Harga emas global terus mengalami tekanan akibat kombinasi faktor fundamental dan geopolitik

Prospek Harga Emas Dunia Usai Tergelincir ke US$3.245

desapenari.id, JAKARTA – Prospek Harga Emas Dunia Usai Tergelincir ke US$3.245. Harga emas global terus mengalami tekanan akibat kombinasi faktor fundamental dan geopolitik yang menurunkan minat investor terhadap aset safe haven seperti emas.

Pengamat forex dan komoditas, Ibrahim Assuaibi, menyampaikan bahwa saat ini harga emas telah menyentuh level support awal di US$3.245 per troy ons. Dia memperkirakan, jika tekanan terus berlanjut, harga emas berpotensi turun lebih dalam hingga menyentuh kisaran US$3.185 hingga US$3.150.

Menurut Ibrahim, salah satu faktor utama yang memicu tekanan ini berasal dari sikap hawkish The Federal Reserve (The Fed). Bank sentral AS itu memberikan sinyal bahwa penurunan suku bunga masih jauh dari ekspektasi pasar. Hal ini terjadi karena risiko inflasi akibat konflik dagang global belum sepenuhnya mereda.

“Padahal, banyak pejabat tinggi pemerintah, termasuk Presiden AS Donald Trump, sudah menyuarakan kritik keras terhadap kebijakan The Fed yang masih menahan suku bunga,” kata Ibrahim pada Senin (12/5/2025).

Di samping itu, Ibrahim menambahkan bahwa berkurangnya ketegangan geopolitik juga ikut menekan harga emas. Salah satu contoh penting adalah keberhasilan tercapainya gencatan senjata antara Pakistan dan India setelah tiga hari pertempuran di wilayah sensitif Kashmir.

Selain dari kawasan Asia Selatan, faktor lain berasal dari ranah perdagangan global. Kesepakatan antara Amerika Serikat dan China untuk menurunkan tarif impor secara signifikan menjadi sentimen negatif bagi harga emas. Ibrahim menilai bahwa keputusan Washington memangkas tarif dari 145% menjadi 30%, dan respons China yang menurunkan tarif dari 125% menjadi 10%, memperkuat ekspektasi pasar terhadap stabilitas ekonomi global.

Meski demikian, Ibrahim menegaskan bahwa ketidakpastian belum sepenuhnya hilang. Di kawasan Eropa, Uni Eropa kembali menekan Rusia agar segera menyepakati gencatan senjata permanen di Ukraina. Namun, Moskwa masih bersikukuh menolak desakan tersebut.

Sementara itu, di kawasan Timur Tengah, situasi kembali memanas. Israel secara terbuka menyatakan niatnya untuk menguasai penuh Jalur Gaza. Pernyataan tersebut langsung memantik kemarahan dari berbagai negara Arab, bahkan memicu kelompok Houthi melanjutkan serangan terhadap wilayah yang dikuasai Israel.

Di sisi lain, negosiasi antara Amerika Serikat dan Iran mengenai program pengayaan uranium belum menunjukkan titik terang. Negeri Paman Sam tetap bersikeras agar Iran menghentikan aktivitas nuklirnya. Sebaliknya, Teheran tetap mempertahankan haknya untuk melanjutkan program tersebut.

Meski harga emas masih berada di bawah tekanan, Ibrahim menyampaikan optimisme bahwa logam mulia ini masih memiliki potensi penguatan dalam jangka menengah. “Secara teknikal, kalau harga emas tidak menembus level US$3.150, peluang besar terbuka bagi emas dunia untuk kembali naik ke kisaran US$3.400,” tutupnya.

More From Author

Harga Emas Dunia Diproyeksi

Harga Emas Dunia Diproyeksi Melemah ke USD 3.074 per Ons Pekan Depan

Mensos Temui Calon Siswa Sekolah Rakyat di Lampung, Orang Tua Tersentuh

Mensos Temui Calon Siswa Sekolah Rakyat di Lampung, Orang Tua Tersentuh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *