Berita

Palestina Optimistis Dapatkan Lebih Banyak Pengakuan Negara

Posted on 31 Juli 202531 Juli 2025

by eko satrio

Wina, Austria (Desapenari.id) – Pemerintah Palestina yakin gelombang pengakuan kedaulatan Palestina akan terus mengalir dari berbagai negara. Duta Besar Palestina untuk Austria, Salah Abdel Shafi, menegaskan hal itu pada Rabu (26/6), sambil menyatakan bahwa tekanan global terhadap Zionis Israel juga semakin menguat.

Ketika diminta menjelaskan strategi diplomatik Palestina usai Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) PBB di New York tentang solusi dua negara, Shafi langsung menyoroti dua poin kunci. Pertama, optimisme Palestina bahwa semakin banyak negara akan mengakui kemerdekaannya. Kedua, tekanan internasional terhadap Israel harus ditingkatkan, termasuk melalui sanksi dan pembatasan perdagangan, agar Israel membuka akses bantuan kemanusiaan ke Gaza.

“Kedua langkah ini harus berjalan bersamaan dengan gencatan senjata,” tegas Shafi, yang juga menjabat sebagai Pengamat Tetap Palestina untuk PBB di Wina.

KTT PBB Jadi Momentum Dorong Solusi Dua Negara

KTT di Markas PBB New York dinilai menjadi titik balik penting dalam memperjuangkan solusi dua negara. Shafi meyakini, semakin banyak negara yang mengakui Palestina, semakin besar dukungan global untuk mewujudkan perdamaian.

“Kami sudah menetapkan tenggat 15 bulan untuk implementasi solusi ini. Selain itu, mekanisme pengawasan internasional juga sudah dibentuk. Semua ini mempercepat proses yang sedang berjalan,” jelasnya.

Diplomat senior itu juga menyoroti kekhawatiran dunia atas tindakan Israel yang dinilai sengaja menggagalkan solusi dua negara. “Rezim Israel melakukan segala cara untuk mengubur solusi ini. Karena itu, komunitas internasional harus bertindak tegas. Tidak ada pilihan lain selain solusi dua negara,” tegas Shafi.

Dukungan Global Meningkat, Israel Makin Terpojok

Shafi menilai, dunia kini semakin tidak toleran terhadap kebrutalan Israel. “Lihat saja, banyak negara yang sebelumnya ragu, sekarang mulai berani bersuara. Mereka sadar, perdamaian mustahil tercapai jika Israel terus mengabaikan hak rakyat Palestina,” ujarnya.

Ia juga menggarisbawahi pentingnya tekanan ekonomi terhadap Israel. “Sanksi dan embargo perdagangan adalah senjata ampuh. Jika lebih banyak negara bergerak, Israel tidak punya pilihan selain berunding,” tambahnya.

Mekanisme Pengawasan PBB Jadi Harapan Baru

Ini akan memaksa mereka bertanggung jawab,” paparnya.

Di sisi lain, Palestina terus memperkuat diplomasinya. Setiap pengakuan dari negara lain adalah kemenangan bagi rakyat Palestina,” tegas Shafi.

kunjungi juga laman berita gadget terbaru di Newtechclub.com

Shafi yakin, gelombang kecaman terhadap Israel akan semakin besar. “Mereka sudah kehilangan simpati dunia. Bahkan sekutu terdekatnya mulai mempertanyakan kebijakan mereka,” ujarnya.

Menurutnya, langkah-langkah seperti pengakuan Palestina oleh Spanyol, Irlandia, dan Norwegia baru-baru ini adalah bukti nyata. “Ini baru awal. Kami percaya lebih banyak negara akan menyusul,” tandasnya.

baca juga: Prancis Siap Akui Palestina September 2025!

Palestina berkomitmen melanjutkan perjuangan di forum internasional. “Kami akan terus dorong resolusi PBB, perkuat aliansi, dan pastikan dunia tidak tutup mata lagi,” kata Shafi.

Dia menegaskan, solusi dua negara bukan sekadar wacana. “Ini kebutuhan mendesak. Jika dunia benar-benar peduli pada perdamaian, mereka harus bertindak sekarang,” pungkasnya.

Dengan dukungan yang terus menguat, Palestina semakin percaya diri menatap masa depan. “Kami tidak sendirian. Selama ada keadilan, kemerdekaan Palestina pasti terwujud,” tutup Shafi penuh keyakinan.