desapenari.id – Drama geopolitik kembali memanas! Israel nekat melancarkan serangan udara ke Iran pada Selasa (24/6/2025), padahal baru beberapa jam sebelumnya Presiden AS Donald Trump mengumumkan gencatan senjata. Media Iran, Mizan, melaporkan dua ledakan dahsyat mengguncang Teheran, sementara radio militer Israel mengklaim mereka menghancurkan situs radar dekat ibu kota Iran.
Yang bikin penasaran, serangan ini terjadi barengan dengan pernyataan Trump yang mengklaim Israel sudah membatalkan aksinya atas perintahnya. “Semua pesawat akan berbalik arah dan kembali ke pangkalan, sambil melakukan ‘Lambaian Pesawat’ yang bersahabat dengan Iran. Tidak akan ada yang terluka, gencatan senjata sedang berlangsung!” ujar Trump, seperti dikutip Reuters.
Netanyahu Bantah Trump, Israel Justru Lanjut Serang
Nah, di sinilah momen plot twist-nya! PM Israel Benjamin Netanyahu malah mengonfirmasi serangan ke Teheran, meski Trump sudah memintanya berhenti. Namun, Netanyahu bilang Israel bakal menahan diri dari serangan lanjutan setelah diskusi dengan Trump.
Baca juga 5 Pengedar Ganja Semeru Divonis 4-20 Tahun Penjara!
Lewat pernyataan resmi, kantornya ngotot bahwa serangan ini balasan atas rudal Iran yang disebut melanggar gencatan senjata. “Israel menghancurkan instalasi radar dekat Teheran,” tegasnya. Tapi, setelah Trump ngotot, Netanyahu akhirnya setuju nggak lanjutin serangan.
“Dalam percakapan itu, Trump apresiasi Israel dan bilang mereka sudah capai semua tujuan perang. Dia juga yakin gencatan senjata bakal stabil,” begitu bunyi pernyataan Netanyahu.
Trump jelas ngambek. Dia bahkan call out Israel dan Iran karena melanggar gencatan senjata. “Israel. Jangan jatuhkan bom itu. Jika Anda melakukannya, itu pelanggaran besar. Bawa pulang pilot Anda, sekarang!” cuit Trump lewat Reuters.
Sebelum terbang ke KTT NATO di Eropa, Trump ngomong ke wartawan kalau dia “kesal” sama kedua pihak. Tapi, Israel jadi sorotan utama karena disebutnya bales rudal Iran yang mungkin kebacetan. “Saya harus bikin Israel tenang sekarang,” ujarnya sambil buru-buru naik helikopter.
“Iran dan Israel sudah berperang terlalu lama sampai mereka nggak sadar apa yang mereka lakukan,” tambah Trump, frustasi.
Media Israel bocorin kalau Trump dan Netanyahu sempat teleponan. Menurut reporter Axios, Netanyahu bilang ke Trump bahwa Israel “akan mengurangi misi pengeboman, bukan membatalkannya”.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Israel Israel Katz ngaku ngomandoin militer buat serang Teheran lagi, sebagai balasan atas rudal Iran yang “langgar gencatan senjata”. Tapi, Iran bantah keras tuduhan itu dan bilang Israel yang terus menyerang 1,5 jam setelah gencatan senjata seharusnya berlaku.
Ini jelas pertaruhan politik besar buat Trump. Dia pengen claim sebagai penengah konflik, tapi Netanyahu main belakang dengan terus serang Iran. Di sisi lain, Iran juga ngeles sambil tunjuk Israel sebagai biang kerok.
Pertanyaannya sekarang: Apa Trump masih bisa kendalikan Netanyahu? Atau justru Israel sengaja test batas kesabaran AS? Yang jelas, dunia lagi nahan napas nunggu reaksi berikutnya.
