Jakarta Desapenari.id – Penyanyi terkenal asal Korea Selatan, PSY, kini menjadi sorotan polisi setelah muncul dugaan pelanggaran aturan dalam penerimaan resep obat psikotropika. Polisi melaporkan bahwa mereka sedang menyelidiksi PSY karena diduga menerima resep tanpa melakukan konsultasi langsung dengan rumah sakit.
Menurut laporan media Soompi pada Kamis, Kepolisian Seodaemun di Seoul secara resmi mengumumkan bahwa mereka sedang memeriksa PSY bersama seorang profesor berinisial A. Profesor A tersebut merupakan dokter di sebuah rumah sakit universitas yang diduga memberikan resep obat tersebut.

Polisi telah memeriksa kedua pihak pada Rabu (27/8) karena adanya dugaan pelanggaran terhadap Undang-Undang Pelayanan Medis. Mereka menindaklanjuti laporan yang menyebutkan bahwa PSY mungkin telah melanggar aturan yang mengatur pemberian resep obat keras.
Aparat kepolisian bahkan melakukan penggeledahan dan penyitaan di rumah sakit terkait. Mereka menemukan indikasi kuat bahwa PSY menerima resep untuk obat Xanax dan Stilnox tanpa pernah datang langsung. Manajernya lah yang mengambil obat-obatan itu atas nama PSY secara berulang dari tahun 2022 hingga periode terbaru.

Perlu diketahui, Xanax dan Stilnox termasuk golongan obat psikotropika yang biasa digunakan untuk menangani kecemasan dan insomnia. Namun, kedua obat ini memiliki regulasi yang sangat ketat karena berisiko tinggi menimbulkan ketergantungan dan adiksi.
Undang-undang di Korea Selatan dengan tegas menyatakan bahwa obat psikotropika hanya boleh diresepkan setelah pasien melakukan konsultasi tatap muka dengan dokter. Selain itu, pasien juga diwajibkan untuk mengambil obatnya secara langsung di apotek.

Memang aturan memperbolehkan pengambilan oleh keluarga dekat atau pengasuh dalam kondisi tertentu. Namun, dalam kasus ini, manajer PSY tidak masuk dalam kategori perantara yang diizinkan, sehingga polisi menduga telah terjadi pelanggaran hukum.
Menanggapi hal ini, agensi PSY yaitu P Nation langsung merilis pernyataan resmi yang berisi permohonan maaf. Mereka secara terbuka mengakui bahwa telah terjadi kesalahan dalam proses pengambilan obat tersebut.
P Nation menjelaskan bahwa PSY memang telah lama menderita gangguan tidur kronis dan mengonsumsi pil tidur yang diresepkan dokter secara legal. Namun, mereka menyayangkan fakta bahwa pihak ketiga (manajer) mengambil obat tersebut, yang seharusnya tidak diperbolehkan.
“Kami mengakui bahwa pengambilan obat oleh pihak ketiga atas nama PSY adalah sebuah kesalahan dan bentuk kelalaian. Kami menyampaikan permintaan maaf yang sebesar-besarnya,” demikian pernyataan tegas dari P Nation.
kunjungi juga laman gadget terkini di Newtechclub.com
Analisis Ahli: Mengapa Aturan Konsultasi Langsung Sangat Penting?
Seorang ahli farmakologi dari Universitas Indonesia, Dr. Arif Budiman, S.Farm., M.Sc., menjelaskan bahwa aturan konsultasi langsung dan pengambilan obat oleh pasien sendiri sangat penting untuk alasan keamanan.
“Obat psikotropika seperti Xanax dan Stilnox memiliki efek yang sangat kuat pada sistem saraf. Dokter perlu memantau kondisi pasien secara berkala untuk menilai efektivitas dan dampak sampingnya. Konsultasi tidak langsung berisiko menyebabkan kesalahan diagnosis dan potensi penyalahgunaan,” jelasnya.
Dr. Arif menambahkan, pengawasan ketat terhadap peredaran obat jenis ini telah diterapkan oleh hampir semua negara, termasuk Indonesia. Tujuannya adalah untuk melindungi masyarakat dari risiko adiksi dan penggunaan yang tidak bertanggung jawab.
Transparansi dan Akuntabilitas Publik Figur
Kasus ini juga menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas bagi public figure seperti PSY. Sebagai seorang selebritas internasional, setiap tindakannya tentu menjadi perhatian publik dan media.
Pernyataan maaf dari P Nation dianggap sebagai langkah yang tepat untuk memulihkan kepercayaan publik. Namun, banyak pihak menunggu proses hukum yang transparan agar bisa menjadi contoh bagi industri entertainment.
Dampak pada Karir PSY Ke Depan
PSY, yang meledak berkat lagu “Gangnam Style”, tetap menjadi salah satu figur paling berpengaruh di industri musik Korea. Meskipun kasus ini berpotensi mencoreng reputasinya, respons cepat dari agensinya mungkin dapat meminimalkan dampak negatif.
Banyak penggemar setianya justru memberikan dukungan dan berharap agar PSY segera menyelesaikan masalah hukum ini. Mereka juga berharap agar idolanya tetap menjaga kesehatan dan tidak terpuruk secara mental.
Kesimpulan: Pelajaran Penting bagi Semua Pihak
Kasus PSY ini memberikan pelajaran berharga bagi semua pihak, baik tenaga medis, pasien, maupun agensi artis. Ketaatan terhadap protokol kesehatan dan aturan peredaran obat wajib dipatuhi untuk menghindari konsekuensi hukum.
Di sisi lain, kita juga harus menghargai upaya PSY dan agensinya yang mengakui kesalahan dan berkomitmen untuk memperbaiki diri. Mari kita tunggu perkembangan kasus ini dengan harapan yang positif!
Your blog is a beacon of light in the often murky waters of online content. Your thoughtful analysis and insightful commentary never fail to leave a lasting impression. Keep up the amazing work!
Its like you read my mind You appear to know so much about this like you wrote the book in it or something I think that you can do with a few pics to drive the message home a little bit but instead of that this is excellent blog A fantastic read Ill certainly be back
Your blog is a constant source of inspiration for me. Your passion for your subject matter shines through in every post, and it’s clear that you genuinely care about making a positive impact on your readers.