Desapenari.id – Puluhan tahun lamanya, warga harus bergelut dengan Jalan Karet Pasar Baru di Jakarta Pusat yang masih berupa tanah belaka. Bahkan, jalan sepanjang 800 meter di samping TPU Karet Bivak itu sama sekali belum pernah merasakan sentuhan aspal. Akibatnya, sangat mudah untuk membayangkan penderitaan warga; jalanan langsung berubah menjadi gurun debu saat kemarau, sementara di musim hujan, kawasan itu berubah menjadi kolam lumpur yang sangat becek.
Namun, kabar gembira akhirnya datang! Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Heru Suwondo, secara resmi mengonfirmasi bahwa jalan legendaris tersebut akhirnya akan segera mendapatkan perhatian. Menurutnya, Suku Dinas Bina Marga Jakarta Pusat bersama Unit Alkal Bina Marga saat ini sedang menyiapkan lahan untuk penanganan sementara. “Mereka akan segera melakukan perbaikan jalan menggunakan bahan Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) di Jalan Karet Pasar Baru Barat,” jelas Heru pada Selasa (2/12/2025). Kemudian, tahap selanjutnya yang lebih permanen pasti akan menyusul. “Kami akan melapis konstruksi jalan tersebut dengan material aspal agar aksesibilitas dan kenyamanan masyarakat bisa benar-benar optimal,” tambahnya dengan penuh keyakinan.
Perlu Anda ketahui, lokasi jalan ini bukanlah lokasi sembarangan. Selain menjadi urat nadi warga setempat, jalan ini juga merupakan akses utama bagi para peziarah yang hendak menuju TPU Karet Bivak. Bayangkan saja, setelah diaspal nanti, kendaraan pengunjung pasti akan jauh lebih mudah saat parkir dan berlalu-lalang di area pemakaman. Ditambah lagi, dua sekolah—yakni SDN Karet Tengsin 13 Pagi dan SMP Negeri 38—berdiri dengan gagah persis di dekat lokasi. Oleh karena itu, warga pun mendesak agar perbaikan ini segera direalisasikan, apalagi musim hujan sudah mulai mengguyur.
Harapan warga ini rupanya bukan isapan jempol belaka. Wali Kota Jakarta Pusat, Arifin, bahkan sudah membuktikan komitmennya dengan mengunjungi lokasi beberapa waktu lalu. “Beliau menjanjikan jalan ini akan segera diaspal,” ujar Sobari (55), seorang warga, pada Jumat (28/11/2025). Sobari pun mengakui bahwa perjuangan untuk mendapatkan perhatian pemerintah tidaklah singkat. “Pengajuan perbaikan dari tingkat RT, RW, sampai kecamatan sudah sering kami lakukan. Namun, perhatian baru benar-benar datang tahun ini, mungkin karena anggaran akhirnya tersedia,” tuturnya sambil bernapas lega.
Namun, di balik semua itu, ada penderitaan panjang yang harus diceritakan. Sobari dengan gamblang mengungkapkan bahwa debu jalanan kerap menjadi ‘tamu tak diundang’ yang masuk sampai ke dalam rumahnya, terutama saat musim kemarau. “Dampaknya, warga, khususnya yang rumahnya persis di tepi jalan, sering sekali mengalami batuk-batuk,” keluhnya. Meski begitu, mereka seolah sudah pasrah. “Kami sebenarnya sudah terbiasa, jadi mungkin tidak terlalu dipikirkan lagi. Tapi para ketua RT dan RW lah yang terus memperjuangkan nasib kami dengan melapor ke kelurahan, kecamatan, hingga ke wali kota,” papar Sobari dengan nada haru.
Fakta sejarah jalan ini juga tak kalah menarik! Khalifa (55), pedagang yang telah berjualan di kawasan itu sejak 1990, membongkar rahasia masa lalu jalan tersebut. “Jalan ini dulunya adalah lahan bekas makam yang dipugar pada 1993,” ungkapnya. Sayangnya, sejak pemugaran itu hingga detik ini, permukaan jalan tetap dibiarkan sebagai tanah. “Kondisinya persis seperti yang Anda lihat: becek saat hujan dan berdebu saat kemarau,” tambah Khalifa, menguatkan keluhan warga lainnya.
Kini, setelah melalui perjalanan panjang yang penuh debu dan lumpur, akhirnya titik terang mulai terlihat. Penderitaan warga yang telah berlangsung selama puluhan tahun insya Allah akan segera berakhir. Proses perbaikan sementara dengan material RAP akan segera dimulai, dan lapisan aspal yang mulus pun sudah di depan mata. Akses menuju pemakaman dan kedua sekolah tersebut dipastikan akan menjadi jauh lebih nyaman dan aman. Dengan demikian, bukan hanya jalan yang akan diperbaiki, melainkan juga kualitas hidup dan kesehatan warga di sekitar Jalan Karet Pasar Baru.
Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com

