Desapenari.id – Sebuah peristiwa mengerikan ternyata berawal dari sebuah pesta minuman keras (miras) di Gowa, Sulawesi Selatan. Sungguh di luar dugaan, seorang mertua dengan tega membacok menantunya sendiri dalam kondisi tak sadar. Akibatnya, konflik memilukan ini membuat sang menantu harus berjuang antara hidup dan mati di rumah sakit akibat luka serius di bagian lehernya. Namun, pelaku yang sempat kabur akhirnya berhasil ditangkap oleh aparat kepolisian pada Rabu (5/11/2025) dini hari.

Kepolisian Sektor (Polsek) Parangloe akhirnya mengamankan BB (45), sang pelaku pembacokan. Mereka membawanya ke Mapolres Gowa tepat pada pukul 01.00 WITA, Rabu dini hari. BB dengan jelas diduga kuat telah membacok menantunya sendiri yang berinisial RT (40) dengan kejam. Sementara itu, korban RT hingga saat ini masih dalam kondisi kritis dan menjalani perawatan intensif.

Mari kita simak kronologi lengkapnya. Ternyata, peristiwa sadis ini sudah terjadi sejak Senin (3/11/2025) malam, sekitar pukul 21.30 WITA. Lokasi kejadiannya berada di Dusun Kampung Beru, Desa Lonjoboko, Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa. Pada malam naas itu, pelaku dan korban justru sedang asyik berpesta miras bersama lima orang lainnya. Iptu Hery Nugroho, Kanit Reskrim Polsek Parangloe, dengan tegas membenarkan hal ini. “Faktanya, malam itu ada tujuh orang yang bersama-sama mengkonsumsi miras, termasuk korban dan pelaku di dalamnya,” ujarnya saat dikonfirmasi.

Namun, suasana pesta yang awalnya mungkin riuh, tiba-tiba berubah menjadi medang pertikaian. Di tengah kemabukan, pelaku BB dan korban RT terlibat cekcok mulut yang sangat panas. Perselisihan ini kemudian memuncak menjadi sebuah tragedi berdarah dimana BB nekat membacok menantunya. Setelah melakukan aksi biadabnya, BB langsung memilih untuk kabur dari TKP.

Kapolres Gowa, AKBP Muhammad Aldy Sulaiman, kemudian membeberkan momen tepatnya pembacokan terjadi. Menurut penuturannya, pelaku baru membacok korban saat korban sedang dalam perjalanan pulang ke rumahnya. “Atau dengan kata lain, kejadiannya sekitar 10 meter dari lokasi pesta miras itu sendiri,” jelas Aldy dengan gamblang saat menggelar rilis kasus pada pukul 01:30 WITA, Rabu dini hari.

Meski sempat melarikan diri, keadilan akhirnya berhasil ditegakkan. Aparat kepolisian dengan sigap berhasil meringkus BB yang sedang bersembunyi di rumah kerabatnya di Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Gowa. Penangkapan ini berhasil dilakukan pada Selasa (4/11/2025) sore, tepatnya pukul 15:00 WITA. Sebagai barang bukti, polisi juga menyita sebilah parang yang diduga kuat menjadi senjata yang digunakan pelaku dalam membacok korbannya.

Lalu, apa alasan di balik tindakan brutal seorang mertua terhadap menantunya sendiri? Saat dimintai keterangan, BB mengaku bahwa dirinya telah lama merasa kesal karena kerap mendapat ancaman dari RT. Bahkan, BB mengungkit kejadian sehari sebelum pembacokan, dimana korban sempat memukulnya. Pukulan inilah yang diduga memicu cekcok mulut mereka saat pesta miras berlangsung. “Saya terus-menerus diancam mau dipukul, bahkan sebelumnya saya sudah pernah ditempeleng oleh korban,” keluh BB saat memberikan kesaksiannya di hadapan polisi.

Sementara di sisi lain, nasib malang harus dialami oleh RT. Korban kini terbaring lemah dan harus menjalani perawatan medis yang serius di RSUD Syech Yusuf. Luka terbuka yang menganga di bagian lehernya membuat kondisinya sangat memprihatinkan. AKBP Muhammad Aldy Sulaiman kembali menegaskan, “Sayangnya, untuk korban saat ini masih dalam kondisi kritis di rumah sakit akibat luka terbuka parah pada bagian lehernya.”

Akibat perbuatannya yang dinilai keji, BB kini harus mendekam di dalam sel tahanan Mapolres Gowa. Tidak main-main, dia terancam hukuman penjara yang maksimal bisa mencapai 7 tahun. Pasal yang menjeratnya adalah Pasal 351 KUHP tentang tindak pidana penganiayaan berat. Sungguh, sebuah pelajaran pahit bahwa miras dan emosi yang tak terkendali hanya akan membawa petaka dan merenggut kebebasan.

Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com