Desapenari.id – Ganda campuran Indonesia, Adnan Maulana/Indah Cahya Sari Jamil, harus menelan kekecewaan setelah kembali tersingkir di babak perempat final Indonesia Open 2025. Mereka takluk dari pasangan Prancis, Thom Gicquel/Delphine Delrue, dengan skor 11-21, 21-23 dalam laga sengit di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (6/6/2025).
Tekanan Lawan Terlalu Kuat, Adnan/Indah Tak Bisa Bangkit
Adnan mengaku, mereka kesulitan menghadapi tekanan agresif dari Gicquel/Delphine. Alih-alih bisa mengendalikan permainan, justru mereka terus tertekan sejak awal pertandingan. “Sangat disayangkan kami belum berhasil melangkah ke semifinal,” ujar Adnan dengan nada kecewa. “Lawan bermain sangat solid, kami tidak bisa keluar dari tekanan mereka,” tambahnya.
Indah juga tak menyembunyikan kekecewaannya. Ia mengakui performa mereka belum maksimal, terutama di momen-momen krusial. “Saya pribadi sangat kecewa. Sejak awal tahun, kami selalu mentok di perempat final. Padahal, kami sangat ingin tembus lebih jauh,” ucap Indah dengan nada frustrasi.
Catatan Buruk di Turnamen 2025
Kekalahan ini semakin memperpanjang catatan kurang baik Adnan/Indah di tahun 2025. Sebelumnya, mereka juga gagal di perempat final Thailand Masters 2025, Orleans Masters 2025, dan Thailand Open 2025. Padahal, keduanya sudah berusaha keras meningkatkan performa melalui latihan intensif.
“Kami sudah berusaha, terus berlatih, tapi hasilnya belum sesuai harapan,” kata Indah. Ia berharap bisa segera menemukan formula terbaik agar bisa konsisten di turnamen besar.
Tuan Hanya Andalkan Fajar/Rian dan Sabar/Reza
Dengan tumbangnya Adnan/Indah, kini harapan tuan rumah di Indonesia Open 2025 hanya bertumpu pada dua wakil di sektor ganda putra, yaitu Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani.
Puasa Gelar Ganda Campuran Masih Berlanjut
Kekalahan ini sekaligus memperpanjang puasa gelar Indonesia di sektor ganda campuran. Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir masih menjadi pasangan terakhir yang berhasil menjuarai Indonesia Open pada 2018.
Analisis: Apa yang Salah dengan Adnan/Indah?
Beberapa pengamat menilai, Adnan/Indah masih kurang matang dalam mengelola tekanan. Mereka sering kali kewalahan menghadapi permainan cepat dan variasi taktik lawan. Selain itu, konsistensi di poin-poin krusial masih menjadi pekerjaan rumah yang harus segera dibenahi.
Meski begitu, potensi mereka sebenarnya besar. Dengan kerja keras dan evaluasi mendalam, bukan tidak mungkin mereka bisa segera bangkit dan mencetak prestasi gemilang di turnamen selanjutnya.
Apa Kata Pelatih?
Pelatih ganda campuran Indonesia, Richard Mainaky, menyatakan bahwa timnya akan segera melakukan evaluasi menyeluruh. “Kami harus cari tahu di mana letak kelemahan mereka, lalu memperbaikinya,” ujarnya.
Dukungan Fans Tetap Membara
Meski gagal, fans bulu tangkis Indonesia tetap memberikan dukungan penuh. Banyak netizen yang membanjiri media sosial Adnan/Indah dengan kata-kata penyemangat. “Jangan menyerah, kalian pasti bisa!” tulis salah satu penggemar di Twitter.
Apa Langkah Selanjutnya?
Adnan/Indah dipastikan akan fokus pada turnamen selanjutnya. Mereka tidak ingin terpuruk terlalu lama dan bertekad untuk segera bangkit. “Kami akan latihan lebih keras lagi, perbaiki kesalahan, dan kembali lebih kuat,” tegas Adnan.
Tetap Semangat!
Kegagalan adalah bagian dari proses. Yang terpenting, Adnan/Indah tidak berhenti berusaha. Siapa tahu, di turnamen berikutnya, mereka justru bisa memberikan kejutan manis!
Tetap pantau perkembangan bulu tangkis Indonesia hanya di Desapenari.id!