SOLO, Desapenari.id – Kenali Tanda Van Belt Motor Matik Mulai Aus Sebelum Terlambat!. Van belt atau drive belt adalah salah satu komponen krusial dalam sistem transmisi motor matik berbasis CVT (Continuously Variable Transmission). Kalau bagian ini sudah aus, bukan cuma performa motor yang menurun, tapi juga bisa tiba-tiba putus di tengah jalan. Nah, biar enggak kena masalah, yuk kenali ciri-cirinya sejak awal!
Ciri-Ciri Van Belt Mulai Rusak
Menurut Edi, Kepala Bengkel Honda AHASS Kalioso, Karanganyar, Jawa Tengah, ada beberapa tanda yang perlu diwaspadai. Pertama, biasanya muncul retakan tidak wajar di permukaan belt. Kedua, sisi van belt semakin menipis karena gesekan. Selain itu, motor jadi lemas, kurang bertenaga, dan boros bahan bakar. Yang paling bahaya? Belt bisa putus tiba-tiba saat dipakai!
Jangan Sampai Terlambat Servis!
Agar terhindar dari masalah serius, pemilik motor matik wajib melakukan servis rutin setiap 2.000 km. Tak cuma itu, Edi juga menekankan pentingnya pengecekan van belt, streng, atau komponen CVT lain secara berkala. Idealnya, belt diganti setiap 24.000 km, tapi kalau motor sering dipakai harian atau jarak jauh, umurnya bisa lebih pendek. Makanya, jangan tunggu sampai rusak parah!
Rutin Cek = Performa Optimal + Aman Berkendara
Enggak cuma buat menjaga tenaga motor tetap maksimal, servis rutin juga menghindarkanmu dari risiko kerusakan mendadak. Bayangkan, kalau van belt putus di tengah jalan ramai? Bisa bahaya banget! Nah, daripada nemenin motor mogok, mending rajin cek kondisi belt dan ikuti saran pabrikan.
yang perlu diwaspadai:
- Waspada retakan & keausan di van belt.
- Motor lemas & boros BBM? Bisa jadi tanda belt aus.
- Servis rutin 2.000 km dan ganti belt maksimal 24.000 km.
- Jangan tunda perbaikan sebelum terjadi kerusakan fatal!
Dengan perawatan tepat, motor matikmu bakal tetap lancar dan awet. Jangan lupa, safety first!
