Jakarta (Desapenari.id) – Belakangan ini, media sosial ramai membahas fenomena menarik di Kota Raqqa, Suriah. Warga setempat berbondong-bondong mendatangi tepian Sungai Eufrat yang airnya menyusut drastis. Mereka tertarik oleh gundukan tanah yang memantulkan kilauan diduga emas mentah. Seiring surutnya aliran sungai, dasar Eufrat pun terlihat jelas, memicu antusiasme warga untuk menggali dengan peralatan seadanya seperti cangkul dan sekop.
Namun, benarkah material mengilap itu benar-benar emas? Khaled al-Shammari, seorang insinyur geologi, menyarankan agar warga tidak terburu-buru. Menurutnya, perlu kajian lebih mendalam untuk memastikan apakah itu emas atau sekadar mineral lain yang tampak serupa.
kunjungi laman berita terkini di Exposenews.id
Kaitan dengan Hadits Nabi tentang Kiamat
Beliau bersabda:
“Kiamat tidak akan terjadi sampai Eufrat mengering sehingga menyingkap gunung emas. Manusia pun saling bunuh untuk memperebutkannya. Dari setiap seratus orang, terbunuhlah sembilan puluh sembilan. Setiap orang dari mereka berkata, ‘Mudah-mudahan akulah yang selamat.’” (HR. Muslim No. 2894).
Kata “انحسار” (inhisar) dalam hadits ini berarti tersingkapnya sesuatu yang sebelumnya tertutup air. Syekh Sulaiman Al-Asyqar dalam Al-Qiyamah Ash-Shughra menjelaskan, bisa jadi perubahan aliran sungai atau surutnya air menyebabkan emas yang terpendam terlihat. Namun, hanya Allah yang tahu kebenaran sepenuhnya.
Tafsir Ulama: Emas atau Simbol Kekayaan Lain?
Tidak semua ulama sepakat bahwa “gunung emas” dalam hadits tersebut harus dimaknai secara harfiah. Abu ‘Ubaidah, dalam komentarnya terhadap kitab An-Nihayah fi al-Fitan wa al-Malahim karya Ibnu Katsir, berpendapat bahwa “emas” bisa jadi metafora untuk kekayaan lain, seperti minyak bumi, yang sering menjadi sumber konflik.
Di sisi lain, sebagian ulama menghubungkan fenomena ini dengan turunnya Nabi Isa ‘alaihissalam di akhir zaman.
baca juga: Dua Pria Terseret Arus Sungai Noelmina! ini kronologinya
Terlepas dari apakah ini pertanda kiamat atau sekadar fenomena alam, yang terpenting adalah bagaimana kita menyikapinya. Nabi SAW mengingatkan bahwa berebut harta bisa memicu pertumpahan darah. Alih-alih sibuk menebak kapan kiamat terjadi, sebaiknya kita fokus memperbaiki diri dan menjauhi sifat serakah.
Fenomena ini juga mengingatkan kita bahwa alam bisa menyimpan kejutan. Bagi warga Raqqa, emas di Eufrat mungkin berkah atau ujian. Tapi bagi umat Muslim, ini pengingat untuk selalu waspada terhadap fitnah dunia.
Penutup: Persiapan Diri Lebih Penting daripada Mencari Tanda
Jadi, apakah emas di Eufrat pertanda kiamat? Wallahu a’lam. Yang pasti, Rasulullah SAW sudah memperingatkan agar kita tidak terlena oleh harta. Mari jadikan peristiwa ini sebagai bahan muhasabah, bukan spekulasi. Sebab, kiamat pasti datang, tapi persiapan kitalah yang menentukan.