FIFA Belum Izinkan Suporter Away di Super League

Jakarta (Desapenari.id) – Ferry Paulus, Direktur Utama I-League, baru saja membeberkan alasan mengapa FIFA hingga kini belum mengizinkan kehadiran suporter away (tim tamu) di Super League (nama baru Liga 1). Saat berbincang dengan media di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu lalu, Ferry menyebut insiden yang melibatkan oknum suporter Persib Bandung sebagai pemicunya.

Insiden Memalukan di Final Liga 1

Ferry menjelaskan, semua bermula dari aksi tidak terpuji oknum suporter Persib saat merayakan gelar juara back-to-back di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada 24 Mei lalu. Saat itu, mereka menyalakan flare dan petasan hingga pertandingan melawan Persis Solo terpaksa dihentikan dua kali. Bahkan, pelatih Persib Bojan Hodak dan para pemain sempat memohon agar aksi itu dihentikan, tetapi suporter tak menghiraukan.

Asap tebal yang memenuhi stadion membuat wasit Rio Permana Putra menghentikan pertandingan meski masih tersisa empat menit. Tak hanya itu, suasana semakin ricuh ketika suporter membanjiri lapangan usai laga, merusak fasilitas stadion, termasuk rumput lapangan. “Bukan cuma flare, mereka turun ke lapangan dan mengacaukan situasi,” tambah Ferry.

Dampak: Persib Gagal Jadi Tuan Rumah Pembuka

Insiden ini ternyata berdampak besar. FIFA, yang sebelumnya sudah memberi lampu hijau untuk suporter away musim depan, akhirnya mencabut izinnya. Bahkan, Persib pun kehilangan kesempatan menjadi tuan rumah laga pembuka Super League. Kompetisi justru dibuka oleh Persebaya Surabaya vs PSIM Yogyakarta di Stadion Gelora Bung Tomo, Jumat (8/8) mendatang.

Ferry mengungkapkan, sebelumnya pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepolisian dan semua respons positif. Namun, ulah oknum suporter Persib di final Liga 1 mengubah segalanya. “Kami sempat sangat optimis, tapi sekarang harus menunda rencana,” ujarnya.

baca juga: Indonesia Kena Sanksi FIFA Akibat Ulah Suporter

Meski begitu, Ferry memastikan bahwa pintu belum sepenuhnya tertutup. Pihaknya akan terus berupaya meyakinkan FIFA agar memberikan izin di putaran kedua kompetisi. “Mungkin butuh waktu tiga hingga empat bulan lagi. Kami berharap kebijakan bisa berubah,” tutupnya.

Dengan situasi ini, suporter harus belajar dari kesalahan. Jika ingin kembali merasakan atmosfer away day, kedisiplinan dan sportivitas menjadi kuncinya.

More From Author

Ratusan Warga Israel Tuntut Segera Akhiri Perang Gaza

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *