JAKARTA, desapenari.id – Indonesia akhirnya memulai babak baru dalam industri kendaraan listrik! Pemerintah resmi membangun ekosistem industri baterai kendaraan listrik (EV) terbesar se-Asia Tenggara lewat kolaborasi antara raksasa baterai asal Tiongkok, Contemporary Amperex Technology Co Limited (CATL), dan Indonesia Battery Corporation (IBC). Para ahli memprediksi proyek ambisius ini akan mengubah peta industri energi di Tanah Air secara signifikan.

Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan fasilitas produksi yang berlokasi di Kawasan Artha Industrial Hills, Karawang, Jawa Barat. Tak main-main, proyek ini masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan nilai investasi mencapai 5,9 miliar dolar AS atau sekitar Rp 97 triliun. Wow, angka yang fantastis!
Kapasitas Produksi Besar, Target Jangka Panjang Jelas
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membeberkan, pabrik ini akan mulai beroperasi dengan kapasitas produksi 6,9 gigawatt hour (GWh). Namun, dalam beberapa tahun ke depan, kapasitasnya bakal ditingkatkan hingga 15 GWh.
“Ini akan memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen baterai kendaraan listrik terbesar di Asia Tenggara,” tegas Bahlil dalam keterangannya, Minggu (29/6/2025).
Baca juga Angka Stunting Di Lamongan Terus Turun Secara Signifikan!
Industri baterai terintegrasi ini akan menyuplai baterai untuk 300.000 kendaraan listrik setiap tahun, menurut proyeksi para ahli. Dengan begitu, impor bahan bakar minyak (BBM) bisa dipangkas hingga 300.000 kiloliter per tahun. Bayangkan, berapa banyak devisa negara yang bisa dihemat!

Bahlil menegaskan, proyek ini bukan sekadar tentang baterai. Pemerintah tak hanya fokus pada proyek baterai, tetapi juga mengembangkan strategi diversifikasi ekonomi pasca-tambang. Mereka secara aktif mengubah kawasan ini menjadi pusat ekonomi baru yang mencakup berbagai sektor, mulai dari perikanan hingga perkebunan.
“Kita tidak boleh hanya bergantung pada tambang. Setelah proyek ini selesai, harus ada hilirisasi lain supaya ekonomi daerah tetap berputar,” ujarnya.
Pemerintah membagi proyek ini menjadi enam subproyek utama, dengan rincian lima proyek berdiri di Kawasan Feni Haltim (FHT), Halmahera Timur, Maluku Utara, dan satu proyek lainnya mengisi lahan di Karawang, Jawa Barat. Seluruh proyek ini memakan lahan seluas 3.023 hektar – angka yang benar-benar menggambarkan skala besar inisiatif ini!.
Proyek ini akan menyerap 35.000 tenaga kerja, baik secara langsung maupun tidak langsung, menurut prediksi para ahli. Pemerintah juga menyiapkan 18 proyek pendukung, termasuk dermaga multifungsi untuk memastikan kelancaran distribusi.
Presiden Prabowo Subianto tampak sangat optimistis dengan proyek ini. Dalam sambutannya, ia menyatakan bahwa Indonesia bisa mencapai swasembada energi dalam waktu relatif singkat.
“Hitungan saya tidak lama, tidak lama. Lima tahun, paling lambat enam tahun, kita bisa swasembada energi,” tegas Prabowo penuh keyakinan.
Proyek ini bukan sekadar tentang pembangunan pabrik baterai. Ini adalah lompatan besar bagi Indonesia menuju ekonomi hijau dan ketahanan energi. Dengan kapasitas produksi yang masif, Indonesia berpeluang menjadi pemain utama di industri kendaraan listrik global.
Selain itu, proyek ini juga akan membuka lapangan kerja baru, mengurangi ketergantungan impor BBM, dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Jadi, bukan hanya Jakarta atau Jawa yang maju, tapi juga wilayah seperti Halmahera Timur.
Meski begitu, tetap ada tantangan yang harus dihadapi. Mulai dari kesiapan infrastruktur pendukung, ketersediaan sumber daya manusia (SDM) kompeten, hingga regulasi yang mendukung. Pemerintah dan pelaku industri menunjukkan komitmen kuat dan optimis dapat mengatasi semua tantangan.
Dengan dimulainya proyek baterai raksasa ini, Indonesia sedang menancapkan tonggak sejarah baru. Lima hingga enam tahun ke depan, kita mungkin akan menyaksikan transformasi besar di sektor energi dan transportasi.
Jika semua berjalan sesuai rencana, impian swasembada energi dan Indonesia sebagai produsen baterai terbesar di Asia Tenggara bukan lagi sekadar wacana. Siap-siap, era kendaraan listrik Indonesia sebentar lagi dimulai!
Bagaimana pendapatmu? Yuk, dukung transisi energi bersih ini! 🚗⚡