Jelang KTT BRICS, Rio De Janeiro Terapkan Pembatasan Ketat!

Jelang KTT BRICS, Rio De Janeiro Terapkan Pembatasan Ketat!

Rio de Janeiro, Brasil, Desapenari.id – Jelang KTT BRICS, Pemerintah Brasil tak main-main dalam menyambut Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025. Mereka memberlakukan rekayasa lalu lintas hingga pembatasan ketat bagi warga sipil di sekitar pusat kota Rio de Janeiro sejak Minggu pagi. Kawasan sekitar Museum Seni Modern (MAM) Rio de Janeiro sudah terlihat ketatnya pengawasan sejak pukul 07.00 waktu setempat.

Agar acara berjalan lancar dan aman, otoritas setempat menutup sejumlah ruas jalan dan membatasi pergerakan warga. Dua lokasi yang paling terdampak adalah Avenida Atlantica di Copacabana dan Infante Dom Henrique di Aterro do Flamengo—keduanya merupakan destinasi wisata pantai favorit turis mancanegara.

Menariknya, kawasan ini hanya berjarak 30 menit dari lokasi KTT BRICS. Di sinilah para kepala negara, termasuk Presiden Prabowo Subianto beserta sejumlah menteri, menginap di Hotel Sheraton Grand Rio.

Baca juga Yamaha Mesin V4, Performa Jauh Berbeda Dengan M1!

Sejak tengah malam, polisi hanya mengizinkan konvoi delegasi melintas di jalan-jalan utama. Petugas kepolisian hanya mengizinkan warga Copacabana yang menunjukkan bukti tempat tinggal untuk memasuki kawasan. Di sisi lain, mereka memaksa bus dan taksi beralih ke rute alternatif melalui Pantai Flamengo, Jalan Barata Ribeiro, dan Jalan Nossa Senhora de Copacabana.

Tak cuma kendaraan, pejalan kaki juga menghadapi pembatasan. Petugas keamanan memagari trotoar dan pinggir jalan di sekitar Atlântica dan Aterro hingga Senin (7/7) tengah malam. Salah seorang petugas polisi federal menjelaskan bahwa mereka mengarahkan warga untuk hanya menyeberang di persimpangan dengan lampu lalu lintas atau melalui koridor bawah tanah di Flamengo.

Ada juga larangan tambahan, seperti bersepeda dan menggunakan skuter pada siang hari. Petugas kepolisian pun melakukan pemeriksaan ketat terhadap benda tajam, kaca, payung, hingga tiang bendera.

Berbeda dengan saat penyelenggaraan G20, kereta bawah tanah (Metro Rio) tetap beroperasi penuh dengan semua stasiun dibuka. Namun, pihak pengelola mengingatkan bahwa bisa ada perubahan operasional mendadak sesuai permintaan otoritas.

Sementara itu, Bandara Santos Dumont tidak beroperasi normal. Selama KTT berlangsung, seluruh penerbangan dialihkan ke Bandara Galeão.

Kebijakan ini jelas mengubah dinamika kota, terutama bagi warga dan pelancong. Meski mengganggu kenyamanan, langkah ini dinilai penting untuk menjamin keamanan tamu-tamu penting.

Bagi Wisatawan:

  • Pantai Copacabana dan Flamengo yang biasanya ramai kini sepi.
  • Akses terbatas memaksa turis mencari alternatif wisata.

Bagi Warga Lokal:

  • Aktivitas harian terganggu, terutama yang tinggal di zona merah.
  • Perjalanan memakan waktu lebih lama karena penutupan jalan.
Respons Pemerintah dan Persiapan Keamanan

Pemerintah Brasil tampaknya belajar dari pengalaman penyelenggaraan event besar sebelumnya. Mereka memastikan:

  • Koordinasi antar-instansi berjalan cepat.
  • Pengecekan berlapis di titik-titik vital.
  • Skenario darurat disiapkan untuk antisipasi kerusuhan atau serangan.
Apa Kabar Presiden Prabowo dan Delegasi Indonesia?

Sebagai salah satu peserta penting, delegasi Indonesia dipastikan mendapatkan pengamanan ekstra. Tim protokoler sudah menyiapkan segala kebutuhan, termasuk rute perjalanan yang efisien dari hotel ke venue KTT.

Pembatasan ketat di Rio de Janeiro memang merepotkan warga, namun pemerintah menegaskan bahwa langkah ini penting untuk menyambut para pemimpin dunia. Mereka berharap warga dan pengunjung dapat bekerja sama demi kelancaran acara.

More From Author

Yamaha Mesin V4, Performa Jauh Berbeda Dengan M1!

Yamaha Mesin V4, Performa Jauh Berbeda Dengan M1!

Wakil Ketua MPR: SPMB 2025 Harus Jadi Standar Nasional!

Wakil Ketua MPR: SPMB 2025 Harus Jadi Standar Nasional!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *