PEKANBARU, Desapenari.id – Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Riau, Maizar, akhirnya angkat bicara sekaligus mengambil langkah super tegas. Bayangkan, pascameluapnya kabar mengejutkan tentang tiga terpidana mati kasus narkoba yang berhasil kabur, dia secara langsung serta-merta menarik kepala Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Siak beserta Kepala Kesatuan Pengamanannya untuk segera dievaluasi total. Alhasil, suasana di kantor wilayah pun langsung tegang.
Tanpa basa-basi lagi, Maizar pun membenarkan kabar panas ini melalui sambungan telepon pada Kamis (23/10/2025). “Kami tidak main-main! Baik Kepala Rutan maupun Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan (KPR) Siak sekarang sedang kami proses untuk pemeriksaan yang sangat mendalam,” tegas Maizar dengan nada serius. Kemudian, sebagai bentuk tanggung jawab moral seorang pimpinan, dia pun segera menunjuk seorang pelaksana tugas untuk mengisi posisi Kepala Rutan Siak yang sedang kosong. Pada akhirnya, langkah darurat ini bertujuan memastikan bahwa semua operasional dan pelayanan pemasyarakatan tidak ada yang terganggu.
Selanjutnya, penunjukan plt. ini jelas bukan sekadar formalitas belaka. Sebaliknya, langkah ini secara khusus sengaja dirancang untuk menjaga stabilitas internal yang sempat gonjang-ganjing. Selain itu, dengan adanya plt. ini, seluruh kegiatan pembinaan dan aspek keamanan yang vital bisa tetap berjalan di bawah pengawasan yang lebih optimal dan ketat. Tak cukup sampai di situ, timnya juga langsung bergerak cepat dengan melakukan koordinasi yang sangat intensif bersama jajaran TNI dan Polres Siak Sri Indrapura. Akibatnya, jejaring pencarian pun langsung meluas dengan signifikan.
Selaras dengan itu, Maizar terus-menerus menekankan betapa pentingnya sinergi super ketat antar semua aparat penegak hukum. Oleh karena itu, dia secara aktif mendorong kolaborasi untuk memperkuat sistem pengamanan di seluruh area sekitar rutan. Bahkan, yang lebih penting lagi, sinergi gila-gilaan ini diharapkan dapat mempercepat proses pencarian dan penangkapan satu tahanan yang hingga detik ini masih misterius dan berkeliaran. “Kami tidak akan berhenti! Upaya bersama yang masif ini kami lakukan dengan satu tujuan utama: memastikan seluruh tahanan yang kabur dapat kami amankan kembali secepat mungkin dan situasi keamanan kembali benar-benar kondusif,” tutur Maizar dengan penuh keyakinan.
Lalu, bagaimana sebenarnya kronologi kaburnya ketiga mafia narkoba ini? Ternyata, berdasarkan informasi yang berhasil dikumpulkan, ketiga tahanan Rutan Siak, Riau, tersebut melarikan diri pada sebuah Minggu (19/10/2025) dini hari yang sunyi. Mereka adalah Satria Adi Putra (30), Safrudis (32), dan Epi Saputra (34). Sungguh mengejutkan, mereka bertiga akhirnya bisa kabur setelah secara licik berhasil merusak kuping engsel pintu sel mereka! Akan tetapi, dari ketiganya, petugas akhirnya berhasil meringkas dua orang. Satria dan Safrudis kini sudah kembali berada dalam tahanan. Sayangnya, satu orang lagi, Epi Saputra, hingga berita ini diturunkan masih terus diburu dan menjadi buronan yang paling dicari.
Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com

