BEKASI, Desapenari.id – Sungguh miris! Ratusan warga di Kota Bekasi akhirnya menyadari bahwa mereka telah menjadi korban penipuan investasi bodong yang mengatasnamakan usaha studio kecantikan. Lebih lanjut, studio yang berlokasi di kawasan elit Grand Galaxy City ini ternyata hanya menjadi kedok untuk menjalankan aksi penipuan yang sistematis. Akibatnya, banyak korban yang kini harus menanggung kerugian finansial yang sangat besar.
Sebagai contoh, Ismayanti (36), salah satu korban, menceritakan kronologi awalnya. Awalnya, ia hanyalah seorang pelanggan setia dari studio kecantikan tersebut. Namun, lama-kelamaan, ia pun mulai tergiur dengan tawaran menggiurkan dari sang pemilik yang berinisial BHS. Kemudian, BHS pun secara aktif mengajaknya untuk menanamkan modal dalam bisnis bulu mata dan sulam alis yang digadang-gadang sangat menguntungkan.
Tanpa menunggu lama, Ismayanti pun memutuskan untuk terjun ke dalam investasi ini. Lebih tepatnya, ia mulai menyetorkan modalnya sejak tanggal 4 Januari 2025. Pada lima bulan pertamanya, ia masih merasakan manisnya keuntungan yang sesuai dengan janji awal. Sayangnya, situasi baik ini tidak berlangsung lama. Setelah periode tersebut, aliran keuntungan itu tiba-tiba terputus sama sekali. “Saya bergabung di tanggal 4 Januari 2025. Kalau saya, 5 bulan pertama diberikan, tetapi setelah itu tidak ada pemberian pendapatan lagi dikarenakan studio tersebut dijual ke pihak lain,” ujarnya dengan nada kecewa saat dikonfirmasi pada Senin (6/10/2025).
Akibatnya, Ismayanti kini harus menghitung kerugian yang ia derita. Ia mengungkapkan bahwa total modal yang ia tanamkan mencapai angka Rp 45 juta. Dari jumlah yang cukup besar itu, ia hanya berhasil mendapatkan kembali uang sebesar Rp 19 juta. Dengan kata lain, sisa modalnya yang mencapai Rp 26 juta masih hilang dan belum kembali ke kantongnya. “Kalau saya investasi itu Rp 45 juta, cuman baru balik modal saya itu Rp 19 juta jadi sisanya belum balik,” keluhnya.
Namun, yang lebih mencengangkan lagi, kerugian ini ternyata tidak hanya dialami oleh Ismayanti seorang. Menurut penuturannya, jumlah korban dari investasi bodong ini bisa mencapai lebih dari 100 orang! Bahkan, total kerugian yang dikumpulkan dari semua korban diperkirakan telah menembus angka fantastis, yaitu lebih dari Rp 1 miliar. Beberapa korban yang mengalami kerugian dalam nilai sangat besar, konon telah mengambil langkah hukum secara mandiri dengan melaporkan kasus ini ke kepolisian. “Korbannya bisa lebih 100 orang, bahkan ada yang investasi Rp 150 juta. Kebanyakan yang nilainya besar pada buat laporan masing-masing,” tutur Ismayanti memaparkan.
Selanjutnya, data yang berhasil dihimpun dari para korban pun memperkuat pernyataan tersebut. Tercatat, setidaknya ada 69 korban yang telah teridentifikasi dengan nilai kerugian yang sangat bervariasi. Mulai dari kerugian terkecil sekitar Rp 2 juta, hingga kerugian terbesar yang mencapai Rp 80 juta! Meskipun demikian, laporan resmi yang masuk ke Polres Metro Bekasi Kota hingga saat ini masih sangat terbatas, karena baru diwakili oleh delapan orang korban saja.
Oleh karena itu, para korban pun berharap agar laporan mereka dapat segera ditindaklanjuti. “Sudah lapor polisi Sabtu siang kemarin dan dijanjikan dari pihak polisi kurang lebih 1 minggu untuk dapat info lebih lanjutnya. Harapan saya soal kasus ini, si pelaku cepat ditangkap,” ungkap Ismayanti dengan penuh harap. Sebagai bukti, laporan mereka telah resmi diterima oleh Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Metro Bekasi Kota. Nomor registrasi LP/B/2473/X/2025/SPKT/POLRES METRO BEKASI KOTA/POLDA METRO JAYA pun diberikan sebagai tanda bahwa laporan tersebut telah tercatat.
Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com