Penajam Paser Utara, desapenari.id – Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) resmi menandatangani sembilan perjanjian kerja sama untuk proyek-proyek baru dalam tahap kedua pembangunan IKN. Proyek ini akan berlokasi di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.
“IKN kini memasuki fase kedua pembangunan,” tegas Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Otorita IKN, Danis H. Sumadilaga, saat memberikan keterangan mengenai perkembangan IKN di Sepaku, Penajam Paser Utara, Sabtu.
Proyek Infrastruktur Jalan hingga Penataan Kawasan Sepaku
Dalam tahap kedua ini, Otorita IKN menyiapkan tujuh proyek infrastruktur jalan, penataan kawasan olahraga dan ruang terbuka hijau, serta revitalisasi kawasan Sepaku. “Kami tidak berhenti di sini,” jelas Danis. “Pembangunan akan terus berlanjut, termasuk pengembangan kawasan yudikatif dan legislatif, penyelesaian jaringan air minum, serta perluasan jalan lainnya.”
Baca juga Wakil Ketua MPR: Kolaborasi Penting untuk Papua Barat Daya!
Yang menarik, penataan kawasan Sepaku bukanlah proyek biasa. “Kami bekerja di area yang sudah hidup secara sosial dan ekonomi,” ungkapnya. Proses persiapan kontrak pun memakan waktu lebih dari setahun karena harus mempertimbangkan kehidupan masyarakat yang sudah berjalan.
Salah satu fokus utama adalah revitalisasi Pasar Sepaku, yang menjadi pusat ekonomi warga. “Kami melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan,” jelas Danis. “Bahkan, model pasar ini dipilih melalui voting warga!”
Selama masa konstruksi, para pedagang akan direlokasi sementara. “Begitu pembangunan selesai, mereka bisa kembali berjualan di pasar yang lebih modern,” tambahnya.
Ruang Terbuka Hijau & Kawasan Glamping: Dari Rekreasi hingga Edukasi
Selain infrastruktur, Otorita IKN juga mengembangkan kawasan olahraga dan ruang terbuka hijau. “Kami mengubah area glamping menjadi ruang publik yang fungsional dan edukatif,” papar Danis.
Kawasan ini tidak hanya untuk rekreasi, tetapi juga jadi pusat pembelajaran. “Di sini ada hutan tropis yang potensial untuk riset kehutanan,” jelasnya. “Masyarakat bisa belajar, berekreasi, bahkan melakukan penelitian di sini.”
Dari segi biaya, proyek peningkatan jalan sepanjang 12,3 kilometer menelan anggaran sekitar Rp3,042 triliun. Sementara itu, penataan kawasan olahraga, ruang hijau, dan Sepaku membutuhkan dana Rp313,2 miliar. “Semua dananya bersumber dari APBN 2025,” tegas Danis.
Dengan dimulainya tahap kedua ini, pembangunan IKN semakin menunjukkan progres nyata. “Kami berkomitmen menciptakan IKN yang tidak hanya megah, tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat,” tutup Danis.
