Desapenari.id – Sebuah kejadian viral yang sedang menyita perhatian netizen di seluruh Indonesia. Patung Presiden pertama Republik Indonesia, sang Proklamator Ir. Soekarno, yang dengan gagah berdiri di kawasan Alun-alun Indramayu, Jawa Barat, tiba-tiba menjadi buah bibir setelah fotonya menyebar bak meteor di media sosial. Sebagai buktinya, dalam foto yang ramai diperbincangkan itu, Anda bisa melihat bagian leher patung tampak diselimuti kain putih bersih, yang tentu saja langsung memantik segudang tanda tanya dan spekulasi liar di kalangan masyarakat.
Tanpa disangka, rasa penasaran publik pun akhirnya memicu aksi nyata. Contohnya, seorang warga Indramayu bernama Tarkim (43) dengan jujur mengaku bahwa dia sengaja datang langsung ke Alun-alun hanya karena tidak tahan dengan rasa ingin tahunya. “Saya sengaja ke sini sih, Mas, lebih didorong rasa penasaran,” ujarnya pada Senin (17/11/2025). Kemudian, dia melanjutkan, “Soalnya kan di medsos yang beredar fotonya ditutup kain. Kebetulan lewat, pengen lihat langsung. Ternyata, alasan ditutupnya karena patungnya memang rusak. Jujur, saya jadi gak tega melihat kondisi patung Bung Karno seperti itu,” keluhnya dengan nada prihatin.
Selain itu, gelombang viralitas ini ternyata juga berhasil menyentuh kalangan pejabat. Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Ono Surono, secara mengejutkan mengaku bahwa dirinya juga menerima kiriman foto yang sama. Kemudian, dengan suara penuh keheranan, ia pun mempertanyakan nasib patung yang merupakan bagian integral dari tugu Soekarno-Hatta tersebut. “Saya dapat kiriman foto di Alun-alun Indramayu. Di tugu tengah alun-alun itu kan ada patung Soekarno-Hatta, tapi dalam foto terlihat Bung Karnonya malah diselimuti kain putih. Ini sebenarnya kenapa, ya?” tanya Ono dengan logat Jawa Baratnya yang kental.
Lalu, apa sebenarnya biang kerok di balik kerusakan yang memalukan ini? Anda pasti tidak menyangka! Plt. Kabid Perumahan Pemukiman Diskimrum Kabupaten Indramayu, Krisdiantoro, akhirnya buka suara dan berhasil mengungkap kronologi kejadian yang sebenarnya. Menurut penjelasannya yang detail, insiden nahas ini ternyata terjadi pada Kamis (13/11/2025) sore. Saat itu, penting untuk diketahui bahwa area alun-alun masih dipenuhi dengan tenda sisa acara penyerahan SK PPPK Paruh Waktu. Tiba-tiba, angin kencang yang datang tanpa permisi langsung menerjang dan merobohkan tenda tersebut dengan brutal. Akibatnya, tenda yang roboh itu pun secara tragis menimpa patung Bung Karno. “Ujung-ujungnya, Kamis sore sekitar jam 5 sore itu, angin kencang datang dan merobohkan tenda. Kemudian, tendanya terus menghantam patung Bong Karno,” papar Krisdiantoro dengan jelas.
Sebagai dampak dari insiden tak terduga itu, bagian leher patung pun mengalami kerusakan yang cukup signifikan dan sangat mencolok mata. Oleh karena itu, petugas dengan sigap menutup bagian yang rusak tersebut sementara dengan kain putih untuk menutupi “luka” pada patung sang pahlawan. Selanjutnya, berdasarkan pantauan langsung di lokasi, terlihat bahwa proses perbaikan mulai dilakukan dengan serius. Tim teknis kini sedang membongkar baut-baut penguat patung sebagai langkah awal perbaikan menyeluruh.
Namun, tunggu dulu, ceritanya belum selesai! Ada lagi fakta yang bikin heboh! Mengapa kedua patung, yaitu Bung Karno dan Bung Hatta, justru sama-sama dicopot? Krisdiantoro dengan tegas memberikan penjelasan yang masuk akal. Ternyata, pencopotan kedua patung proklamator, Soekarno dan Hatta, sengaja mereka lakukan khusus untuk mempermudah dan memperlancar proses perbaikan. Meskipun pada kenyataannya patung Bung Hatta tidak mengalami kerusakan sedikit pun, kedua patung tersebut tetap harus dilepas karena mereka merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dalam desain tugu. “Kami memutuskan untuk mencopot semuanya dulu, termasuk patung Bung Hatta yang masih bagus,” ujarnya meyakinkan. Lebih lanjut, dia menambahkan, “Alasannya, karena kedua patung ini sifatnya berpasangan. Jadi, kami copot sampai proses perbaikan benar-benar selesai seluruhnya,” tuturnya.
Akhirnya, kita sampai pada titik cerita yang tak kalah penting. Patung monumental tersebut diketahui dibuat pada tahun 2023 dengan menggunakan material tembaga pilihan. Sayangnya, Krisdiantoro mengaku bahwa mereka masih kesulitan mencari pihak pembuat patung aslinya. Hal ini mereka lakukan karena khawatir jika perbaikan dilakukan oleh tangan yang tidak ahli, justru bisa menimbulkan kerusakan yang lebih parah lagi. “Patung itu memang kami yang buat sekitar tahun 2023 lalu,” akunya. Namun, dia melanjutkan dengan nada sedikit kewalahan, “Tapi, kebetulan saya sebagai Plt. Kabid di sini masih baru. Jadi, saat ini kami sedang berburu dulu siapa sebenarnya yang membuat patung itu. Kami sangat khawatir, kalau perbaikan tidak dilakukan oleh pembuat aslinya, hasilnya malah bisa lebih rusak dan tidak original,” jelas Krisdiantoro dengan panjang lebar, menutup pembicaraan tentang insiden yang membuat kita semua belajar untuk lebih menghargai simbol sejarah bangsa ini.
Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com

