Ada Marinir TNI AL Jadi Tentara Rusia. Sebuah video viral di TikTok milik akun @zstorm689 memperlihatkan seorang warga negara Indonesia (WNI) yang ikut

Ada Marinir TNI AL Jadi Pasukan Rusia? Kadispenal: Pecatan!

Desapenari.id, JAKARTA — Ada Marinir TNI AL Jadi Tentara Rusia. Sebuah video viral di TikTok milik akun @zstorm689 memperlihatkan seorang warga negara Indonesia (WNI) yang ikut berperang sebagai bagian dari pasukan Rusia melawan Ukraina. Selain itu, beredar pula foto pria tersebut mengenakan pakaian dinas upacara (PDU) Marinir lengkap dengan baret jingga di depan Markas Kodikmar Surabaya. Pria bernama Sean itu sebelumnya berpangkat Sersan Dua (Serda).

“Loh kok jadi tentara Rusia? Bukannya dulu Marinir. Iya dulu Marinir! Tapi itu dulu!” begitulah keterangan yang menyertai foto tersebut di berbagai kanal media sosial. Unggahan ini memicu tanggapan dari akun X @Blackburger_28 yang membandingkan foto Sean saat masih aktif di Marinir TNI AL dengan kondisinya sekarang sebagai pasukan bayaran Rusia.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksma I Made Wira Hady Arsanta Wardhana mengonfirmasi bahwa Sean memang pernah menjadi prajurit Marinir. “Sebagai info, personel tersebut sudah di-BTDH (berhentikan tidak dengan hormat), pecatan Marinir,” tegas Wira saat dihubungi Republika.co.id di Jakarta, Jumat (9/5/2025).

Sebelumnya, Sean mengunggah konten yang membandingkan masa lalunya sebagai anggota Marinir dengan keikutsertaannya dalam perang di Ukraina. “Iya memang dulu Marinir, sekarang bertempur bersama Rusia di Ukraina,” ujarnya dalam video tersebut.

Fenomena WNI yang bergabung dengan pasukan asing, terutama dalam konflik bersenjata, menimbulkan berbagai reaksi. Pemerintah Indonesia secara tegas melarang warganya terlibat dalam perang di luar negeri, apalagi sebagai tentara bayaran.

Kadispenal menegaskan bahwa TNI AL telah mengambil tindakan tegas terhadap Sean sejak lama. “Dia sudah tidak memiliki hubungan dengan institusi kami.

Dampak Hukum bagi Eks-Prajurit yang Jadi Tentara Bayaran

Ahli hukum internasional menyoroti potensi konsekuensi serius bagi WNI yang terlibat dalam konflik bersenjata di luar negeri. Selain melanggar aturan TNI, mereka juga bisa terkena sanksi internasional.

Sementara itu, netizen ramai membahas kasus Sean, dengan sebagian mengkritik keputusannya, sementara yang lain justru penasaran dengan motivasinya. Beberapa akun media sosial bahkan mencoba melacak riwayat Sean selama di Marinir sebelum akhirnya memutuskan bergabung dengan pasukan Rusia.

Respons Keluarga dan Rekan Sean

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari keluarga atau rekan Sean mengenai keputusannya. Namun, beberapa sumber menyebut bahwa Sean telah lama tidak terlibat dalam lingkungan TNI AL sebelum akhirnya muncul dalam video kontroversial tersebut.

Peringatan bagi Prajurit Aktif dan Veteran

Kadispenal mengingatkan seluruh personel aktif maupun veteran untuk menjaga nama baik institusi. “Kami tidak toleransi terhadap tindakan yang merusak reputasi TNI AL,” tegas Wira.

Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri masih memantau perkembangan kasus ini untuk memastikan tidak ada WNI lain yang terlibat dalam konflik bersenjata di luar negeri.

Beberapa spekulasi muncul mengenai alasan Sean memilih menjadi tentara bayaran. Beberapa sumber menduga faktor finansial menjadi pendorong utamanya, sementara yang lain menyebut adanya motivasi ideologis.

Namun, hingga saat ini, Sean sendiri belum memberikan penjelasan rinci mengenai alasannya bergabung dengan pasukan Rusia. Video-videonya lebih banyak menampilkan aktivitas militernya di medan perang tanpa narasi mendalam.

Di media sosial, tanggapan netizen terbelah. Sebagian menganggap tindakan Sean sebagai pengkhianatan, sementara yang lain justru memujinya sebagai “petualang sejati”.

Akun-akun pro-Rusia bahkan menjadikan Sean sebagai simbol dukungan terhadap Kremlin, sedangkan pihak yang pro-Ukraina mengutuknya sebagai bagian dari agresor.

Pakar hukum militer menegaskan bahwa meskipun TNI AL sudah memecat Sean, pihak berwenang tetap dapat memprosesnya secara hukum jika terbukti melanggar undang-undang tertentu terkait keterlibatan warga negara dalam konflik asing.

Mereka mendesak pemerintah untuk segera memverifikasi kebenaran keterlibatan Sean. “Jika terbukti benar, Kementerian Luar Negeri perlu mengambil langkah diplomatik untuk melindungi kedaulatan hukum Indonesia,” tegas mereka.

Kasus ini menjadi bahan evaluasi bagi TNI AL dalam mengawasi mantan personelnya. Beberapa kalangan menyarankan perlunya pendataan lebih ketat terhadap veteran untuk mencegah penyalahgunaan atribut militer.

Kisah Sean menjadi perbincangan hangat di tengah konflik Rusia-Ukraina yang masih berlangsung. Sementara pemerintah dan TNI menegaskan bahwa dirinya sudah tidak memiliki hubungan dengan institusi militer Indonesia, publik masih menunggu perkembangan lebih lanjut dari kasus ini.

More From Author

Ahmad Nawardi: Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih Dari APBN

Ahmad Nawardi: Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih Dari APBN

Kesaksian Penyidik KPK Soal Upaya OTT

Kesaksian Penyidik KPK Soal Upaya OTT Hasto Berakhir di PTIK

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *