JAKARTA, desapenari.id – Pameran Indo Defence 2025 dinilai sebagai momentum krusial bagi industri pertahanan Indonesia untuk memperluas jejaring hingga ke kancah internasional. Anton Aliabbas, Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE), menegaskan bahwa ajang ini tidak sekadar pameran, melainkan platform strategis yang mempertemukan produsen dalam negeri dengan calon pembeli potensial dari berbagai negara.

“Indo Defence memberi ruang bagi kita untuk membuka peluang kolaborasi sekaligus memamerkan produk unggulan,” ujar Anton dalam keterangannya, Kamis (12/6/2025). Ia menyoroti bagaimana pameran ini menjadi jembatan emas bagi industri lokal untuk go global.
Baca juga KSAD Tinjau Stan TNI AD Hari Ke 2 Di Indo Defence 2025
Anton lantas membeberkan sejumlah karya anak bangsa yang sudah mendulang sukses di pasar internasional. PT Pindad telah mengekspor pistol G2 Elite dan Combat kaliber 9 mm ke Yordania dan sejumlah negara ASEAN sejak 2016, membuktikan kualitas produk dalam negeri. Tak cuma pistol, senjata sniper SPR 4 dengan jangkauan tembak 1.500 meter juga jadi andalan.
“Belum lagi varian senapan mesin seperti SMS2-V2, SM2-V1, hingga SM5 yang sudah diakui kualitasnya,” tambahnya. Bahkan, Senapan Serbu SS2-V4 pernah memukau dengan memenangkan lomba AASAM di Australia. “Ini bukti bahwa Indonesia bukan sekadar pemain pendukung, tapi produsen alutsista yang diperhitungkan,” tegas Anton.
Kendaraan Taktis yang Tangguh di Medan Internasional

Tidak hanya senjata, kendaraan tempur buatan Pindad juga menunjukkan taringnya di panggung dunia. Anton menyebut Anoa 6×6 yang sudah digunakan dalam misi perdamaian PBB sebagai contoh nyata. “Komodo 4×4 dan Badak Canon juga tak kalah gesit, memperkuat portofolio alutsista kita,” paparnya.
Menurutnya, kehadiran produk-produk ini di Indo Defence bukan sekadar pamer, tapi juga ajang pembuktian bahwa Indonesia mampu bersaing dengan produsen global.
Lebih dari sekadar pameran, Anton menilai Indo Defence sebagai laboratorium hidup untuk memantau perkembangan teknologi militer dunia. “Kita bisa melihat tren terbaru, sekaligus memahami isu strategis yang sedang hangat di kancah internasional,” jelasnya.
Ia mencontohkan bagaimana negara-negara seperti AS dan Turkiye kerap memamerkan inovasi terbaru mereka di ajang ini. “Ini kesempatan emas bagi Indonesia untuk menyerap pengetahuan, lalu mentransformasikannya menjadi terobosan baru,” ucap Anton.
Anton berharap Indo Defence 2025 bisa menjadi pintu gerbang bagi industri pertahanan Indonesia untuk masuk ke rantai pasok global. “Pemerintah dan pelaku industri harus maksimalkan momentum ini untuk menjalin relasi strategis,” tegasnya.
Ia optimistis, dengan strategi pemasaran yang tepat dan dukungan kebijakan, produk-produk dalam negeri bisa menembus pasar yang lebih luas. “Kuncinya ada di kolaborasi. Jika semua pihak bersinergi, Indonesia bisa jadi pemain kunci di industri alutsista dunia,” tandasnya.
Industri pertahanan Indonesia rutin menggelar pameran Indo Defence sejak 2004, dan tahun ini kembali menghadirkan berbagai inovasi terbaru di JI Expo Kemayoran pada 11–14 Juni 2025. Tahun ini, puluhan negara turut serta memamerkan teknologi pertahanan terbaru mereka.
Bagi Indonesia, ini bukan sekadar pameran, tapi bukti nyata bahwa alutsista lokal siap bersaing di tingkat global. Dengan semangat ini, Anton yakin Indo Defence akan terus menjadi magnet bagi pelaku industri dari seluruh dunia.
One thought on “Indo Defence Pacu Alutsista Lokal Go Global! Simak Selengkapnya”