Trump Tegaskan Tarif Resiprokal Berlaku!

Washington (Desapenari.id) – Presiden AS Donald Trump membuat gebrakan dengan menegaskan bahwa tarif resiprokal terhadap lebih dari 90 negara resmi berlaku mulai Rabu (6/8) tengah malam waktu setempat. Dalam pengumuman mengejutkan itu, ia menyebut Amerika Serikat akan mengumpulkan miliaran dolar dari bea masuk.

“Tarif resiprokal sudah aktif mulai tengah malam ini! Miliaran dolar—sebagian besar berasal dari negara-negara yang selama ini mempermainkan AS sambil tertawa puas—kini akan mengalir deras ke kas negara kita,” tulis Trump dengan nada penuh kemenangan di akun media sosialnya.

Namun, ia juga menyelipkan kritik pedas terhadap lawan-lawannya. “Satu-satunya penghalang kesuksesan kita hanyalah pengadilan radikal kiri yang ingin melihat AS gagal,” tambahnya. Analis politik menduga, pernyataan ini merujuk pada serangkaian gugatan hukum yang sedang menguji wewenang Trump dalam menerapkan kebijakan tarif tersebut.

Gugatan Hukum Mengancam Kebijakan Trump

Sejumlah perusahaan dan negara bagian tak tinggal diam. Mereka menggugat kebijakan tarif Trump dengan alasan bahwa aturan ini justru memicu kerugian ekonomi. Gugatan-gugatan ini bahkan berpotensi berakhir di Mahkamah Agung setelah para penggugat memenangkan beberapa putusan pengadilan rendah. Pemerintahan Trump pun tak mau kalah—mereka langsung mengajukan banding untuk mempertahankan kebijakannya.

“Ini bukan sekadar soal tarif, tapi tentang kedaulatan ekonomi AS,” ujar seorang pejabat Gedung Putih yang enggan disebutkan namanya. Namun, kritikus berargumen bahwa kebijakan ini justru bisa membebani rakyat kecil.

kunjungi juga laman gadget terkini di Newtechclub.com

Di tengah gejolak ini, muncul kekhawatiran bahwa tarif baru akan memicu lonjakan harga barang impor. Konsumen AS mungkin harus merogoh kocek lebih dalam untuk produk-produk tertentu. Situasi ini semakin rumit ketika Ketua Federal Reserve Jerome Powell menyatakan akan berhati-hati dalam memotong suku bunga.

“Kami tidak ingin gegabah mengambil keputusan di tengah ketidakpastian ekonomi seperti ini,” kata Powell dalam sebuah konferensi pers. Pernyataan ini semakin memicu spekulasi bahwa perang tarif Trump bisa memperlambat pemulihan ekonomi AS.

baca juga: Malaysia Kena Tarif Impor 19% dari AS

Para ekonom memprediksi, kebijakan Trump ini akan memicu reaksi berantai. Negara-negara yang kena tarif mungkin akan membalas dengan kebijakan serupa, memicu perang dagang yang lebih panas. Namun, Trump tampaknya tidak gentar. “AS tidak akan lagi jadi bulan-bulanan negara lain. Sudah waktunya mereka membayar,” tegasnya.

Sementara itu, pasar global mulai menunjukkan reaksi. Beberapa indeks saham mengalami penurunan, dan investor waspada menunggu perkembangan selanjutnya. Apakah kebijakan Trump ini akan membawa kejayaan ekonomi AS atau justru memicu krisis baru? Jawabannya mungkin akan tergantung pada putusan pengadilan dan reaksi negara-negara terkait.

Yang pasti, perang tarif ini baru saja memasuki babak baru—dan semua mata tertuju pada langkah Trump selanjutnya.

More From Author

Potensi Kerja Sama Energi RI-Kazakhstan Dukung Visi Prabowo

Trump Ancam Kenakan Tarif 100% untuk Cip Komputer

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *