Negara-Negara Barat Akhirnya Buka Suara Dukung Palestina

PARIS, Desapenari.id – Gelombang dukungan untuk Palestina tiba-tiba meledak di Barat! Perancis, Inggris, dan Kanada, tiga raksasa politik yang selama ini bersikap hati-hati. kini bersiap mengakui kedaulatan Palestina. Kabarnya, pengumuman resmi akan digulirkan di Sidang Umum PBB September mendatang!

Portugal pun ikut bergerak. Pemerintahnya mengungkapkan, “Banyak negara sedang berkoordinasi dengan kami untuk memulai proses pengakuan.” Langkah ini muncul di tengah krisis kemanusiaan Gaza yang semakin mengerikan setelah 22 bulan perang.

Gaza Hancur, Barat Tak Bisa Diam Lagi

Presiden Perancis Emmanuel Macron langsung bertindak. Dalam suratnya ke Pemimpin Palestina Mahmoud Abbas, ia menegaskan, “Situasi di Gaza tak bisa dibiarkan. Kami harus bergerak!”

Inggris dan Kanada cepat merespons. PM Inggris Keir Starmer memberi syarat: “Jika Israel tidak berkomitmen pada gencatan senjata dan solusi dua negara, kami akan akui Palestina.” Sementara Kanada menekankan, solusi dua negara adalah “satu-satunya jalan menuju perdamaian.”

Pergeseran Besar di Kancah Global

Lebih dari 145 negara sudah mengakui Palestina, tapi dukungan dari negara-negara G7 seperti Perancis dan Inggris benar-benar mengubah peta politik. Jika ini terjadi, 4 dari 5 anggota tetap DK PBB (kecuali AS) akan berdiri di belakang Palestina.

“Ini seperti bendungan yang jebol!” kata Mouin Rabbani, pakar Timur Tengah. “Begitu negara besar bergerak, yang lain akan menyusul.”

Apa yang Membuat Barat Berbalik Arah?

  1. Krisis Kemanusiaan yang Memilukan
    Lebih dari 60.000 warga Palestina tewas, sementara kelaparan merenggut 154 nyawa—kebanyakan anak-anak. “Dunia tidak bisa tutup mata,” ujar mantan Menlu Prancis Hubert Védrine.
  2. Tekanan Publik yang Meledak
    Di Inggris, 45% warga mendukung pengakuan Palestina, sementara hanya 14% yang menolak. Lebih dari 200 anggota parlemen dari berbagai partai mendesak pemerintah bertindak!
  3. Tanggung Jawab Sejarah
    Inggris masih menanggung beban Deklarasi Balfour 1917, yang mengabaikan nasib rakyat Palestina. “Kami punya utang moral,” tegas Menlu Inggris David Lammy.
  4. AS Kehilangan Pengaruh
    Perancis melihat celah di tengah melemahnya peran AS di Timur Tengah. “Ini peluang politik besar,” kata analis Prancis Adel Bakawan.

Reaksi Dunia: Israel & AS Marah Besar

Israel langsung meledak. PM Benjamin Netanyahu mencap langkah ini sebagai “hadiah untuk Hamas!” Sementara AS lewat Menlu Marco Rubio menyebutnya “keputusan gegabah.”

Presiden Donald Trump tak kalah keras“Perancis tidak punya bobot! Inggris bahaya!” serunya.

Di sisi lain, Jerman justru memperingatkan Israel: “Kalian semakin terisolasi. Tanggapilah krisis ini!”

Pengakuan Palestina: Solusi atau Sekadar Pencitraan?

Meski terlihat progresif, beberapa ahli meragukan niat Barat. Mouin Rabbani menyindir, “Ini cara murah menenangkan publik tanpa mengubah realita di lapangan.”

Alih-alih menjatuhkan sanksi ke Israel, negara-negara Barat memilih langkah simbolis. Tapi, setidaknya ini awal yang baik.

Apa berikutnya? Semua mata tertuju ke PBB September mendatang. Jika Barat benar-benar serius, peta politik Timur Tengah bisa berubah selamanya!

More From Author

Osaka Larang Lansia Pakai ATM Sambil Telepon, Ini Alasannya!

China dan Rusia Gelar Latihan Militer di Laut Jepang, Apa Tujuannya?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *