DEPOK, Desapenari.id – Pertama-tama, kita bahas kabar gembira untuk warga Depok dan sekitarnya! Bayangkan, dalam hitungan kurang dari dua tahun, kemacetan legendaris di persimpangan Margonda-Juanda bakal menemui penawarnya. Ya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Depok, Dadang Wihana, dengan penuh semangat mengonfirmasi target penyelesaian proyek pembangunan Flyover Margonda-Juanda pada tahun 2027. “Kira-kira sekitar dua tahun jadi, 2027 selesai sih seharusnya,” tegas Dadang pada hari Kamis (27/11/2025). Pernyataan ini jelas menjadi angin segar sekaligus penantian yang mendebarkan bagi semua pengguna jalan.
Selanjutnya, mari kita kupas lebih detail lagi mengenai timeline proyek ambisius ini. Dadang Wihana kemudian melanjutkan penjelasannya dengan menyampaikan bahwa proses groundbreaking atau pencangkulan pertama proyek flyover ini rencananya akan digelar pada akhir Oktober hingga awal November 2026. Artinya, persiapan-persiapan final sedang diintensifkan untuk menyambut momen bersejarah tersebut. Dengan kata lain, kita sedang menuju babak baru dalam penataan infrastruktur Kota Depok.
Lalu, Anda mungkin penasaran, seperti apa sebenarnya desain flyover yang akan membelah langit Depok ini? Ternyata, Pemerintah Kota Depok bersama seluruh pihak terkait telah menyepakati penggunaan rancangan flyover dengan konsep simpang susun minimal, yang secara praktis hanya melibatkan dua struktur flyover. Opsi desain cerdas ini sengaja mereka pilih untuk menekan dampak sekaligus memaksimalkan manfaat. Berdasarkan berkas kajian yang berhasil tim kami peroleh, flyover di Jalan Margonda Raya ini akan membentang sepanjang sekitar 460–480 meter, lalu dengan lancarnya berbelok ke kiri menuju Jalan Juanda. Tidak main-main, struktur kokoh ini nantinya akan mereka lengkapi dengan dua lajur dua arah, median pemisah, serta bahu jalan yang memperhatikan keselamatan. Sebagai pelengkap, “Flyover dari timur menuju utara atau Margonda akan memiliki satu lajur dan satu arah sepanjang 300 meter sebelum akhirnya membentuk belokan (loop),” demikian bunyi kutipan resmi dalam berkas kajian tersebut yang berhasil kami verifikasi.
Nah, di sisi lain, tim perencana juga sangat cermat mempertimbangkan aspek pembiayaan. Opsi desain simpang susun minimal ini mereka nilai sebagai pilihan yang paling sesuai dan memungkinkan untuk diwujudkan. Lebih penting lagi, desain ini dinilai memiliki dampak negatif paling kecil terhadap kesehatan kebijakan fiskal daerah. Pertimbangan ini menjadi sangat krusial mengingat proyek strategis ini sepenuhnya akan menggunakan skema pinjaman daerah. Dengan demikian, efisiensi anggaran menjadi prioritas tanpa mengorbankan kualitas dan fungsi infrastruktur.
Kemudian, bagaimana realisasi proyek ini dalam ranah anggaran? Dadang Wihana dengan gamblang membeberkan perkembangannya. “Dalam RAPBD 2026, (Flyover Margonda) sudah masuk,” ujarnya. Ia melanjutkan, “Nanti rencananya untuk lelang DED (Detail Engineering Design) dan konstruksi kemungkinan besar akan dilaksanakan pada bulan Mei-Juni tahun depan.” Rencana yang sudah sangat matang ini menunjukkan komitmen tinggi pemerintah untuk segera merealisasikan proyek ini sesuai jadwal.
Yang paling menggembirakan, Dadang Wihana dengan yakin memastikan bahwa seluruh pihak dan stakeholder terkait telah menyatakan dukungan dan persetujuannya terhadap rencana pembangunan flyover ini. Dukungan penuh ini mereka berikan karena semua pihak menyadari bahwa Kota Depok memang sedang menghadapi masalah kemacetan lalu lintas yang sangat serius dan perlu penanganan segera. “Dan salah satu intervensi yang bisa dilakukan dengan menambah kapasitas jalan yaitu pembangunan flyover,” pungkas Dadang menerangkan alasan logis di balik pilihan solusi ini. Akhirnya, setelah melalui berbagai kajian mendalam, solusi pembangunan flyover dipandang sebagai langkah tepat untuk mengurai benang kusut kemacetan yang selama ini menjadi momok.
Singkatnya, proyek Flyover Margonda-Juanda bukan sekadar wacana lagi, melainkan sebuah rencana konkret yang sedang dipersiapkan dengan sangat matang. Dari segi desain, anggaran, hingga dukungan politik, semuanya sudah disiapkan untuk menyambut terwujudnya infrastruktur yang ditunggu-tunggu ini. Jadi, bisa kita simpulkan bahwa pada 2027 nanti, masyarakat Depok berhak berharap untuk merasakan perjalanan yang lebih lancar dan nyaman. Pada akhirnya, semua mata kini tertuju pada realisasi tahap demi tahap proyek ini, menanti hari di mana flyover ini akhirnya diresmikan dan bisa dinikmati manfaatnya oleh seluruh masyarakat.
Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com

