KP2MI Perkuat Dukungan “Upskilling”, Simak!

Jakarta (Desapenari.id) – Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, bersemangat memperkuat program peningkatan keterampilan (upskilling) bagi calon pekerja migran Indonesia (PMI). Tujuannya jelas: membuka peluang mereka di pasar kerja internasional yang berstandar tinggi, khususnya di Eropa.

“Kita harus mencontoh Filipina. Mereka bekerja di Hong Kong atau Taiwan, tapi target akhirnya Eropa. Karena itu, kita harus menyiapkan sistem pelatihan yang membuat skill pekerja kita terus naik level,” tegas Karding dalam Kongres Diaspora Indonesia ke-8 di Ibu Kota Nusantara (IKN), Jumat.

Menurut pernyataan resmi KP2MI yang diterima di Jakarta, Sabtu, Karding mengungkapkan bahwa kementeriannya telah menjalin kolaborasi dengan berbagai institusi, termasuk Universitas Terbuka. Kerja sama ini dirancang agar para PMI bisa tetap mengenyam pendidikan sambil bekerja.

“Saya sedang menjajaki kampus-kampus yang menyediakan kuliah daring supaya para PMI bisa kuliah sambil kerja dan terus meningkatkan kompetensi,” jelasnya.

Tak hanya itu, Karding juga mengajak diaspora Indonesia di berbagai negara untuk turut berkontribusi meningkatkan kualitas calon PMI. “Diaspora punya pengalaman dan jaringan luas. Mari bersama-sama memajukan SDM Indonesia agar lebih kompetitif,” serunya.

kunjungi juga laman berita gadget di Newtechclub.com

Pemerintah saat ini sedang merancang skema pembiayaan pelatihan PMI melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) tanpa agunan, dengan bunga maksimal 6%. Skema ini diharapkan bisa diakses calon PMI untuk membiayai pelatihan dan proses pemberangkatan.

“Kami sedang menyusun struktur biaya pelatihan di negara-negara tujuan,” ungkap Karding. Ia menegaskan, KP2MI akan bertindak tegas terhadap perusahaan yang memungut biaya di luar ketentuan.

baca juga: KP2MI Pantau Migran Usai Kesepakatan Damai Thailand-Kamboja

Karding juga menyoroti maraknya praktik jual-beli sertifikat pelatihan. “Masih banyak yang beli sertifikat tanpa ikut pelatihan. Akibatnya, saat tiba di negara tujuan, mereka tidak siap kerja karena tidak punya skill yang memadai,” ujarnya.

KP2MI berkomitmen memberantas praktik ini secara optimal. “Kami sedang membenahi sistem dan akan bertindak cepat,” tegasnya.

Dengan langkah-langkah konkret ini, KP2MI berupaya memastikan PMI tidak hanya siap bekerja, tetapi juga mampu bersaing di pasar global, terutama Eropa.

More From Author

WOW Portugal Siap Akui Negara Palestina!

Kamboja Usulkan Trump Raih Nobel Perdamaian

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *