Dukun Cabul di Bekasi Berkedok Pengobatan Alternatif, Puluhan Korban Berani Bongkar Aib. Kasus pelecehan seksual yang melibatkan seorang

Dukun Cabul di Bekasi Berkedok Pengobatan Alternatif, Puluhan Korban Berani Bongkar Aib

Desapenari.id, JAKARTA – Dukun Cabul di Bekasi Berkedok Pengobatan Alternatif, Puluhan Korban Berani Bongkar Aib. Kasus pelecehan seksual yang melibatkan seorang dukun bernama Murtan (61) semakin mencuat. Pria yang dijuluki “Walid Bekasi” ini diduga melakukan tindakan asusila di balik praktik pengobatan alternatifnya di RT 02 RW 06, Jatimurni, Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat. Banyak pasien yang datang meminta “air doa” justru menjadi korban kejahatannya.

1. Pengobatan Alternatif yang Ternoda

Murtan mengoperasikan tempat pengobatan bernama Saung Dzikir Al-Zikra sejak 14 tahun lalu. Ketua RT 2 RW 6, Gunam, mengungkapkan bahwa awalnya warga sekitar mendatangi Murtan untuk mengobati berbagai penyakit, mulai dari kesurupan hingga keluhan fisik. “Dulu banyak yang minta diurut atau minta air doa untuk kesembuhan,” jelas Gunam, Selasa (13/5/2025).

Lambat laun, nama Murtan semakin dikenal. Pasiennya tak hanya berasal dari Jatimurni, melainkan juga dari berbagai wilayah di Bekasi. Mereka percaya Murtan memiliki kesaktian. Namun, di balik itu, tersimpan kisah kelam. Sementara ini, polisi telah mencatat setidaknya 15 korban pelecehan seksual.

2. Sosok Agamis yang Ternyata Bermuka Dua

Masyarakat sempat mengira Murtan sebagai orang yang alim. Setiap malam Jumat, ia rutin menggelar pengajian dari pukul 24.00 WIB hingga subuh. “Tak ada yang curiga karena aktivitasnya terlihat religius,” kata Gunam.

Namun, siapa sangka, di balik topeng kesalehannya, Murtan justru memanfaatkan kepercayaan korban untuk melancarkan aksi cabulnya. Murtan sering memaksa korban masuk ke ruangan tertutup sendirian, jauh dari pengawasan orang lain.

3. Penderitaan Korban yang Tak Terungkap Bertahun-tahun

Seorang korban berinisial K (28) akhirnya berani bicara setelah menyimpan trauma sejak 2016. Saat itu, ia baru berusia 17 tahun. “Saya mengira akan mendapat solusi untuk masalah rumah tangga, tetapi yang terjadi justru pelecehan dari Murtan,” jelas korban.

K menceritakan, Murtan memisahkannya dari temannya, lalu menyuruhnya duduk di pangkuannya. Tanpa ampun, pria itu meraba bagian sensitif tubuh K. “Saya takut melapor karena dianggap aib,” tambahnya.

Korban lain, M (38), juga mengalami nasib serupa. Ia memilih diam karena khawatir rumah tangganya hancur. “Banyak korban takut dicap buruk oleh suami atau keluarga,” ungkapnya.

4. Pelaku Kabur, Masyarakat Resah

Setelah kasusnya terbongkar, Murtan diduga kabur. Saat Satpol PP menyegel tempat praktiknya, rumahnya sudah kosong. “Kami gedor-gedor pintu, tapi tidak ada jawaban,” kata Gunam.

Kini, warga berharap polisi segera menangkap Murtan. “Mereka mengajak para korban berani berbicara kepada pihak berwajib agar kasus ini memperoleh keadilan.”

5. Aksi Kotor di Balik Topeng Spiritual

Kasus ini membuka mata banyak pihak tentang bahaya praktik pengobatan alternatif yang tidak terkontrol. Murtan memanipulasi kepercayaan masyarakat untuk memuaskan nafsu bejatnya.

Para korban, yang selama ini terbelenggu rasa malu, akhirnya mulai bersuara. Mereka berharap, dengan pengungkapan kasus ini, tidak ada lagi korban baru yang harus menderita seperti mereka.

More From Author

Timnas Indonesia di Peringkat 123

Timnas Indonesia di Peringkat 123, Pelatih Jepang Tekankan Pentingnya Lawan Tim Setara FIFA

Alfamart Resmi Akuisisi 70 Persen Saham Lawson dengan Nilai Rp 200,4 Miliar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *