Trump dan China di Swiss, Sinyal Kesepakatan Dagang?

Desapenari.id — Trump dan China di Swiss, Sinyal Kesepakatan Dagang?. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyambut positif pertemuan dengan China yang berlangsung di Swiss pada Sabtu (10/5). Ia menegaskan bahwa kedua pihak kini menunjukkan sinyal positif untuk mereset hubungan dagang secara menyeluruh. Selanjutnya, Trump menulis di platform Truth Social miliknya, “Pertemuan yang sangat produktif hari ini dengan China di Swiss.

Kami membahas banyak hal dan mencapai sejumlah kesepakatan.” Pernyataan ini dikutip dari Reuters, Minggu (11/5). Lebih lanjut, ia menambahkan, “Kami berharap China lebih terbuka terhadap bisnis Amerika, demi kepentingan kedua negara. Kemajuan signifikan telah tercipta.” Namun, Trump tidak merinci kemajuan apa yang dimaksud.

Sebelumnya, pejabat tinggi AS dan China menyelesaikan hari pertama perundingan di Jenewa dengan tujuan meredakan ketegangan dagang yang mengancam ekonomi global. Menurut sumber terdekat, negosiasi akan dilanjutkan pada Minggu (11/5) waktu setempat. Dalam pertemuan tersebut, Wakil Perdana Menteri China He Lifeng bertemu selama sekitar 8 jam dengan Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer. Pertemuan ini menandai diskusi tatap muka pertama mereka sejak kedua negara menerapkan tarif lebih dari 100 persen.

Setelah pertemuan, tidak ada pernyataan resmi dari kedua pihak mengenai isi pembicaraan atau kemajuan spesifik dalam upaya mengurangi tarif. Pertemuan itu berlangsung di kediaman Duta Besar Swiss untuk PBB. Akibatnya, perang tarif ini hampir menghentikan perdagangan bilateral senilai hampir USD 600 miliar per tahun.

Kebijakan ini telah mengganggu rantai pasok, mengguncang pasar keuangan, dan memicu kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global. 

 Selain itu, AS juga mendorong China untuk berkontribusi lebih besar dalam konsumsi global, yang berarti Beijing harus melakukan reformasi domestik yang sensitif secara politik.

Namun, Beijing menolak tekanan tersebut dan menganggapnya sebagai campur tangan asing. China justru menuntut AS menurunkan tarif, memperjelas permintaan impor, dan memperlakukan China sebagai mitra setara di kancah global. Sementara itu, kantor berita resmi China, Xinhua, dalam komentarnya pada Sabtu (10/5) menyebut bahwa “penggunaan tarif secara sembrono oleh AS telah mengacaukan tatanan ekonomi global.” Meski demikian, Xinhua juga menyatakan bahwa negosiasi ini merupakan “langkah penting untuk menyelesaikan perselisihan dan mencegah eskalasi.”

Pada akhirnya, Xinhua menegaskan, “Baik melalui negosiasi atau konfrontasi, China tetap berkomitmen melindungi kepentingan pembangunannya dan mempertahankan peran dalam menjaga stabilitas ekonomi global.”

Dengan demikian, pertemuan ini menjadi titik penting dalam upaya meredakan ketegangan dagang antara dua ekonomi terbesar dunia. Kedua pihak kini berada di persimpangan antara melanjutkan kerja sama atau memicu konflik lebih dalam.

More From Author

Perpisahan Sekolah di Night Club, Disdikbud Kalsel: Kecolongan

Perpisahan Sekolah di Night Club, Disdikbud Kalsel: Kecolongan

Korban Pembacokan Akhirnya Menikah di RSUD BARI Palembang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *