Desapenari.id – Beredar kabar mengejutkan dari Bantul, Yogyakarta! Akhirnya, seorang pria yang dilaporkan hilang selama tiga hari penuh berhasil ditemukan, sayangnya dalam kondisi yang sangat memilukan. Pasalnya, Rintono (37) ditemukan tewas dan sudah menjadi mayat yang mengambang di aliran Sungai Winongo Kecil, Padukuhan Ngepet, Srigading, Sanden, Bantul, pada hari Minggu (16/11/2025). Kemudian, informasi ini pun langsung dikonfirmasi oleh pihak kepolisian setempat.
Kasi Humas Polres Bantul, Iptu Rita Hidayanto, dengan tegas membenarkan peristiwa nahas ini. Menurut penjelasannya, warga setempatlah yang pertama kali menemukan jenazah Rintono yang berasal dari Gadingsari, Sanden itu. Lebih detail lagi, penemuan ini terjadi sekitar pukul 07.00 WIB di Sungai Winongo Kecil. Akan tetapi, ternyata ada cerita lain yang mendahului penemuan oleh warga tersebut.
Nah, sungguh tidak disangka-sangka, awal mula terungkapnya kasus ini justru berawal dari kewaspadaan seorang pemancing yang sedang mencari ikan. Lebih tepatnya, sekitar pukul 02.00 WIB dini hari, pemancing ini melihat dengan mata kepalanya sendiri sebuah benda yang ternyata adalah mayat manusia sedang terapung-apung di sungai. Namun sayangnya, sang pemancing memilih untuk tidak mengikuti arus pergerakan mayat tersebut. Alasan utamanya, seperti yang diungkapkan Hidayanto via telepon, adalah karena ia tidak menguasai medan sekitar sungai yang gelap dan berpotensi berbahaya.
Meski begitu, pemancing tersebut tidak tinggal diam. Sebagai bentuk tanggung jawab, ia segera melaporkan penemuannya yang mengerikan itu kepada warga sekitar. Akhirnya, setelah menunggu sampai pagi hari dan kondisi sekitar sudah cukup terang, tiga orang warga dengan penuh kebergian melakukan penelusuran sepanjang aliran Sungai Winongo Kecil. Tak lama kemudian, usaha mereka pun membuahkan hasil.
Benar saja, tepat pada pukul 07.00 WIB, ketiga warga itu berhasil menemukan kembali mayat yang dilaporkan pemancing. Pada saat itu, jenazah pria malang tersebut ditemukan dalam keadaan tersangkut di beberapa pohon bambu yang tumbuh di tepi Sungai Winongo Kecil. Kemudian, dari pemeriksaan sekilas, korban terlihat mengenakan pakaian panjang berwarna hitam serta sebuah baju abu-abu yang ternyata ada tulisannya, yakni merek dari sebuah restoran ayam cepat saji yang terkenal.
Tentunya, warga yang menemukan langsung mengambil langkah cepat dengan melaporkan temuan ini ke Polsek Sanden. Tak butuh waktu lama, petugas kepolisian pun segera datang ke lokasi. Bahkan, mereka tidak datang sendirian; petugas dari INAFIS Polres Bantul dan tim medis juga ikut turun untuk memeriksa kondisi korban di TKP. Dari hasil pemeriksaan medis awal, terungkap sebuah fakta mencengangkan: korban diperkirakan telah meninggal dunia lebih dari 48 jam sebelum akhirnya ditemukan oleh warga.
Selain itu, ada satu detail fisik yang cukup mencuri perhatian dan masih menjadi tanda tanya besar. Di leher bagian kanan korban, terlihat jelas sebuah luka yang lebih menonjol. Sayangnya, hingga saat ini, pihak kepolisian masih belum bisa memastikan kapan dan bagaimana luka itu terjadi. “Kami belum tahu, apakah luka di leher kanan itu terjadi sebelum jenazah masuk ke air sungai atau justru terjadi setelahnya,” jelas Hidayanto, menggambarkan bahwa penyebab luka masih diselidiki.
Kemudian, proses identifikasi pun dilakukan dengan sangat hati-hati. Setelah melalui pemeriksaan dan pencocokan data dengan laporan orang hilang yang ada, barulah pihak kepolisian memastikan bahwa jenazah pria malang itu adalah Rintono. Sebagai informasi, laporan hilangnya Rintono ini sebelumnya bahkan sudah disebarluaskan oleh Polres Bantul melalui unggahan di media sosial mereka untuk mempermudah pencarian.
Setelah semua proses di TKP selesai, jenazah almarhum Rintono kemudian dibawa ke RSUD Saras Adyatma. Di rumah sakit tersebut, jenazah akan menjalani proses pemulasaraan terlebih dahulu sebelum akhirnya diserahkan kepada keluarga untuk dapat segera dikebumikan. Di sisi lain, respons dari keluarga korban pun turut menjadi perhatian.
Yang patut dicatat, keluarga dengan lapang dada menerima kenyataan pahit ini. Mereka secara resmi mengakui bahwa jenazah yang ditemukan adalah benar Rintono, sang anggota keluarga yang mereka cari. Tidak hanya itu, keluarga juga menyatakan dengan sangat jelas bahwa mereka tidak menuntut untuk dilakukan otopsi terhadap jenazah. Sebagai bukti, keluarga bahkan telah membuat surat pernyataan resmi yang menyatakan tidak dilakukannya otopsi, sehingga jenazah dapat secepatnya dipulangkan untuk dimakamkan sesuai tradisi. Akhirnya, kasus ini pun ditutup dengan duka yang mendalam bagi keluarga dan masyarakat sekitar.
Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com

