KARANGASEM, Desapenari.id – Hujan deras yang mengguyur tanpa henti Kabupaten Karangasem, Bali, sejak Selasa (9/9/2025) hingga Rabu (10/9/2025) akhirnya memicu puluhan bencana alam yang menyebar luas. Sebagai informasi, Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa, dengan tegas menyatakan bahwa sedikitnya terdapat lebih dari 30 titik kejadian bencana yang tersebar di tujuh kecamatan sekaligus. Selain itu, bencana alam ini tercatat secara masif terjadi di Kecamatan Bebandem, Rendang, Sidemen, Abang, Selat, Manggis, dan tentunya Karangasem. Peristiwa mengerikan ini bahkan didominasi oleh tanah longsor dahsyat dan pohon-pohon besar yang bertumbangan, yang kemudian mengakibatkan tembok penahan rumah warga jebol secara beruntun.
Selanjutnya, dampak paling banyak justru datang dari tanah longsor yang secara brutal menutup akses jalan kabupaten dan provinsi, tidak hanya itu, beberapa rumah warga pun ikut tertimbun material, serta sejumlah fasilitas umum juga mengalami kerusakan parah,” ungkapnya dengan serius, pada Rabu di Karangasem. Di Kecamatan Bebandem, misalnya, longsor dan pohon tumbang secara tiba-tiba menutup akses jalan kabupaten dan provinsi yang berada di Desa Sibetan. Bahkan, beberapa tembok penahan rumah warga juga ikut jebol dan secara langsung menyebabkan material tanah menimbun badan jalan.
Sementara itu, di Kecamatan Rendang yang tidak kalah parah, longsor dan hujan deras yang tak kenal ampun secara langsung merusak dinding pembatas (penyengker) di SDN 8 Pempatan. Dua rumah warga juga ikut terdampak akibat struktur penahan yang jebol, yang akhirnya menimpa masing-masing 1 KK dengan total 8 jiwa yang harus berhadapan dengan musibah ini. Sejumlah ruas jalan vital di Desa Besakih hingga Pempatan juga tertutup total oleh material longsor yang sangat banyak.
Selain itu, Arimbawa juga menyebutkan dengan detail bahwa di Kecamatan Sidemen, bencana longsor dan banjir secara bersamaan melanda di lebih dari sepuluh titik yang berbeda. “Tiga rumah warga dan sembilan jiwa harus terdampak langsung oleh longsor di Desa Sidemen. Satu jembatan penting di Desa Tri Eka Buana juga putus total, serta tembok SMPN 1 Sidemen pun ikut jebol dan akhirnya menimpa rumah warga di sekitarnya,” ujarnya dengan prihatin. Tidak berhenti di situ, arus sungai yang meluap dengan derasnya juga secara langsung merusak kamar mandi warga, sedangkan longsor di beberapa titik lainnya benar-benar menutup akses jalan antarbanjar.
Selanjutnya, di Kecamatan Selat, tanah longsor juga dilaporkan menimpa langsung rumah milik warga di Desa Muncan dan Duda, dengan total 3 KK dan 6 jiwa yang harus merasakan dampaknya. Dua titik longsor mengerikan di Desa Peringsari dan Batugede juga secara efektif menutup seluruh badan jalan kabupaten setempat. Sementara itu, di Kecamatan Manggis, banjir bandang yang datang tiba-tiba telah menggenangi sejumlah rumah warga di Desa Antiga dan Antiga Kelod. Selain itu, dinding pembatas rumah di Padangbai dilaporkan roboh, tembok penahan ruas jalan kabupaten di Desa Siig juga ikut jebol, dan jalan kabupaten di Desa Antiga Kelod pun rusak parah sepanjang 50 meter.
Namun demikian, BPBD Karangasem bersama tim gabungan langsung turun tangan untuk melakukan penanganan darurat yang cepat di seluruh lokasi terdampak. Pembersihan material longsor pun secara gotong royong dilakukan bersama TNI, Polri, pecalang, hingga relawan warga yang tidak kenal lelah. “Fokus utama kami saat ini adalah membuka semua akses jalan yang tertutup dan memastikan semua warga terdampak tertangani dengan baik. Kami juga terus mengimbau masyarakat agar tetap waspada mengingat potensi hujan deras masih sangat tinggi,” tutur Arimbawa dengan penuh kewaspadaan.
Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com