Washington (Desapenari.id) – Presiden Amerika Serikat Donald Trump membuat gebrakan dengan mengancam akan memberlakukan tarif impor hingga 100% pada cip komputer dan semikonduktor. Namun, ia memberi pengecualian bagi produsen yang berkomitmen membangun fasilitas produksi di AS. “Kami akan mengenakan tarif sekitar 100% untuk cip dan semikonduktor. Tapi kalau Anda bangun pabrik di sini, tidak akan ada biaya sama sekali—bahkan jika baru tahap pembangunan dan belum menghasilkan banyak lapangan kerja,” tegas Trump pada Rabu.
Meski begitu, pernyataannya belum jelas menyebut seberapa besar komponen produk harus dibuat di AS atau sejauh mana pembangunan pabrik harus berjalan agar lolos dari tarif. Yang pasti, Trump yakin kebijakan ini akan memaksa perusahaan relokasi produksi ke AS. “Saya yakin semua perusahaan cip akan pulang kampung. Mereka pasti kembali,” ujarnya penuh keyakinan.
Dampak Tarif: Harga Elektronik Bisa Melonjak
Cip dan semikonduktor menjadi tulang punggung hampir semua perangkat elektronik yang dipakai warga AS, mulai dari mobil, ponsel, hingga laptop. Kalau tarif ini benar-benar diterapkan, harga barang-barang tersebut bisa melambung tinggi. Bayangkan saja, biaya produksi akan naik, dan konsumen akhirnya yang menanggung beban.
Apple Dikecualikan, Investasi Rp1.629 Triliun Dijanjikan
Trump mengumumkan ancaman tarif ini saat menjamu CEO Apple, Tim Cook, di Gedung Putih. Di kesempatan itu, Apple langsung menggelontorkan komitmen investasi tambahan senilai $100 miliar (Rp1.629 triliun) dalam empat tahun ke depan. Total investasi Apple di AS pun tembus $600 miliar.
Trump dengan bangga menyebut Apple akan bebas dari tarif. “Kami akan kenakan tarif besar-besaran untuk cip dan semikonduktor. Tapi kabar baiknya, perusahaan seperti Apple—yang sudah berkomitmen bangun pabrik di sini—tidak akan kena biaya apa pun,” jelasnya.
Apa Motif di Balik Ancaman Trump?
Langkah Trump ini jelas ingin menarik kembali industri strategis ke AS. Dia ingin mengurangi ketergantungan pada impor, sekaligus menciptakan lapangan kerja domestik. Namun, pertanyaannya: akankah perusahaan-perusahaan besar mau menuruti permintaannya?
Beberapa analis meragukannya. “Memindahkan produksi semikonduktor tidak semudah membalik telapak tangan. Butuh waktu bertahun-tahun dan biaya besar,” kata seorang pakar industri. Tapi Trump tampaknya tidak peduli. Baginya, tarif adalah senjata untuk memaksa perusahaan tunduk pada keinginannya.
baca juga: Trump Beri Ultimatum ke Rusia, ini isinya!
Pasar global kemungkinan akan gonjang-ganjing mendengar ancaman ini. Produsen seperti TSMC, Samsung, atau Intel mungkin harus mempertimbangkan ulang strategi mereka. Di satu sisi, tarif 100% bisa menghancurkan margin keuntungan. Di sisi lain, membangun pabrik di AS membutuhkan modal besar.
China, sebagai produsen semikonduktor terbesar dunia, pasti tidak tinggal diam. Apalagi, AS masih bergantung pada impor cip dari negara-negara Asia.
baca juga: Trump Tandatangani Perintah Eksekutif, ini isinya!
Trump jelas sedang bermain tarik ulur dengan industri teknologi. Dia menawarkan keringanan tarif sebagai iming-iming, sekaligus mengancam dengan bea masuk gila-gilaan bagi yang tidak patuh.
Pertanyaannya sekarang: akankah strategi ini berhasil? Jika iya, AS bisa kembali menjadi pusat produksi semikonduktor dunia. Tapi jika gagal, harga elektronik di AS bisa meledak, dan konsumen yang jadi korban.
Satu hal yang pasti: dunia teknologi sedang menanti keputusan berikutnya dari Gedung Putih.
One thought on “Trump Ancam Kenakan Tarif 100% untuk Cip Komputer”