainnya. Akibatnya, mereka pun beramai-ramai datang untuk memburu para pelaku yang diduga.
Sayangnya, karena tidak berhasil menemukan target yang mereka cari, belasan oknum Brimob yang emosional ini justru menyalurkan amarahnya secara membabi buta. Mereka akhirnya mendatangi rumah Abdul Haji pada keesokan harinya dan tanpa amal melakukan penganiayaan keji terhadap pasangan tak berdosa itu. Tindakan main hakim sendiri ini jelas melenceng jauh dari tugas mereka sebagai penegak hukum.
Dampak dari aksi brutal tersebut sangatlah nyata. Abdul harus menderita memar di wajahnya serta luka gores di tangannya. Sementara itu, sang istri, Jamina, mengalami trauma fisik yang lebih parah setelah oknum-oknum tersebut memukulinya dengan menggunakan helm hingga seluruh tubuhnya terasa sakit. Kedua korban jelas mengalami penderitaan fisik dan psikologis yang sangat berat.
Mendengar kabar tentang penganiayaan keji ini, pihak keluarga korban bersama dengan ratusan warga yang geram spontan bergerak solid. Dengan penuh keberanian, mereka langsung mendatangi Markas Brimob Kompi 3 Batalyon B Pelopor di Bula untuk menuntut keadilan. Massa dengan lantang menuntut agar semua pelaku segera dikeluarkan dari kesatuan dan diproses secara hukum tanpa pandang bulu.
Sebuah video yang kemudian viral di media sosial semakin membuktikan tensi kemarahan warga. Dalam video tersebut, terlihat warga berteriak histeris penuh emosi meminta para pelaku ditampilkan ke publik. “Kasih keluar dong (pelaku), kasih keluar,” teriak seorang warga dengan suara lantang, mencerminkan kekecewaan mendalam masyarakat terhadap institusi yang seharusnya melindungi mereka.
Situasi di lokasi pun sempat memanas dengan cepat ketika sejumlah warga yang tidak dapat menahan emosi mencoba menerobos masuk ke dalam markas Brimob untuk mencari para pelaku. Untungnya, anggota Brimob lain yang berjaga berhasil mencegah upaya penerobosan tersebut, sehingga situasi tidak berkembang menjadi kerusuhan yang lebih besar. Namun, ketegangan di udara masih sangat terasa.
Menyikapi insiden yang telah mencemarkan nama baik institusi ini, Kepolisian Daerah Maluku langsung mengambil sikap tegas. Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Rositah Umasugi, menegaskan bahwa kasus tersebut kini sudah ditangani secara khusus oleh tim gabungan dari Propam Polda Maluku dan Provos Brimob. Langkah ini menunjukkan keseriusan Polda dalam menindak tegas oknumnya sendiri.
“Kapolda sudah langsung memerintahkan Dansat Brimob dan Kasi Provos bersama tim Paminal Bid Propam Polda Maluku menuju SBT untuk menangani dan mengusut tuntas dugaan penganiayaan warga itu,” ujar Rositah dengan penuh wibawa. Pernyataan ini sekaligus menjadi sinyal kuat bahwa proses hukum akan berjalan transparan.
Lebih lanjut, Rositah menambahkan bahwa Polda Maluku secara resmi menyesalkan tindakan belasan anggota Brimob tersebut. Ia juga memastikan dengan tegas bahwa institusinya tidak akan memberi toleransi sedikit pun terhadap setiap pelanggaran hukum yang dilakukan oleh oknum mana pun. “Polda Maluku tidak akan melindungi oknum yang terbukti melakukan kesalahan. Pasti diproses sesuai ketentuan yang berlaku,” katanya meyakinkan publik.
Sementara itu, dari sisi korban, Jamina Rumahday memberikan kesaksian yang sangat detail dan mengharukan. Ia mengisahkan bahwa sekitar pukul 10.20 WIT, belasan anggota Brimob sudah mendatangi rumah mereka dengan wajah penuh amarah. Awalnya hanya terjadi adu mulut, namun situasi itu dengan cepat bereskalasi menjadi pemukulan brutal yang tidak hanya menimpa dirinya dan suami, tetapi juga anggota keluarga lain yang kebetulan berada di tempat itu.
Hingga saat ini, kedua korban masih berada dalam masa pemulihan, bukan hanya untuk menyembuhkan luka fisik tetapi juga untuk memulihkan trauma psikologis yang mereka alami. Di sisi lain, warga sekitar terus menunjukkan solidaritasnya dengan memberikan dukungan moral penuh. Mereka dengan setia mendampingi keluarga korban ke markas Brimob untuk terus menyuarakan tuntutan keadilan yang nyata.
Di akhir pernyataannya, AKBP Alhajat menyampaikan bahwa keluarga korban telah memutuskan untuk menyerahkan sepenuhnya penyelesaian kasus ini melalui jalur hukum yang berlaku. Proses hukum selanjutnya akan langsung dipimpin oleh Dansat Brimob Polda Maluku yang khusus telah dikirim ke Bula. “Yang jelas ini karena kesalahpahaman. Alhamdulillah saat ini kondisi sudah tenang,” ujar Alhajat berusaha menenangkan.
Sebagai penutup, Polda Maluku sekali lagi menghimbau seluruh masyarakat untuk tetap menjaga ketenangan dan tidak mudah terprovokasi oleh berbagai informasi yang tidak valid. “Siapapun yang terlibat penganiayaan pasti ditindak. Namun kami mohon masyarakat bisa menahan emosi. Prinsipnya kita akan terbuka dan tetap menyelesaikan permasalahan ini,” kata Rositah menegaskan komitmen Polda untuk berlapang dada dan transparan dalam menuntaskan kasus ini hingga tuntas.
Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com