CILACAP, Desapenari.id – Dalam sebuah operasi yang mencekam dan penuh ketegangan, Tim SAR gabungan kembali melanjutkan pencarian tanpa henti untuk menemukan korban tanah longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, pada Jumat (14/11/2025) pagi. Sebagai informasi, Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR (Basarnas) Cilacap yang juga bertindak sebagai On Scene Coordinator (OSC) dalam operasi SAR besar-besaran ini, Priyo Prayudha Utama, dengan tegas menyatakan bahwa proses pencarian telah mereka mulai tepat pukul 08.00 WIB. Tak main-main, para petugas langsung membagi wilayah menjadi lima sektor pencarian yang berbeda, dengan fokus utama mereka tertuju pada titik-titik yang diperkirakan kuat menjadi lokasi korban tertimbun material longsor, jelas Priyo melalui sebuah keterangan tertulis yang dirilis pada Jumat tersebut.
Selanjutnya, untuk memastikan pencarian berjalan sistematis dan menyeluruh, Tim SAR pun menerapkan pembagian sektor dengan detail yang sangat jelas. Sebagai contoh, mereka menempatkan 3 orang personel (DP) di Worksite A-1, kemudian 7 orang personel (DP) dikerahkan di Worksite A-2, dan 4 orang personel (DP) bertugas di Worksite A-3. Bukan hanya itu, di sektor lainnya, Worksite B-1 juga diperkuat oleh 4 orang personel (DP), sementara Worksite B-2 dijaga oleh 3 orang personel (DP). Dengan kata lain, total kekuatan personel telah tersebar secara strategis untuk mengcover seluruh area bencana. Yang paling penting, proses pencarian yang sangat rumit ini mereka lakukan dengan mengerahkan kombinasi alat berat yang powerful, peralatan ekstrikasi khusus, serta peralatan manual untuk bisa menjangkau area-area sempit dan sulit yang tidak bisa ditembus oleh mesin, tambah Priyo dengan penuh keyakinan.
Sementara itu, dari sisi data korban, BPBD Cilacap berhasil menghimpun data sementara yang benar-benar mencengangkan. Sebagai ilustrasi, di Dusun Tarukahan, tercatat 15 orang berhasil selamat dari maut, sayangnya 2 orang dinyatakan meninggal dunia, dan yang membuat hati miris, 7 orang lainnya masih dalam proses pencarian intensif, sehingga total korban dari dusun ini mencapai 24 orang. Berbeda lagi dengan situasi di Dusun Cibuyut yang justru lebih mengharu biru; meskipun 8 orang berhasil diselamatkan, tidak ada korban jiwa yang berhasil diidentifikasi, namun ada 14 orang warga yang hingga detik ini masih hilang dan menjadi target pencarian utama, membuat total korban dari dusun ini menjadi 22 orang. Dengan demikian, jika kita jumlahkan secara keseluruhan, bencana mengerikan ini telah menelan total korban sebanyak 46 orang, di mana 23 orang dinyatakan selamat, 2 orang meninggal dunia, dan yang paling mengkhawatirkan, 21 orang lainnya masih hilang dan menjadi buruan Tim SAR!
Sebelumnya, seperti yang telah banyak diberitakan, tanah longsor dahsyat ini benar-benar melanda dua dusun, yaitu Dusun Cibuyut dan Tarukahan di Desa Cibeunying, pada Kamis (13/11/2025) malam yang gelap gulita. Akibatnya, dua orang tewas seketika dan 21 warga lainnya harus tercatat sebagai orang hilang yang hingga kini masih dalam pencarian. Menanggapi kejadian ini, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Budi Setyawan, akhirnya angkat bicara dan membeberkan analisisnya. Menurutnya, tanah longsor ini jelas-jelas dipicu oleh dua faktor utama, yaitu hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur kawasan tersebut sejak Kamis sore, ditambah dengan kondisi kontur tanah yang sudah sangat labil. Pada akhirnya, material tanah tebing pun ambruk dan tanpa ampun menimbun permukiman warga yang sedang beristirahat tepat pada pukul 20.00 WIB, tutur Budi kepada para wartawan dengan wajah serius, Jumat (14/1/2025).
Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com

