Jakarta (Desapenari.id) – Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (Wamen P2MI) Christina Aryani bersemangat membahas peluang penempatan. Ia juga membahas perlindungan pekerja migran Indonesia (PMI) dalam pertemuan penting dengan Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Dominic Jermey. Pertemuan ini digelar di Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, Senin (28/7). Pertemuan tersebut menjadi langkah strategis untuk memperkuat kerja sama kedua negara di sektor ketenagakerjaan.
Inggris Jadi Tujuan Favorit Pekerja Terampil
Christina Aryani langsung menyoroti minat tinggi masyarakat Indonesia terhadap lowongan skilled worker (pekerja terampil) di Inggris. “Inggris masih menjadi salah satu tujuan favorit PMI, terutama di sektor profesional. Kami ingin memastikan kebijakan terbaru Pemerintah Inggris soal migrasi. Ini penting, mengingat isu ini sering jadi bahan debat politik sensitif di banyak negara,” jelasnya di Jakarta, Selasa (29/7).
Pertemuan ini, menurutnya, menjadi pintu masuk untuk mengidentifikasi sektor-sektor potensial yang bisa dibuka bagi PMI. “Kami ingin tahu peluang apa saja yang bisa digarap bersama. Kami ingin memastikan perlindungan maksimal bagi warga kami,” tambah Christina.
Pentingnya Pengawasan Ketat Rekrutmen
Dubes Dominic Jermey turut memberikan masukan kritis terkait perlindungan PMI. Salah satu poin utama yang ia tekankan adalah pengawasan ketat dalam proses rekrutmen. “Pak Dubes mengingatkan agar kedua negara serius memantau mekanisme perekrutan. Tujuannya agar tidak ada penipuan atau biaya berlebihan, yang justru menjerumuskan pekerja ke praktik eksploitasi,” ujar Christina.
Ia melanjutkan, “Masalahnya, jika biaya rekrutmen terlalu tinggi, pekerja bisa terjerat utang dan sulit membebaskan diri. Situasi ini bisa mirip dengan kerja paksa atau bahkan perbudakan modern.”
Selain isu pengawasan, diskusi juga mengerucut pada peluang kerja di sektor care worker (pekerja perawatan). Christina menjelaskan bahwa Inggris membuka kesempatan tidak hanya untuk perawat, tetapi juga profesi pendukung seperti fisioterapis. “Ini kabar bagus karena kebutuhan tenaga kesehatan di Inggris terus meningkat,” katanya.
Tak hanya itu, Pemerintah Inggris juga tertarik berkolaborasi dalam peningkatan kapasitas SDM Indonesia. “Mereka menawarkan program pendidikan dan pelatihan. Termasuk kerja sama dengan universitas-universitas ternama di Inggris,” ungkap Christina.
Christina juga membocorkan rencana kunjungan Presiden Joko Widodo ke Inggris pada September mendatang. “Selain pertemuan bilateral, ada wacana menarik di bidang pendidikan. Russell Group, asosiasi universitas top Inggris, berencana membuka program S1, S2, dan pelatihan khusus health care worker di Indonesia,” paparnya.
Ini bisa menjadi terobosan besar. Mengingat kualitas pendidikan Inggris di bidang kesehatan sangat diakui global. “Dengan kolaborasi ini, PMI bisa lebih siap bersaing di pasar kerja internasional,” tambahnya.
Pertemuan ini dinilai sukses membuka jalan bagi kerja sama lebih erat antara Indonesia dan Inggris. Christina menegaskan, “Kami tidak hanya fokus pada penempatan, tapi juga perlindungan dan peningkatan kompetensi. Ini adalah win-win solution.”
Dengan komitmen kuat dari kedua pihak, diharapkan semakin banyak PMI yang bisa bekerja di Inggris secara legal, aman, dan terjamin kesejahteraannya. “Target kami, tidak ada lagi PMI yang jadi korban penipuan atau eksploitasi. Mereka harus dapat pekerjaan layak dengan hak yang terpenuhi,” pungkas Christina.
baca juga: Prancis Siap Akui Palestina September 2025!
Isu pekerja migran selalu aktual karena menyangkut hajat hidup ribuan tenaga kerja Indonesia. Dengan pendekatan proaktif seperti ini, Pemerintah Indonesia menunjukkan keseriusannya dalam melindungi PMI sekaligus membuka pintu peluang lebih lebar. Kolaborasi dengan negara maju seperti Inggris juga bisa menjadi benchmark untuk kerja sama serupa dengan negara lain.
Jadi, apa langkah selanjutnya? Christina mengatakan timnya akan segera menyusun tindak lanjut berbasis hasil pertemuan ini. “Kami akan bahas detailnya dengan Kemenaker dan pihak terkait agar segera ada realisasi,” tutupnya.
Nantikan update terbaru seputar kebijakan perlindungan PMI hanya di Desapenari.id!