Jakarta desapenari.id – Komisi I DPR RI mengadakan rapat tertutup bersama Badan Intelijen Negara (BIN) untuk membahas langkah-langkah strategis guna mengantisipasi dampak konflik global yang berpotensi mengganggu stabilitas nasional. Pertemuan ini digelar sebagai respons terhadap meningkatnya ketegangan di berbagai belahan dunia.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono, mengungkapkan bahwa sejumlah konflik menjadi fokus pembahasan, mulai dari perang Israel-Hamas, ketegangan Israel-Iran, invasi Rusia ke Ukraina, hingga dinamika hubungan China-Taiwan. Ia menegaskan bahwa semua konflik ini berpotensi mempengaruhi Indonesia, baik secara ekonomi maupun politik.
“Kita tidak bisa menutup mata. Konflik-konflik ini bisa berdampak langsung atau tidak langsung pada Indonesia. Makanya, kita perlu menyiapkan langkah-langkah antisipasi sejak dini,” jelas Dave saat ditemui di kompleks parlemen.
Baca juga Longsor Timpa 3 Rumah Di Ambon, 1 Tewas & 2 Orang Luka-Luka!
BIN Proaktif Pantau Ancaman Radikalisme
Dave menambahkan bahwa BIN terus memantau perkembangan situasi global secara intensif. Badan intelijen ini tidak hanya fokus pada ancaman eksternal, tetapi juga mengantisipasi potensi munculnya gerakan radikal di dalam negeri yang bisa terpengaruh oleh konflik internasional.
“Potensi ancaman selalu ada, apalagi dengan situasi dunia yang tidak stabil. Tapi, BIN sudah mengidentifikasi berbagai skenario dan menyiapkan langkah pencegahan,” ujarnya.
Karena sifat rapat yang tertutup, Dave enggan membeberkan detail lebih jauh. Namun, ia memastikan bahwa BIN telah memiliki analisis mendalam terkait berbagai skenario dampak yang mungkin terjadi.
Tak hanya bertemu dengan BIN, Komisi I DPR juga akan menggelar rapat terpisah dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. Meski topiknya sama, pembahasannya akan dilihat dari sudut pandang yang berbeda.
“Pertemuan dengan BIN lebih fokus pada aspek intelijen, sementara dengan Menhan dan Panglima TNI, kita akan bahas kesiapan pertahanan dan langkah operasional,” jelas Dave.
Dengan langkah-langkah ini, DPR dan lembaga terkait berupaya memastikan Indonesia tetap stabil di tengah gejolak global.
Analisis Dampak Konflik Global terhadap Indonesia
1. Dampak Ekonomi
Konflik di Timur Tengah dan Eropa berpotensi mengganggu pasokan energi dan komoditas, yang bisa memicu inflasi. Selain itu, ketegangan di Laut China Selatan bisa mengancam jalur perdagangan Indonesia.
2. Ancaman Keamanan
Isu radikalisme dan proxy war (perang proksi) harus diwaspadai. Intelijen harus bekerja ekstra keras untuk mencegah penyebaran paham ekstrem yang bisa memecah belah bangsa.
3. Diplomasi Indonesia
Indonesia perlu menjaga netralitas dan memperkuat diplomasi untuk menjadi penengah dalam konflik internasional.
Pemerintah dan DPR terus berkoordinasi untuk memitigasi risiko dari konflik global. Melalui langkah antisipatif, Indonesia berusaha mempertahankan keamanan dan stabilitas meskipun situasi global tidak menentu.
